Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menerima kunjungan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen di kantornya pada Jumat, 19 November 2021 kemarin.
Pada pertemuan tersebut Menkominfo dan Bo Larsen membahas tentang hubungan kerja sama bidang teknologi kebencanaan, kesehatan, dan keamanan data pribadi masyarakat di ruang digital.
Baca Juga
"Kami mendiskusikan banyak hal terkait hubungan Indonesia dan Denmark yang barangkali secara umum masyarakat belum banyak yang tahu," kata Johnny G. Plate dalam siaran persnya, mengutip laman resmi Kominfo.
Advertisement
Johnny mengungkapkan, bahasan pertama adalah mengenai teknologi kebencanaan yang bisa diterapkan di Indonesia.
"Kita diskusikan tentang Denmark yang mempunyai teknologi kebencanaan dan saat ini menyiapkannya untuk bekerjasama pada sektor public protection and disaster di Indonesia," kata Johnny.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Teknologi untuk Memudahkan Penanganan Bencana
Menurut Johnny, Denmark memiliki teknologi yang bisa mendukung koordinasi tata kelola lintas kementerian dan lembaga dalam penanganan bencana dan pelindungan publik.
Apalagi, Indonesia yang berada di kawasan ring of fire yang kerap terjadi bencana alam.
Johnny mengatakan, di era transformasi digital, ada teknologi yang bisa digunakan untuk memudahkan penanganan bencana, baik yang terkait early warning system, maupun penanganan saat dan setelah bencana.
"Teknologi yang ada di Denmark sudah dikenal secara global, jadi teknologi ini yang kami diskusikan," kata Johnny.
Menkominfo pun berharap agar Denmark bisa segera menyampaikan proposal kerja sama yang dapat dikembangkan untuk penanganan bencana di Indonesia.
Persiapan juga perlu dilakukan, terutama karena ini terkait dengan pembiayaan yang melibatkan dan kementerian, serta lembaga lain.
Advertisement
Teknologi Remote dan Keamanan Data Pribadi
Pembahasan kedua dalam pertemuan tersebut adalah mengenai pelayanan dari daerah, dengan menggunakan teknologi remote yang ada di Denmark, misalnya vaccine health remote.
"Itu ada teknologinya, kebetulan sejalan dengan pembangunan yang dilakukan oleh Kominfo yakni membangun infrastruktur-infrastruktur teknologi informatika di seluruh wilayah 3T."
Keberadaan teknologi itu bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan di daerah terluar, tertinggal dan terdepan, yang menurut Johnny, juga harus dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan.
Terkait ruang digital, Menkominfo juga membahas regulasi yang relevan, termasuk terkait perlindungan data pribadi.
"Kami mendiskusikan bagaimana data pribadi itu tetap bisa di dalam tata kelola negara dengan sistem pemerintahan negara masing-masing, juga dapat membuka peluang kerjasama antar negara atau Cross-Border Data Flow dan Data Flow with Trust," kata Johnny.
Menkominfo menjelaskan. pembahasan mengenai pelindungan data pribadi juga akan menjadi salah satu isu yang akan dibawa Republik Indonesia dalam Digital Economy Working Group G20.
(Dio/Isk)