Liputan6.com, Jakarta - Nama Fabelio dalam beberapa hari terakhir tengah menjadi perbincangan. Alasannya, muncul petisi online yang mengatasnamakan karyawan Fabelio dan meminta agar perusahaan membayar gaji mereka.
Fabelio (PT Tiga Elora Nusantara) sendiri sebenarnya bukan nama asing di dunia marketplace furniture. Startup ini sudah berdiri sejak 1 Juni 2015 dan fokus menyediakan produk furnitur modern karya anak bangsa dengan harga terjangkau.
Baca Juga
Awalnya, startup ini fokus menyediakan seluruh layanannya melalui kanal online. Namun bersamaan dengan hari jadi pertamanya di 2016, perusahaan memperkenalkan showroom fisik untuk para konsumennya.
Advertisement
Dengan showroom ini, konsumen dapat melihat dan memilih barang terlebih dulu sebelum membelinya. Berdasarkan informasi yang ada di situs resminya, Fabelio memiliki sembilan showroom yang tersebar di sekitar Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Selain menjual furnitur, Fabelio juga menawarkan layanan tim desainer interior lewat Fabelio Projects. Pada 2020, startup ini berhasil mengantongi pendanaan seri-C sekitar Rp 127 miliar.
Pendanaan itu dipimpin oleh AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Venture, termasuk investor sebelumnya, yakni Aavishkaar Capital.
Namun dalam beberapa hari terakhir, Fabelio dilaporkan tersandung persoalan terkait gaji karyawan. Sejumlah karyawan dan vendor mengaku belum dibayar sejak September 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Ribuan Orang Teken Petisi Online Tuntut Gaji Karyawan Fabelio
Fabelio, startup marketplace furniture dituntut karyawannya sendiri. Hal ini diketahui dari petisi online yang dilayangkan akun bernama Karyawan Fabelio di laman Change.org.
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (15/12/2021), hingga berita ini ditayangkan, petisi bertajuk "Fabelio, Segera Bayarkan Gaji Karyawan dan Vendor dari Bulan September!" tersebut sudah ditandangani oleh 3.334 orang dari target 5.000.
Dalam petisi itu disebutkan Fabelio belum membayarkan gaji karyawan dan vendor rekanannya sejak September 2021.
Menurut pembuat petisi, ia sudah lama bekerja di Fabelio dan berada di level 5. Ia menuliskan, terakhir kali mendapatkan gaji pada September 2021 dengan nilai hanya 75 persen dari keseluruhan.
"Gaji untuk karyawan di level 5 itu antara Rp 2,5 juta sampai 7 juta per bulannya," tulisnya seperti dikutip dari laman Change.org. Status karyawan di level itu pun beragam, ada yang sudah menikah dan harus membiayai hidup keluarga dan ada yang masih single tapi tetap menyokong perekonomian orangtua.
Lebih lanjut menurut akun pembuat petisi, startup lokal tersebut hingga saat ini belum ada klarifikasi mengenai alasan gaji karyawan belum dibayarkan. Fabelio pun disebut tidak pernah mengumumkan apakah perusahaan akan tetap berjalan atau bangkrut, termasuk soal waktu pembayaran gaji.
"Kami sebagai karyawan ingin menuntut hak kami! Kami ragu bisa melakukan audiensi dengan Fabelio secara langsung, mengingat level karyawan saya ada di level 5," tulis akun tersebut melanjutkan.
Advertisement
Paksa Karyawan Resign?
Sebelumnya, ada informasi yang ramai di media sosial mengabarkan Fabelio memanggil puluhan karyawannya agar bersedia mengundurkan diri.
Perusahaan juga disebut-sebut menyewa ormas untuk menjaga kantor dengan alasan keamanan.
"Lagi rame nih f*belio yang maksa karyawannya resign pake sewa ormas segala. Barusan main ke kolom komen IG-nya. Ternyata bukan cuma karyawan jadi korban, tapi vendor dan customer juga ikutan," tulis akun seorang warganet di Twitter.
(Dam/Ysl)