Liputan6.com, Jakarta - Film baru Spider-Man: No Way Home sudah tayang perdana di bioskop Indonesia sejak 15 Desember 2021. Film tentang superhero ini begitu populer dan menyedot perhatian masyarakat, termasuk di internet.
Salah satunya karena sejak pemutaran perdana trailernya, film ini menampilkan sejumlah karakter yang tidak asing.
Baca Juga
Namun seiring euforia pemutaran film Spider-Man terbaru, kurangnya kewaspadaan penonton disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Penayangan Spider-Man: No Way Home jadi ajang iming-iming menarik untuk menyebarkan ancaman malware dan phishing.
Advertisement
Peneliti Kaspersky mengamati adanya aktivitas intensif dari penipu online jelang pemutaran perdana Spider-Man: No Way Home. Peneliti juga menemukan banyak contoh situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna.
Dalam hal ini, agar dapat menonton Spider-Man terbaru jelang pemutaran perdananya, pengguna diminta mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit.
Setelah itu, uang akan didebit dari kartu pengguna dan data pembayaran dikumpulkan oleh para pelaku kejahatan siber, dan tidak ada penayangan awal film yang tersedia.
Rupanya, untuk memberikan daya tarik pada halaman phishing, pelaku kejahatan siber tidak menggunakan poster resmi dari film, melainkan memakai fanart yang menampilkan semua aktor Spider-Man.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Poster Palsu
Dengan poster yang menampilkan aktor Spider-Man lainnya seperti Tobey Maguire dan Andrew Garfield, para pelaku kejahatan siber ingin menarik lebih banyak penggemar.
Pasalnya, ada banyak pengguna yang tidak hanya berupaya menonton pemutaran perdana Spider-Man: No Way Home, tetapi juga mengunduhnya dari situs web.
Sayangnya, film baru tersebut justru dijadikan sebagai penyamaran file berbahaya dan tersembunyi. Dalam kebanyakan situs yang dianalisis, peneliti Kaspersky menemukan, Downloaders dapat menginstal program lain yang tidak diinginkan.
Selain itu terdapat juga adware, bahkan Trojan program berbahaya yang dapat memungkinkan pelaku kejahatan siber melakukan tindakan yang tidak diizinkan oleh pengguna. Misalnya mengumpulkan informasi, mengubah data, atau mengganggu kinerja komputer.
Pakar Keamanan Kaspersky Tatyana Shcherbakova mengatakan, ekspektasi para penggemar sangatlah tinggi, bisa dikatakan lebih tinggi dari film apa pun.
"Setiap orang yang pernah menjadi penggemar Spidey memiliki teori masing-masing tentang film tersebut dan dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber," kata Tatyana dalam keterangan Kaspersky.
Advertisement
Penggemar Kurang Waspada karena Ingin Buru-Buru Nonton
Ia mengungkap, para penggemar ini kerap melupakan kewaspadaan dan terburu-buru ingin mengetahui rahasia film lebih cepat dari yang orang lain.
Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh penipu online yang memakai fanart dan potongan trailer sebagai umpan untuk membuat korban mengunduh file berbahaya dan memasukkan detail perbankan.
"Kami mendorong pengguna untuk waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi dan tidak mengunduh file dari situs yang belum diverifikasi," kata Tatyana.
Untuk menghindarkan diri jadi korban penipuan dan program berbahaya, Kaspersky merekomendasikan pengguna:
- Hindari link yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV, jika kamu ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan.
- Periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan web resmi untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.
- Perhatikan ekstensi file yang ingin diunduh. File video tidak pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi
- Pakai solusi andal yang mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.
(Tin/Isk)
Infografis Tentang Hacker
Advertisement