Liputan6.com, Jakarta Setelah kematian legenda komik Stan Lee pada 2018, kehidupan pribadi keluarga pencipta Spider-Man pada tahun-tahun terakhir terus menjadi sorotan, termasuk dugaan perlakuan kasar dari putrinya, J.C. Lee.
Dalam wawancara eksklusif dengan Business Insider, J.C., kini berusia 75 tahun, secara tegas membantah tuduhan bahwa ia pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Stan maupun ibunya, Joan Lee.
Advertisement
"Saya tidak pernah sekalipun menyentuh mereka," ujar J.C. kepada reporter Business Insider, Jason Guerrasio, dalam sebuah laporan mendalam tentang kehidupannya sebagai anak dari Stan Lee.
Advertisement
Pernyataan ini menanggapi laporan The Hollywood Reporter (THR) pada 2018 yang menyebutkan dugaan insiden kekerasan fisik yang melibatkan J.C. terhadap kedua orang tuanya.
Dituding Menarik Ibunya dengan Kasar
Dalam laporan THR tersebut, disebutkan bahwa pada tahun 2014, J.C. diduga menarik ibunya dengan kasar dan mendorongnya ke arah jendela hingga Joan terjatuh ke lantai. Stan, yang disebut menyaksikan peristiwa itu, dilaporkan berkata bahwa ia akan memutus bantuan finansial kepada putrinya.
“Saya akan menempatkanmu di apartemen kecil dan mengambil semua kartu kreditmu!” ujar Stan seperti dikutip dari laporan itu. “Saya muak, dasar tidak tahu berterima kasih!”
Masih menurut THR, J.C. kemudian diduga menyerang Stan dengan mencengkeram lehernya dan membenturkan kepalanya ke bagian kayu kursi. Akibat kejadian tersebut, Joan Lee dilaporkan mengalami memar besar di lengan dan pecahnya pembuluh darah di kakinya, sementara Stan mengalami kontusio di bagian belakang kepala.
THR juga mengklaim telah menerima foto-foto yang menunjukkan cedera Joan Lee. Saat itu, J.C. sudah pernah membantah kejadian tersebut.
Advertisement
Menegaskan Tidak Pernah Melakukan Kekerasan Fisik
Dalam wawancara terbaru bersama Business Insider, J.C. kembali menyebut laporan tersebut sebagai “kebohongan,” dan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap kedua orang tuanya. “Itu semua bohong. Foto itu tidak masuk akal. Saya tidak pernah melakukannya,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat tuduhan tersebut muncul, ia memilih untuk tidak membuat pernyataan publik karena mengikuti nasihat dari orang-orang di sekitarnya. “Kamu pikir saya tidak menyesalinya sampai hari ini?” katanya. “Mereka semua berbohong.”
Meski begitu, tuduhan bahwa keluarga Lee sering kali terlibat dalam pertengkaran verbal tidak dibantah. Mantan asisten J.C., James MacLean, mengungkapkan kepada Business Insider bahwa suasana tegang kerap terjadi dalam keluarga tersebut.
“Mereka sama-sama kasar dalam hal berteriak satu sama lain. Tapi setelahnya bisa seperti, ‘Ayo makan malam bareng.’ Memang begitu hubungan mereka,” katanya.
J.C. pun mengakui bahwa pertengkaran memang terjadi, namun menegaskan tidak pernah sampai melibatkan kekerasan fisik.
Menjadi Fokus Proyek Dokumenter
Di sisi lain, kisah masa akhir kehidupan Stan Lee juga menjadi fokus sebuah proyek dokumenter yang tengah digarap oleh mantan asistennya. Film dokumenter berjudul Stan Lee: The Final Chapter tersebut dikabarkan akan menampilkan rekaman-rekaman eksklusif di balik layar yang memperlihatkan bagaimana Stan dieksploitasi oleh orang-orang terdekatnya.
Sebelumnya, proyek ini berhasil mengumpulkan dana sebesar $84.908 dari target $300.000 di platform Kickstarter, sebelum akhirnya dibatalkan oleh pembuat film Jon Bolerjack setelah mendapatkan pendanaan dari sumber eksternal.
Kalau Ruly mau, aku juga bisa bikinin versi singkatnya buat media sosial atau narasi teaser-nya. Mau sekalian? 😊
Advertisement
