Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Kawal Solo Jadi Smart City

Tiga raksasa digital, yakni Grab, Emtek dan Bukalapak menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk go digital.

oleh Reza pada 23 Des 2021, 19:44 WIB
Diperbarui 23 Des 2021, 19:37 WIB
Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Kawal Solo Jadi Smart City
Foto: Gibran Rakabuming Bersama Bu Neneng, Pak Ridzki, Pak Tanto dan Pak Rahmat. (Dok. Grab)

Liputan6.com, Jakarta Program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) kini menyapa Kota Batik, Solo. Program yang diinisiasi oleh tiga raksasa digital, yakni Grab, Emtek dan Bukalapak menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk go digital. Sebelumnya, Kupang menjadi kota pertama pada program tersebut.

Nantinya, dalam program Kota Masa Depan, para pelaku UMKM yang bergabung diharapkan dapat menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia, serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan.

"Hadirnya program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan saat ini. Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama kita dapat maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo," tutur Gibran.

Sementara itu, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan.

"Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa," ujar Ridzki.

Perlu diketahui, Kota Masa Depan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru, dengan berfokus pada tiga prioritas, yakni: Vaksinasi, Adopsi Platform Digital [onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak] dan Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Berikut cakupan program #KotaMasaDepan Solo terdiri dari:

  • Lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo onboarding program ke platform Grab dan Bukalapak
  • Promosi dan potongan harga di ekosistem Grab dan Bukalapak
  • 54 UMKM yang terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab
  • Serta 3 UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek

Berikan banyak pelatihan untuk meningkatkan bisnis

Grab, Emtek dan Bukalapak Satukan Kekuatan Kawal Solo Jadi Smart City
Foto: Gibran Rakabuming Bersama VIP & Merchant GrabFood. (Dok. Grab)

Salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft, mengungkapkan banyak pengalaman yang kami dapatkan dalam mengembangkan usaha di program akselerator Kota Masa Depan.

Mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan agar para peserta dapat lebih memaksimalkan teknologi.

"Seperti saya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual," ujarnya

Selain itu, lanjut Rachmajaya program ini dapat membantu UMKM lokal agar dapat berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang tidak hanya di kota Solo saja melainkan hingga pelosok Indonesia.

"Saya ucapkan terima kasih dan semoga program seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, agar semakin banyak UMKM  di Solo yang go digital," tuturnya.

Sementara itu, Aditya Liliyan, pemilik usaha kuliner Mixology Coffee mengatakan bahwa program akselerator Kota Masa Depan telah membantu para pelaku usaha kuliner serta pedagang kecil dalam meningkatkan kualitas usaha sehingga tetap bisa mempertahankan usaha meski di tengah pandemi.

"Kami diberikan rangkaian pelatihan, sesi webinar dan pendampingan sehingga dapat menjangkau konsumen yang berada di luar kota Solo. Usaha kami kini semakin berkembang serta mengalami peningkatan pendapatan hingga hampir 100 persen. Semoga program ini dapat merangkul lebih banyak lagi para pelaku UMKM untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi,” ungkap Aditya.

Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk, Sutanto Hartono mengatakan EMTEK berkomitmen dalam mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, program ini diharapkan dapat memberikan peluang dan daya saing bagi UMKM lokal di era digitalisasi yang berkembang begitu cepat.

"Dengan tekad yang sama untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi, kami yakin kita bisa membangkitkan roda perekonomian lokal yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia," ujar Sutanto.

Senada dengan Sutanto, Direktur Utama PT Bukalapak.com, Tbk, Rachmat Kaimuddin menyampaikan lebih dari satu dekade Bukalapak hadir di Indonesia, Bukalapak berkomitmen untuk terus mendukung UMKM naik kelas dengan menciptakan akses terhadap ekonomi yang adil melalui ekosistem digital, baik di online maupun offline.

"Kolaborasi Grab, Emtek dan Bukalapak melalui program #KotaMasaDepan merupakan sebuah contoh nyata dari bergabungnya ekosistem untuk meningkatkan UMKM di Indonesia. Kami harap program ini dapat menjadi langkah yang baik dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kota Solo, dan juga kota-kota lainnya di Indonesia," ucapnya.

 

Dukung Pengembangan Solo Smart City

Bersamaan dengan hadirnya #KotaMasaDepan di Solo, Grab juga meluncurkan GrabKitchen di Pasar Gede, sebuah konsep cloud kitchen yang menyatukan UMKM kuliner dalam sebuah fasilitas pusat untuk menjawab permintaan pasar yang belum terpenuhi di wilayah-wilayah tertentu. GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui GrabFood, sehingga UMKM kuliner dikenal lebih luas oleh masyarakat dan dapat meningkatkan peluang penjualan. Selain itu, UMKM yang berpartisipasi dapat mengakses rangkaian pelatihan mengenai cara penjualan secara online, melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial serta cara meningkatkan kualitas merek dagang dan menu makanan.

 

Peluncuran GrabKitchen di Pasar Gede
Foto: Peluncuran GrabKitchen di Pasar Gede. (Dok. Grab)

Pada kesempatan yang sama, untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Grab juga melakukan serah terima sebanyak 400 unit motor listrik yang diperuntukkan bagi para mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengantaran Grab di Solo yang diserahkan langsung oleh President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata kepada Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

“Sejak 2019, kami telah menaruh fokus perusahaan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui komitmen #LangkahHijau di Indonesia. Hari ini kami sangat bangga dapat kembali membantu pemerintah kota Surakarta untuk mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon. Tak hanya itu, kami juga memperkenalkan GrabKitchen Pasar Gede untuk mendukung kemajuan bisnis pelaku UMKM di bidang kuliner di Kota Solo. Inovasi kendaraan listrik dan konsep cloud kitchen ini selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat,” tutupnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya