Startup dari NTU Singapura Kembangkan Satelit Nano Hemat Bahan Bakar

Aliena, startup dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, sukses menerbangkan satelit nano yang dilengkapi dengan mesin hemat bahan bakar.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Jan 2022, 12:11 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi Satelit
Ilustrasi satelit (@freephotos/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Aliena, startup dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, sukses mengembangkan satelit nano yang dilengkapi dengan mesin hemat bahan bakar.

Satelit nano itu diluncurkan pada misi Transporter-3 dengan Falcon 9 milik SpaceX dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Mesin satelit nano yang dikembangkan oleh Aliena adalah sejenis pendorong ion di mana ion dari propelan diakselerasi oleh medan listrik.

Dibandingkan dengan mesin satelit serupa lainnya, tingkat konsumsi bahan bakar mesin Aliena lebih rendah.

"Ketika industri luar angkasa terus tumbuh secara eksponensial dan cepat, Aliena bertujuan untuk mengatasi permintaan yang meningkat untuk mobilitas dalam ruang melalui mesin plasma kami," ujar Dr. Mark Lim Jian Wei, Co-founder dan CEO Aliena, yang juga Adjunct Principal Investigator di Energy Research Institute di NTU dikutip dari rilis pers via Eurekalert pada Senin (17/1/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Plasma

Plasma dan sifat fisiknya berperan penting di dalam cara kerja mesin Aliena.

Mereka memanfaatkan propulsi plasma untuk memungkinkan satelit bergerak di ruang angkasa dengan beberapa mikro-Newton saja.

Sebagai perbandingan, itu kurang lebih setara dengan jumlah kekuatan yang digunakan semut untuk maju beberapa langkah.

Tonggak Sejarah Penting

George-Cristian Potrivitu, Co-founder dan Chief Technology Officer Aliena, yang juga kandidat PhD di NTU, menyebut bahwa misi ini jelas menandai tonggak sejarah sangat penting di bidang pengembangan sistem satelit.

"Dengan peluncuran ini, kami akan membuktikan bahwa sistem kami berfungsi dengan baik di luar angkasa pada satelit," tutur Potrivitu.

Infografis: 26 Satelit Milik Indonesia

Infografis: 26 Satelit Milik Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 26 Satelit Milik Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya