Haus! Cuan Rp 250 Miliar Sepanjang 2021 Berkat Layanan Pesan Antar Online

Lebih dari 60 persen komposisi penjualan produk Haus! ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2022, 13:00 WIB
Salah satu gerai dan karyawan Haus! (Dok. Haus!)
Salah satu gerai dan karyawan Haus! (Dok. Haus!)

Liputan6.com, Jakarta - Startup makanan dan minuman (F&B) Haus! meraup pendapatan Rp 250 miliar sepanjang tahun 2021. Kinerja ini ditopang oleh penjualan produk dari 162 gerai yang memiliki rata-rata penjualan Rp 6,5 juta per hari.

Gufron Syarif, CEO dan Co-Founder Haus! dalam siaran pers, Jumat (21/1/2022) mengatakan, pertumbuhan bisnis mereka yang berkelanjutan adalah salah satu target perusahaan yang ingin dijaga.

"Sejak didirikan pada tahun 2018, 'Haus!' ingin menjadi perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan dengan misi untuk menyebarkan kebahagiaan lewat segelas minuman," kata Gufron.

Haus! sendiri tidak menerapkan sistem waralaba dalam ekspansi bisnisnya, sehingga seluruh gerai dimiliki dan dikelola penuh oleh manajemen.

Menurut Gufron dengan sistem tersebut, mereka bisa menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan lewat produk dan layanan karena manajemen memiliki kendali penuh terhadap setiap gerai yang beroperasi.

Adapun, diungkapkan Gufron, lebih dari 60 persen komposisi penjualan produk Haus! ditopang oleh aplikasi agregator layanan pesan antar online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Didorong Pesan Antar Digital

Salah satu gerai Haus! (Dok. Haus!)
Salah satu gerai Haus! (Dok. Haus!)

Laporan eConomy 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan peningkatan sektor layanan pesan antar sebesar 36 persen di Indonesia pada tahun 2021.

Angka itu diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2025 denganGMV (gross merchandise value) yang mencapai US$ 16,8 miliar.

Tren ini juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan penjualan Haus! sebesar 54,5 persen dari US$ 11 juta (Rp 156 miliar) pada 2020 menjadi US$ 17,53 juta (Rp 252 miliar) pada tahun 2021.

Laporan eConomy 2021 juga menyoroti tentang beralihnya kebiasaan masyarakat Indonesia yang mulai menggunakan layanan digital.

Studi itu menyebutkan, terdapat tambahan 21 juta pengguna baru layanan digital sejak semester pertama 2021, yang 72 persennya berasal dari kota non-metropolitan.

Gufron mengklaim bahwa mereka memiliki basis pelanggan yang cukup kuat di wilayah non perkotaan.

"Gerai yang berada di kota seperti Sukabumi, Gresik, dan Sidoarjo misalnya, volume transaksi penjualannya tidak kalah dengan gerai kami yang ada di Jabodetabek," ujarnya.


Target 2022

Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup. Kredit: StartupStockPhotos via Pixabay

Di 2022, Haus! memiliki beberapa target. Pertama adalah melipat gandakan pendapatan hingga US$ 50 juta dolar atau setara dengan 719 miliar rupiah.

Untuk itu, perusahaan berencana melakukan ekspansi secara agresif dengan menambah sekitar 338 gerai baru.

Haus! juga memiliki sejumlah rencana strategis perusahaan seperti rencana penggalangan dana dari investor pada kuartal kedua tahun 2022 dan sejumlah kolaborasi dengan beberapa brand di Indonesia.

Haus! terakhir kali tercatat mendapatkan suntikan dana dari BRI Ventures senilai Rp 30 miliar pada Desember 2020 lalu.

"Saat ini kami sedang menjajaki rencana pendanaan dengan beberapa rekan investor yang kami targetkan dapat rampung di kuartal kedua tahun 2022," kata Gufron.

(Dio/Ysl)


Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya