Liputan6.com, Jakarta - Startup Broom yang bergerak dalam pembiayaan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) untuk menyediakan solusi keuangan bagi inventaris dealer mobil, meraih pendanaan awal senilai USD 3 juta (sekitar Rp 43 miliar).
Pre-seed funding ini dipimpin oleh AC Ventures. Selain itu, terdapat Quona Capital dan beberapa angel investor, termasuk pendiri startup Unicorn seperti Kopi Kenangan dan Lummo dalam putaran tersebut.
Baca Juga
Melalui pendanaan segar ini, Broom berencana untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan pengalaman pelanggan berbasis teknologi melalui produk dan layanan baru.
Advertisement
Melalui keterangan resminya, ditulis Senin (7/3/2022), perusahaan juga berencana memperluas jangkauan di kota-kota besar Indonesia, dan menggandakan jumlah timnya hingga akhir 2022.
"Broom bertujuan untuk menjadi pilihan utama bagi para dealer mobil bekas untuk mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan berbagai produk dan layanan," kata Pandu Adi Laras, Pendiri dan CEO Broom.
Menurut Pandu, dukungan dari beberapa investor ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, untuk terus berjuang dalam perjalanannya memberdayakan dealer mobil bekas di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Platform Tunggal Pelaku UKM Otomotif
Broom adalah perusahaan fintech yang menawarkan solusi digital untuk ekosistem mobilitas Indonesia.
Broom menyediakan platform tunggal bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang otomotif dalam mendigitalisasi proses bisnis mereka.
Melalui platform ini, UKM otomotif dapat mengelola inventaris, memperoleh akses ke pembiayaan, hingga mengelola berbagai instrumen penjualan mereka. Startup ini menyebut bahwa mereka memiliki tujuan untuk menjadi pusat bagi digitalisasi jaringan dealer di Indonesia.
Broom menggatakan mereka menyediakan tiga solusi bagi dealer melalui platformnya, mulai dari kesempatan untuk meningkatkan aspek operasional dealer, mengaktifkan penjualan online, hingga memperoleh akses pembiayaan.
Advertisement
Nilai Transaksi di Industri Mobil Bekas
Adrian Li, Founder & Managing Partner, AC Ventures mengatakan, seiring dengan penetrasi solusi digital yang makin meluas di berbagai industri, aspek pembiayaan menjadi peluang yang sangat besar.
"Industri mobil bekas mencapai nilai transaksi tahunan sebesar US$14 miliar, dan dealer UKM menyumbang lebih dari 80 persen walaupun tanpa akses ke pembiayaan yang terjangkau," kata Adrian Li.
Broom menyatakan telah memiliki lebih dari dua ribu dealer mobil bekas di Jabodetabek dan optimistis akan terus bertambah. Startup ini juga bermitra dengan lembaga keuangan besar seperti BRI Finance dan BRI Insurance.
Pandu Adi Laras sendiri sempat menduduki jabatan sebagai COO di Go-Fleet. Ia sudah berkecimpung di bidang transportasi sejak 2016, dan sempat bekerja di Uber sebagai salah satu karyawan awal.
Pendiri lainnya adalah Pungky Wibawa (CBO) dan Andreas Sutanto (CFO) yang merupakan para pengusaha berpengalaman dengan koneksi yang baik di duniadealer. Broom sendiri didirikan pada tahun 2021.
(Dio/Ysl)
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement