Google, Microsoft dan Amazon Bakal 'Paksa' Karyawan Kembali ke Kantor

Google, Microsoft, dan Amazon akan mewajibkan karyawan untuk bekerja dari kantor kembali. Namun, keputusan ini tampaknya tak disukai oleh para karyawan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Apr 2022, 08:34 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 07:00 WIB
Google Plex
Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Google akan mengharuskan karyawan kembali bekerja di kantor tiga hari seminggu. Sekadar informasi, sejak pandemi merebak, perusahaan selalu berharap karyawannya bakal bisa kembali lagi bekerja ke kantor.

Meski begitu, banyak karyawan yang menyampaikan keprihatinan dan mempertanyakan apakah kembali ke kantor benar-benar diperlukan.

Sebelumnya, pada pertemuan virtual yang terjadi belum lama ini, Sundar Pichai, CEO Google membacakan salah satu pernyataan yang paling banyak ditanyakan karyawan Google.

"Google menghasilkan rekor keuntungan selama pandemi. Mengapa Anda ingin menerapkan kembali bekerja di kantor?" itu pernyataan paling banyak ditanyakan oleh karyawan Google kepada manajemen, seperti dikutip Gizchina, Rabu (6/4/2022).

Seperti diketahui, banyak perusahaan teknologi termasuk Google menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa pandemi. Hal ini berkat dukungan tools kolaborasi yang memungkinkan karyawan bisa bekerja lebih fleksibel di luar kantor.

Kehidupan karyawan dengan keluarga masing-masing pun makin seimbang karena tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar rumah.

Dua pertiga dari karyawan berharap bisa menerapkan gaya kerja dari rumah sepenuhnya. Sementara, separuh karyawan dunia teknologi mengaku mempertimbangkan cari pekerjaan baru jika diperlukan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berbagai Perusahaan Ingin Karyawan Kembali ke Kantor

Logo Microsoft (Dok. Microsoft)
Logo Microsoft (Dok. Microsoft)

Dengan begitu bisa terlihat ada ketidaksesuaian harapan karyawan dengan perusahaan menyoal lingkungan kerja yang diharapkan.

Sekadar informasi, ada banyak perusahaan yang mengubah kebijakan beberapa kali sebelum memutuskan untuk kembali ke kantor.

Pada Juni 2022, Amazon membatalkan rencananya kembali ke kantor. Amazon memperbolehkan karyawan untuk kembali bekerja di kantor tiga hari dalam seminggu, serta tidak mewajibkan kehadiran penuh.

Amazon mengatakan, manajemen pun akan terus belajar dan berevolusi menjadi lebih baik. Sementara pada Oktober lalu, perusahaan menyerahkan keputusan kembali ke kantor atau tidak ke tim kerja masing-masing karyawan.

Masa Transisi sebelum Kembali ke Kantor

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Sementara itu, Microsoft dan Google menambah masa transisi hingga 30 hari agar karyawan lebih mudah menyesuaikan diri saat kembali ke kantor.

Awalnya, Google jadi salah satu perusahaan pertama yang berencana membawa kembali karyawan bekerja di kantor pada musim semi lalu, sebelum infeksi Covid-19 di AS meningkat.

Saat itu, Google menyebut, karyawan bisa menerapkan bekerja dari jarak jauh hingga 12 bulan, jika ada keperluan tertentu.

Sejak itu, manajemen Google pun melunak. Perusahaan kemudian menyebut akan menyetujui 85 persen permintaan karyawan untuk bekerja dari tempat lain secara permanen.

Belum lama ini dalam memo kepada karyawan, eksekutif Google yang bergerak di bidang pencarian, periklanan, dan perdagangan menulis, "Anda semua sudah dewasa dan kami percaya Anda akan melakukan sesuatu untuk hidup Anda. Buatlah keputusan yang tepat untuk keluarga dan hidup Anda. Kami tidak berharap akan 100 persen bekerja hari di kantor."

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya