Platform Digital NEVV Raih Penghargaan di Ajang Tencent Cloud Global V+ Challenge

Walau berada diposisi runner-up kedua, NEVV mampu menyisihkan karya-karya inovatif berbasis teknologi digital lainnya dari seluruh dunia dalam ajang Tencent Cloud Global V+ Challenge.

oleh Yuslianson diperbarui 22 Apr 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 10:00 WIB
NEVV
NEVV raih penghargaan di Tencent Cloud Global V+ Challenge. (Doc: NEVV)

Liputan6.com, Jakarta - Platform digital meta esports buatan anak bangsa bernama NEVV baru saja meraih penghargaan bergengsi di ajang Tencent Cloud Global V+ Challenge.

Adapun platform NEVV ini dikembangkan oleh salah satu startup Indonesia, PT. Electronic Sports Indonesia (ESID).

Walau berada diposisi runner-up kedua, NEVV mampu menyisihkan karya-karya inovatif berbasis teknologi digital lainnya dari seluruh dunia.

V+ Challenge sendiri digelar untuk memberdayakan wirausahawan dan pelaku bisnis dari semua sektor industri, sekaligus memperluas pengetahuan dan pengalaman digital mereka.

Dalam ajang ini, perushaan yang berkompetisi diharuskan untuk memaparkan rencana bisnis dan pengembangan produk mereka, serta melakukan inovasi berdasarkan teknologi cloud audio dan video Tencent Cloud.

Dalam hal penilaian, tim juri melihat bagaimana produk dan layanan yang dikembangkan mampu membawa perubahan dan dampak di industri.

Setelah itu, dilihat juga inovasi pada produk, aplikasi dan layanannya, nilai dari produk atau layanan bagi penggunanya, seberapa besar potensi pasarnya dan seberapa kuat dayasaing produk atau layanan tersebut di pasar.

Mereka juga menilai tentang keunikan model bisnis, perencanaan produk, skalabilitas pengembangan teknologi di masa depan, hingga penilaian atas kompetensi, latarbelakang dan profesionalitas tim.

“Penghargaan ini sangat membanggakan dan semakin memotivasi kami untuk terus melakukan inovasi guna menghadirkan solusi digital yang dibutuhkan oleh industri,” ujar Christian Suryadi, CEO ESID, dalam keterangannya.

“NEVV adalah platform meta esports yang kami kembangkan untuk memenuhi kebutuhan para gamer melalui berbagai gelaran acara esports, content creator, ecommerce gaming, sosial media, token, dan gamification."

Christian juga menjelaskan, "NEVV didesain sebagai saluran pemasaran yang efektif bagi para pelaku bisnis atau pemilik merek guna menjangkau target audiens yang tengah disasarnya.

Sebagai pemenang runner-up kedua, ESID menerima hadiah berupa kredit sebesar USD 10.000 untuk memanfaatkan layanan Tencent Cloud.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia Batal Kirim Atlet di 4 Nomor Cabor Esports

Suasana pertandingan eSports. (Doc: ESL)

Kabar mengecewakan datang dari ranah esports Indonesia yang akan berangkat ke SEA Games 2021 Vietnam.

Baru-baru ini, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengeluarkan pernyataan terkait atlet di 4 nomor cabang olahraga esports batal berangkat ke SEA Games 2021.

Pemerintah Indonesia melalui tim review Peningkatan Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora melakukan perampingan jumlah kontingen yang berangkat ke SEA Games 2021 Vietnam.

Disebutkan, seluruh kontingen dari berbagai cabor olahraga termasuk esports kena perampingan hingga 43,4 persen. Dari total 841 atlet dari 52 cabor, hanya 476 atlet dari 31 cabor berangkat ke Vietnam.

"Keputusan perampingan ini diambil setelah melakukan pengkajian dengan berbagai alasan, seperti tidak ada rekam jejak prestasi, tidak berpeluang medali dan memiliki permasalahan organisasi," kata Ketua tim review PPON, Prof. Dr. Moch. Asmawi, dalam keterangan PBESI, Selasa (5/4/2022).

Untuk cabor esports sendiri, PBESI sendiri telah memutuskan untuk membatalkan keikutsertaan empat nomor pertandingan di SEA Games 2021 Vietnam, yaitu:

1. Arena of Valor

2. League of Legends PC

3. League of Legends Wild Rift (Men)

4. League of Legends Wild Rift (Woman)

Fokus Menghadapi Asian Games 2022

Penutupan ekshibisi esports PON XX Papua 2021. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Lebih lanjut, Kemenpora memutuskan perampingan untuk melakukan efesiensi anggaran agar dapat fokus untuk menghadapi Asian Games 2022.

Sebelumnya, PBESI telah melakukan seleksi nasional dan Pemusatan Pelatihan Nasional Esports tahap 1 dimana telah menghasilkan 66 orang atlet dari 10 nomor pertandingan.

Setelah keputusan ini dikeluarkan, maka hanya akan ada sekitar 38 atlet dan 12 official dari 6 nomor pertandingan yang berangkat ke Vietnam.

Dengan ini, tim atlet esports ini Indonesia hanya akan bertanding di nomor game yang tersisa di SEA Games 2021 Vietnam, antara lain Mobile Legends, PUBG Mobile Solo & Team, FIFA Online 4, Cross Fire dan Free Fire.

Namun demikian, PBESI dan segenap insan esports di Indonesia tidak menyurutkan semangat juang para atlet untuk tetap memberikan yang terbaik di SEA Games 2021 Vietnam nanti.

Diharapkan, dengan memperlihatkan performa terbaik di ajang tersebut dapat meningkatkan ekosistem esports di Indonesia yang semakin progresifitasnya dan diakui oleh dunia internasional.

(Ysl/Isk)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya