Google Doodle Peringati Hari Bumi 2022, Tampilkan Perubahan Iklim yang Memprihatinkan

Google Doodle Hari Bumi 2022 membahas salah satu topik paling mendesak yaitu perubahan iklim.

oleh Iskandar diperbarui 22 Apr 2022, 06:48 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 06:48 WIB
Google Doodle Peringati Hari Bumi 2022
Google Doodle Hari Bumi 2022. Dok: Google

Liputan6.com, Jakarta - Google Doodle hari ini, Jumat (22/4/2022), memperingati Hari Bumi 2022 atau Earth Day 2022. Doodle Hari Bumi kali ini membahas salah satu topik paling mendesak yaitu perubahan iklim.

"Menggunakan citra selang waktu nyata dari Google Earth Timelapse dan sumber lain, Doodle menunjukkan dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda di sekitar planet kita," tulis Google melalui blog resminya.

Adapun empat lokasi yang di tampilkan dalam Google Doodle, pertama adalah Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Gambar diambil setiap bulan Desember tiap tahun dari 1986 hingga 2020.

Kedua, Sermersooq di Greenland yang menampilkan tingkat pencairan glasier. Gambar diambil setiap bulan Desember tiap tahun dari tahun 2000 hingga 2020.

Ketiga, Great Barrier Reef di Australia yang menampilkan pemutihan karang di Lizard Island, Australia. Gambar diambil setiap bulan dari Maret hingga Mei 2016.

Keempat, Hutan Harz di Elend, Jerman. Hutan dihancurkan oleh serangan kumbang kulit kayu karena kenaikan suhu dan kekeringan parah. Gambar diambil setiap bulan Desember setiap tahun dari 1995 hingga 2020.

Hari Bumi Internasional atau dikenal dengan istilah Earth Day, diperingati oleh dunia pada tanggal 22 April. Di tanggal ini, orang-orang kembali diingatkan untuk menjaga kelestarian lingkungan di planet Bumi.

Di tahun 2022 ini tema Hari Bumi Internasional adalah 'Invest in Our Planet', di mana masyarakat diajak melestarikan lingkungan sebagai bagian dari investasi untuk masa depan.

Setidaknya, ada 52 aksi dan tips yang dirilis oleh earthday.org untuk menjaga kelestarian planet Bumi yang kita tinggali ini.

Di antaranya seperti mengubah pola makan yang ramah lingkungan, melawan deforestasi, memungut sampah saat di berlari, menghitung konsumsi plastik, menggunakan tas daur ulang, hingga menggunakan tagihan online.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Link Twibbon Hari Bumi 2022 pada 22 April

Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Planet Bumi, Hari Bumi (Pixabay)

Masyarakat juga diajak untuk melakukan edukasi dan membagikan cerita tentang menjaga lingkungan hidup. Salah satu cara menarik yang bisa digunakan untuk ini adalah dengan menggunakan Twibbon Hari Bumi 2022.

Twibbon merupakan bingkai foto yang bisa digunakan di foto profil media sosial atau aplikasi messaging, dan biasanya dimanfaatkan dalam kampanye-kampanye tertentu.

Berikut ini Tekno Liputan6.com himpun 25 link Twibbon Hari Bumi 2022, yang bisa dipasang tanpa harus meng-install aplikasi.

  1. https://pranala.link/haribumi?link=6037
  2. https://pranala.link/haribumi?link=6036
  3. https://pranala.link/haribumi?link=6035
  4. https://pranala.link/haribumi?link=6034
  5. https://pranala.link/haribumi?link=6033
  6. https://pranala.link/haribumi?link=6032
  7. https://pranala.link/haribumi?link=6031
  8. https://pranala.link/haribumi?link=6030
  9. https://pranala.link/haribumi?link=6029
  10. https://pranala.link/haribumi?link=6028
  11. https://pranala.link/haribumi?link=6027
  12. https://pranala.link/haribumi?link=6026
  13. https://pranala.link/haribumi?link=6025
  14. https://pranala.link/haribumi?link=6024
  15. https://pranala.link/haribumi?link=6023
  16. https://pranala.link/haribumi?link=6022
  17. https://pranala.link/haribumi?link=6021
  18. https://pranala.link/haribumi?link=6020
  19. https://pranala.link/haribumi?link=6019
  20. https://pranala.link/haribumi?link=6018
  21. https://pranala.link/haribumi?link=6017
  22. https://pranala.link/haribumi?link=6016
  23. https://pranala.link/haribumi?link=6015
  24. https://pranala.link/haribumi?link=6014
  25. https://pranala.link/haribumi?link=6013

Untuk memasang Twibbon Hari Bumi 2022 dari link di atas, kamu cukup menyalin salah satu tautan di atas dengan browser di komputer atau ponsel.

Setelah template muncul, pilih "Select Image" dan cari foto atau gambar yang kamu inginkan, yang tersimpan di perangkatmu, untuk dipakai.

Atur foto atau gambar dengan bingkai di Twibbon, dan pilih "Create Campaign." Pilih "Save Campaign" untuk mengunduh hasil Twibbon, yang bisa dibagikan di media sosial.

Gojek Perkenalkan Fitur Pohon Kolektif

Penanaman Pohon di Taman Konservasi Mangrove Pesisir Bedono (Dok. Gojek)
Penanaman Pohon di Taman Konservasi Mangrove Pesisir Bedono (Dok. Gojek)

Jelang peringatan Hari Bumi sendiri, Gojek dan GoTo Financial memperkenalkan fitur yang memudahkan konsumen untuk membantu menanam pohon, hanya dengan menggunakan layanan GoRide dan GoCar.

Dua perusahaan GoTo ini mengungkapkan, dengan fitur Pohon Kolektif #GoGreener, pelanggan bisa bepergian sekaligus berkontribusi dalam penanaman pohon senilai Rp 1.000 saat naik GoRide dan Rp 2 ribu untuk GoCar.

"Kami bangga teknologi Gojek bisa menggerakkan banyak orang untuk berkontribusi pada lingkungan dengan cara yang semakin mudah," kata Tanah Sullivan, Head of Sustainability GoTo Group.

Dalam keterangan persnya, Rabu (20/4/2022), Tanah mengatakan, lewat kampanye ini, di momen Hari Bumi, Gojek berkomitmen menambahkan jumlah pohon yang berhasil dikumpulkan konsumen pada periode 22 April hingga 21 Mei 2022.

Untuk fitur ini, pelanggan dapat mengaktifkan Pohon Kolektif #GoGreener dengan mengklik tombol di sebelah voucher saat melakukan pemesanan GoRide atau GoCar.

Setelah itu akan muncul fitur Pohon Kolektif #GoGreener, lalu pelanggan dapat menggeser tombol yang ada untuk mengaktifkannya.

Fitur Gojek untuk Ajak Peduli Lingkungan

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia. Dok: Gojek

Pohon Kolektif #GoGreener merupakan bagian dari program #GoGreener yang diluncurkan Gojek pada 2019 guna bertujuan untuk menghapus jejak karbon.

Kurang dari sebulan pertama sejak fitur ini diluncurkan, diklaim lebih dari 100 ribu konsumen Gojek yang mendukung program ini. Sebelumnya, pelanggan Gojek dapat turut serta dalam program #GoGreener Serap Jejak Karbon.

Di sini, pelanggan bisa menghitung emisi karbon yang dihasilkan dalam sehari, sebulan bahkan setahun, dan menemukan berapa pohon yang harus ditanam untuk menyerap jejak karbon lewat kalkulator Emisi GoGreener yang ada di aplikasi Gojek.

Fitur Pohon Kolektif #GoGreener dijalankan dengan menggandeng Jejak.in, startup di bidang lingkungan, yang menyediakan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memantau serta mengelola pohon atau tanaman.

Lewat teknologi ini, proses menanam pohon untuk menyerap jejak karbon dapat dijalankan dengan, mudah, transparan, dan berkelanjutan.

Dalam peluncurannya, Gojek telah menanam 1.000 bibit pohon di Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Penanaman tersebut menambah 5 ribu pohon yang sebelumnya telah ditanam dan diadopsi oleh Gojek dan konsumennya di 13 lokasi berbeda di wilayah Indonesia sepanjang periode 2020 sampai 2021.

Target Rehabilitasi Kawasan Mangrove

Hutan Mangrove
Hutan Mangrove (Ilustrasi Pixabay)

Sementara, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) mengungkapkan, pemerintah Indonesia menargetkan rehabilitasi 600 ribu hektar kawasan kritis mangrove di Indonesia.

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenkomarves pun mengatakan, dibutuhkan dukungan pentahelix (multi-pihak) termasuk dari sektor swasta.

Nani mengatakan, hal ini sejalan dengan inisiatif Gojek yang juga mengajak pengguna ekosistemnya untuk bisa tanam pohon, salah satunya Mangrove.

"Di sisi lain terkait pengelolaan sampah, Indonesia sudah berhasil mengurangi kebocoran sampah dari darat ke laut sebesar 28,5 persen hingga tahun 2021," kata Nani.

"Capaian ini sangat menggembirakan karena sudah melebihi nilai 2,6 persen dari target yang ditetapkan sebelumnya," imbuhnya.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya