Optimalkan Transformasi Digital, Kemkominfo Gandeng Sektor Swasta untuk Pelayanan Publik

Transformasi digital di sektor layanan publik saat ini sifatnya sangat krusial, khususnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Jun 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 11:30 WIB
Transformasi Digital
Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) di JCC, Senayan pada 3-4 Agustus 2022, DTI-CX bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) menggelar government roundtable bertajuk “Enhancing Public Services with Government Digital Transformation”, Rabu (15/6/2022).

Penyelenggaraan kegiatan ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya implementasi teknologi digital pada sektor pemerintahan, untuk menciptakan layanan publik yang lebih efisien, efektif, dan dapat diakses oleh semua masyarakat

Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno menyampaikan, transformasi digital di sektor layanan publik saat ini sifatnya sangat krusial, khususnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Menteri Keuangan menyampaikan bahwa digital economy tahun 2020-2021 tumbuh sebesar 49 persen. Kurang lebih dari US$ 47 miliar menjadi US$ 70 miliar, dan diperkirakan akan menjadi US$ 146 miliar pada 2025. Ini hitungan core daripada aktivitas digital economy yang menyumbang kurang lebih 5 persen dari PDB. Ini termasuk tertinggi di ASEAN. Oleh karena itu, peran layanan pemerintah sangat jelas dan krusial,” papar Sarwoto.

Sementara, Presiden Direktur PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) Toerangga Putra menuturkan, PT ACE melalui Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX), akan membantu sektor pemerintahan maupun swasta untuk tidak hanya sukses bertransformasi bisnis dan data, tetapi juga sukses dalam bertransformasi Sumber Daya Manusia (SDM).

“DTI-CX menyediakan pameran, konferensi, dan seminar mengenai solusi teknologi yang dapat mendukung perjalanan transformasi digital. Selain itu, tersedia pula ruang networking antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan teknologi sehingga komunikasi yang terjalin sifatnya dua arah," jelas Toerangga.

DTI-CX menargetkan lebih dari 3.000 peserta konferensi, seminar, dan pengunjung pameran akan hadir pada acara ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kemkominfo Berburu Startup Digital Inovatif Lewat HUB.ID Accelerator 2022

Plt. Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna
Plt. Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna dalam konferensi pers HUB.ID Accelerator 2022. Dok: Kemkominfo

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) kembali menggelar program HUB.ID Accelerator 2022 bagi startup digital di Indonesia.

Kran pendaftaran program akselerator startup ini resmi dibuka pada 11 Juni 2022 melalui laman www.hub.id dan ditutup pada tanggal 10 Juli 2022.

Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, latar belakang penyelenggaraan program HUB.ID Accelerator 2022 adalah demi menyukseskan proses akselerasi transformasi digital Tanah Air.

Untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan pengembangan ekosistem digital yang melibatkan tiga komponen penting. Antara lain infrastruktur, dukungan regulasi, dan ketersediaan talenta digital yang mumpuni.

“Seluruh teknologi digital yang tersedia di sekitar kita sekarang, sudah mulai banyak diisi oleh para pelaku industri teknologi digital dari dalam negeri. Kita patut bangga dengan semakin meningkatkan semangat digital entrepreneurship di kalangan anak muda, di mana banyak startup digital yang bertumbuh dan juga berkembang,” ujar Semuel melalui keterangannya, Senin (13/6/2022).

Kemkominfo sebagai leading sector dalam upaya percepatan transformasi digital berperan tidak hanya sebagai regulator dan fasilitator, melainkan juga akselerator.

Dalam hal ini Kemkominfo dituntut untuk mampu menyiapkan masyarakat agar bisa hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program literasi digital, meningkatkan adopsi teknologi di sektor-sektor strategis, serta mendorong UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.

Sementara Plt. Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna, memaparkan HUB.ID Accelerator merupakan program yang memiliki fokus untuk meningkatkan sinergi, kolaborasi, kerjasama bisnis, dan investasi bagi startup digital melalui peningkatan jumlah business matchmaking dengan pemerintah, BUMN, korporasi swasta, dan investor.

Bidik 25 Startup

HUB.ID Accelerator 2022. Dok: Kemkominfo
HUB.ID Accelerator 2022. Dok: Kemkominfo

Adapun target startup digital yang akan difasilitasi adalah 25 startup digital dengan kriteria pada posisi seeds sampai dengan pre-series A.

"Banyak fitur-fitur program yang kita laksanakan di HUB.ID Accelerator dengan mengukur kebutuhan dari dua sisi, yaitu menyelaraskan sinergi kebutuhan startup digital dengan mitra bisnis dan investor," kata I Nyoman menjelaskan.

Startup digital yang dicari untuk mengikuti HUB.ID Accelerator adalah yang memiliki fokus bisnis pada sektor Financial Services, B2B & Enterprise Solution, Logistic/Supply Chain, SME Enabler, dan Agri & Aquaculture.

Sejak dilaksanakan tahun 2021, HUB.ID sudah melibatkan 43 startup digital dan 47 partner dari koperasi dan BUMN termasuk Pemerintah. Melalui program tahun lalu, Kemkominfo telah berhasil menjalankan 100 peluang kerjasama bisnis baru dan menghasilkan 30 kerjasama bisnis baru dan 2 investasi baru.

“HUB.ID diharapkan menjadi ekosistem bertemunya startup digital dengan mitra bisnis dan investor dan membantu menguatkan bisnis startup digital menjadi berkesinambungan melalui berbagai rangkaian pertemuan bisnis dengan seluruh jejaring (network) yang dimiliki HUB.ID,” kata Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital, Luat Sihombing.

Pada program HUB.ID Accelerator 2022 kali ini Kemkominfo menggandeng MDI Ventures sebagai strategic partner.

COO/Portfolio Director MDI Ventures, G. N. Sandhy Widyasthana, menilai fenomena bubble burst yang terjadi setelah pandemic Covid-19 juga berimbas ke perusahaan konvensional seperti perbankan karena kehadiran bank digital.

Atas fenomena tersebut, ia menilai dibutuhkan penguatan bisnis yang dilakukan startup digital dan investor dengan melakukan analisis bisnis atas investasi.

"HUB.ID Accelerator adalah salah satu tempat untuk startup melakukan eksposur produk dan bisnis di hadapan banyak pihak yang ada dalam jejaring HUB.ID Accelerator. Banyaknya pertemuan bisnis ini mampu menjadi alat validasi strategi bisnis startup digital untuk menjadi lebih baik," Sandhy memungkaskan.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya