Teleskop James Webb Abadikan Potret Terbaru Orion Nebula

NASA menangkap foto terbaru Orion Nebula menggunakan Teleskop James Webb dan dipublikasi pada 11 September lalu.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 18 Sep 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2022, 17:00 WIB
Bintang-bintang di Orion Nebula yang terbentuk dalam selubung gas dan debu awan
Bintang-bintang di Orion Nebula yang terbentuk dalam selubung gas dan debu awan (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - NASA menangkap foto terbaru Orion Nebula menggunakan Teleskop James Webb (James Webb Space Telescope/JWST) dan dipublikasi pada 11 September 2022. Satelit yang telah mengitari wilayah dalam Orion Nebula itu akhirnya dapat memotret pesonanya.

Orion Nebula terletak 1.300 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan sebuah debu awan yang membentang sejauh 30 sampai 40 tahun cahaya.

Gambar-gambar terbaru yang ditangkap teleskop James Webb, teleskop paling canggih yang pernah dibuat, menampilkan lebih dari satu Nebula yang pernah dilihat sebelumnya.

Menariknya, nebula menyembunyikan rahasia, karena ternyata ia menyembunyikan bintang-bintang yang baru lahir dan terbungkus di dalam sebuah selubung debu dan gas.

Selubung ini menghasilkan bintang-bintang dan telah mengungkapkan banyak hal mengenai proses pembentukan bintang dan bagaimana sistem planet terbentuk.

Awan gas dan debu besar yang membentuk Orion Nebula juga menjadi salah satu objek paling banyak tertangkap penampakannya di langit.

Mengutip The Sun, Minggu (18/9/2022), Els Peeters, astrofisikawan dari Universitas Barat Ontario dan juga sebagai kolaborator JWST atau teleskop James Webb dari Kanada, mengatakan mereka merasa terpesona dengan penampilan Orion Nebula.

"Kami memulai proyek ini pada 2017, jadi kami telah menunggu lebih dari lima tahun untuk mendapatkan data ini," tambah Peeters.

 

Mencari Tahu Pembentukan Bulan

Teleskop James Webb
Teleskop luar angkasa James Webb (Sumber: NASA)

Ketika para ilmuwan sedang mempelajari nebula selama beberapa dekade, Teleskop James Webb menawarkan kesempatan untuk melihat nebula dengan perspektif yang baru.

Foto yang dipublikasi pada 11 September itu menampilkan bintang dalam berbagai tahap perkembangan dengan lebih jelas berkat teknologi yang dimiliki teleskop James Webb.

Teleskop juga memberikan lebih banyak detail tampilan filamen dan awan gas yang dipercayai para astronom sebagai tempat kelahiran bintang-bintang.

Dari sini para ilmuwan berharap bisa mencari tahu lebih dalam mengenai cara pembentukan bintang, sampai akhirnya dapat mengetahui bagaimana alam semester terbentuk.

"Observasi baru ini memungkinkan kami untuk lebih memhami bagaimana bintang-bintang besar bertransformasi dari debu awan dan gas tempat mereka diciptakan," tutur Peeters.

 

Fenomena yang berhasil ditangkap teleskop James Webb

Teleskop James Webb, pengganti teleskop Hubble, memiliki cermin yang lima kali lebih besar dari Hubble. (courtesy: NASA/JWST)
Teleskop James Webb, pengganti teleskop Hubble, memiliki cermin yang lima kali lebih besar dari Hubble. (courtesy: NASA/JWST)

Foto alam semesta pertama yang dihasilkan dari Teleskop James Webb pertama kali dikeluarkan oleh NASA pada Juli.

Sejak saat itu, teleskop ini telah banyak menangkap gambar fenomena di ruang angkasa, seperti supernova, exoplanet, dan cahaya selatan dan utara dari Jupiter.

Teleskop telah dibangun dengan bantuan agensi European Space, telah mampu melihat lebih jauh ke ruang angkasa dibandingkan teleskop lain sebelumnya.

Dengan kehadiran teleskop ini, para ilmuwan mengharapkan pengamatan mereka dapat lebih luas untuk memahami tentang alam semesta.

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya