Emak-Emak di Inggris Jadi Korban Penipuan Modus Mama Minta Pulsa

Di Inggris, penipuan WhatsApp banyak menargetkan orang tua dan berperan sebagai anak dari pengguna yang berada dalam masalah, untuk menarik simpati pengguna.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 21 Sep 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 19:00 WIB
Whatsapp - Vania
Ilustrasi Whatsapp/https://unsplash.com/Mika Baumeister

Liputan6.com, Jakarta - Para pengguna WhatsApp di Inggris menjadi target penipuan dengan modus "mama minta pulsa", dimana pelaku berpura-pura menjadi anak, teman, atau orang terdekat.

Berdasarkan data dari Reuters, tercatat sekitar 1,200 masyarakat pengguna WhatsApp jatuh ke dalam modus tersebut di tahun ini.

Penipuan ini menyebabkan para pengguna WhatsApp kehilangan uang hingga jutaan rupiah.

Modus penipuan "hi mum" atau "halo mama" ini biasanya berisikan pesan dari nomor terbaru, dan mengaku sebagai orang terdekat pengguna.

Biasanya, mereka mengaku sudah mengganti nomor karena smartphone mereka hilang atau rusak.

Dengan alibi ini mereka mengatakan, mereka sedang berada dalam keadaan darurat dan meminta pengguna untuk mengirimkan mereka sejumlah uang.

Menurut Action Fraud dari The Sun, Rabu (21/9/2022), taktik tersebut telah dilaporkan sebanyak 1,235 kali dalam jangka waktu dari 3 Februari sampai 21 Juni tahun ini.

Di Inggris, penipuan WhatsApp banyak menargetkan orang tua atau emak-emak dan berperan sebagai anak dari pengguna yang berada dalam masalah untuk menarik simpati pengguna.

Dalam menanggapi hal ini, polisi setempat di Inggris menghimbau pengguna WhatsApp untuk tidak mengambil tindakan dalam keadaan panik dan mengirimkan uang seperti yang diminta nomor tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Panik

Logo WhatsApp (Photo by Amin Moshrefi on Unsplash)

Ketika menerima pesan dari nomor tidak dikenal dan meminta sesuatu seperti mengirimkan uang, pengguna bisa memeriksa kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi orang terkait.

Dari sini, pengguna dapat memastikan apakah nomor baru tersebut benar milik mereka dan benar-benar berada dalam keadaan darurat.

"Jika Anda menerima pesan seperti ini dari teman atau anggota keluarga, jangan kirimkan uang sampai Anda bisa menghubungi nomor mereka dan memastikan identitasnya," ujar Craig Mullish, detektif Kepala Inspektur dari kepolisian kota London.

Jika permintaan dari nomor tidak dikenal tersebut terbukti sebagai bentuk penipuan, pengguna bisa mengabaikan isi pesan tersebut dan segera memblokir nomor tersebut.

Pengguna WhatsApp di Inggris juga dapat melaporkan pesan tersebut ke nomor 7726 secara gratis.


Seorang Pria Tertipu Rp 97 Juta Gara-Gara Pesan WhatsApp

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan.  Adem AY/Unsplash

Seorang pria berusia 50 tahun tertipu hingga menderita kerugian kurang lebih Rp 97 juta gara-gara pesan di WhatsApp.

Mengutip laman India Today, Selasa (9/11/2021), berdasarkan pengaduan yang terdaftar di Kantor Polisi Govindaputra, India, pria itu mulanya menerima pesan 'selamat pagi' dari orang asing selama dua tahun terakhir.

Hingga kini, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan saat ini dirinya telah menerima hampir 20 pesan serupa via WhatsApp.

Pada 8 Oktober 2021, pria tersebut menerima pesan dari pengguna WhatsApp berisi keterangan lokasi. Nah, saat pria tersebut menemuinya di sebuah hotel dekat Veeranapalya, ia terkejut di kamar tersebut ada tiga orang.

Pria tersebut mengatakan, ketiga pria yang ada di dalam kamar mengaku sebagai polisi. Korban pun dituding sebagai pengedar narkoba.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya