Pakar Keamanan Siber Ungkap Bahaya Social Spy WhatsApp

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkap bahayanya penggunaan Social Spy WhatsApp yang diklaim pengembangnya sebagai aplikasi untuk menyadap WhatsApp orang lain.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2022, 12:00 WIB
Ikon WhatsApp 3D
Ikon WhatsApp 3D (Photo by Alexander Shatov on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Social Spy WhatsApp dianggap menaburkan disinformasi bagi para pengguna. Disinformasi merupakan informasi tidak benar dan direkayasa sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang berniat membohongi pihak lain. Disinformasi pun bisa menimbulkan kekacauan di masyarakat.

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, pada kasus Social Spy WhatsApp, di mana puluhan domain Indonesia seperti .id, .co.id, dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi mengenai aplikasi Social Spy yang diklaim bisa melakukan terhadap aplikasi WhatsApp.

"Penyebaran disinformasi yang dilakukan secara masif dan terkoordinasi terbukti efektif memviralkan informasi bohong dan banyak dipercaya oleh masyarakat," kata Alfons dalam pernyataan yang diterima Tekno Liputan6.com, Sabtu (1/10/2022).

Alfons menambahkan, disinformasi ini tampaknya dilakukan dengan sengaja dan terorganisir pada banyak domain Indonesia. Padahal, domain seperti .id, .co.id, dan .or.id sebenarnya memiliki reputasi sebagai domain yang lebih terpercaya dibandingkan domain .com.

Bicara penyadapan WhatsApp, Alfons menyebut, aplikasi messenger milik Meta ini memiliki fitur enkripsi yang patut diapresiasi.

"Memang menjadi keinginan banyak orang dan bahkan lembaga negara yang ingin menyadap WhatsApp. Sebagai informasi, komunikasi WhatsApp dapat disadap, tetapi isinya terenkripsi dan hanya perangkat yang saling berkomunikasi yang memiliki kunci dekripsinya," kata Alfons memberikan penjelasan.

Alfons menyebut, kunci dekripsi WhatsApp sangat sulit dipecahkan. Bahkan sampai saat ini, tidak ada aplikasi pihak ketiga yang bisa memecahkan enkripsi WhatsApp.

Metode enkripsi yang sama, menurut Alfons, digunakan oleh industri perbankan dalam melindungi internet banking dan layanan aplikasi penting lainnya. Mulai dari email, messaging, dan media sosial dalam melindungi data penggunanya.

Pendiri Vaksincom ini pun berharap, masyarakat dapat bersikap dewasa dalam menyerap informasi dan memeriksa ulang sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi.

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Keluar Grup Diam-Diam

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan.  Adem AY/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Adem AY/Unsplash

Sebelumnya, WhatsApp menghadirkan fitur baru, yakni memungkinkan pengguna untuk keluar dari grup WhatsApp secara diam-diam. 

Pengguna hanya bisa keluar dari grup WhatsApp tanpa diketahui anggota grup dengan menggunakan versi platform yang terbaru.

Jadi, sebelum melakukan langkah-langkah di bawah ini, pastikan kamu sudah memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi paling barunya.

Jika sudah menggunakan versi WhatsApp terbaru, kamu tinggal mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

1. Masuk ke aplikasi WhatsApp, lalu masuk ke daftar percakapan.

2. Cari grup yang ingin ditinggalkan dan pilih chat tersebut.

3. Ketuk nama grup yang berada di atas ruang percakapan.

4. Di dalam halaman informasi grup, scroll ke bawah untuk menemukan Exit Group.

5. Pilih opsi tersebut.

Versi terbaru dari WhatsApp memungkinkan pengguna meninggalkan grup tanpa memunculkan notifikasi ke anggota grup yang lain, kecuali admin grup tersebut.

Hal ini membuat member lain tidak secara langsung mengetahui Anda keluar dari grup, jika mereka tidak memeriksa ruang percakapan lalu masuk memeriksa daftar anggota grup.

 

Hadirkan Fitur Call Links

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Dimitri Karastelev/Unsplash
Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Dimitri Karastelev/Unsplash

Sementara, WhatsApp sendiri baru saja memperkenalkan fitur baru bernama Call Links. Dengan fitur ini, pengguna dapat membagikan link undangan kepada pengguna lainnya untuk bergabung dalam panggilan telepon--seperti Zoom dan Google Meet.

Adapun fitur baru WhatsApp Call Links ini diungkap oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg lewat postingan di akun Facebooknya.

Ia menyebutkan, pengguna kini dapat berbagi link undangan panggilan telepon lebih mudah dengan hanya men-tap nammer di atas tab Calls atau Panggilan.

"Kami meluncurkan Call Links di WhatsApp mulai minggu ini sehingga Anda bisa membagikan tautan untuk memulai panggilan dengan sekali klik," tulis Mark di akun Facebook, sebagaimana dikutip dari The Verge, Rabu (28/9/2022).

"Kami juga sedang menguji panggilan video terenskripsi yang aman hingga 32 orang. Lainnya akan segera hadir," tambahnya.

Fitur Call Links ini dapat segera bisa dimanfaatkan oleh pengguna WhatsApp mulai minggu ini. Pastikan saja kamu sudah meng-update aplikasi ke versi yang baru, dimana nanti akan tampil Call Links di bagian atas tab Calls.

Hal yang membuat fitur baru WhatsApp ini berbeda dengan panggilan biasa, adalah pengguna dapat melakukan panggilan langsung ke banyak pengguna. Disebutkan, pengguna kini dapat melakukan panggilan bersama hingga 32 orang dan sudah mendukung panggilan audio ataupun video. 

(Tin/Isk)

Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya