Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia bisa menjadi basis produksi ponsel pintar atau smartphone, yang diekspor ke berbagai negara di dunia.
Hal ini disampaikan oleh Mendag saat melepas ekspor smartphone produksi PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) ke beberapa negara pada Kamis, 13 Oktober 2022 lalu di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga
Dalam acara itu, hadir juga Dubes Korea untuk Indonesia Park Taesung dan Presiden PT SEIN Simon Lee. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Advertisement
Dalam laporannya, sejak 2018 hingga kuartal tiga tahun 2022, Samsung Electronics Indonesia menyatakan telah mengekspor delapan juta unit smartphone ke berbagai negara.
Menurut Zulkifli, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (16/10/2022), pelepasan ekspor ini adalah bentuk nyata peran pelaku usaha Indonesia, yang terus mendorong ekspor ke berbagai negara mitra dagang negara.
"Selain itu, capaian ekspor ini tentunya dapat mendorong Indonesia untuk menjadi basis produksi untuk produk elektronik, termasuk telepon seluler (ponsel) pintar (smartphone)," kata Mendag.
" Namun, kita tidak boleh lengah sebab tantangan global ke depannya akan semakin besar," imbuh Mendag.
Â
Tingkatkan Ekspor
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada dirinya untuk meningkatkan ekspor dan meminta agar Kemendag melakukan misi dagang setiap bulan.
Mendag lebih lanjut menjelaskan, sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0. Sektor elektronik (HS 85), merupakan komponen ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia.
Ia menjelaskan, pada periode Januari─Juli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai USD 9,43 miliar. Nilai ini naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 7,93 miliar.
Sedangkan pada 2021, ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai USD 14,1 miliar dengan tren lima tahunan (2017─2021) positif sebesar 6,54 persen. Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai USD 305,8 juta.
Â
Advertisement
Jadi Pengekspor Smartphone dan Elektronik
Zulkifli Hasan melanjutkan, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik, dengan berada di urutan ke-34, sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.
Zulkifli pun berharap, dengan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah, diharapkan Indonesia bisa jadi salah satu negara eksportir elektronik dan smartphone dengan pangsa pasar yang semakin meningkat.
Pabrik smartphone dan tablet Samsung di Cikarang telah beroperasi sejak 2015.
Samsung menyebut, mereka terus berinvestasi dengan memperbarui sistem operasional produksi menjadi lebih canggih sehingga menambah kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor.
Â
Samsung Nyatakan Dukung Pemerintah
Selain itu, perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan akan menggandeng perusahaan lokal untuk merakit AC di Indonesia, demi mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan industri perangkat elektronik.
Selain memperkuat komitmennya memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Samsung juga berupaya meningkatkan ekspor, membuka peluang kerja ratusan anak muda dan mendongkrak surplus neraca perdagangan Indonesia.
"Samsung berkomitmen mendukung pemerintah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di pabrik Samsung di Indonesia," kata Presiden PT SEIN Simon Lee.
"Sejak 2018 hingga kuartal ke-3 tahun 2022, kami telah mengekspor lebih dari delapan juta unit smartphone Samsung Galaxy," pungkasnya.
(Dio/Isk)
Advertisement