Anak Perusahaan United Tractors Dapat Fasilitas Kredit Rp 25 Miliar dari Bank Jasa Jakarta

Anak perusahaan secara tidak langsung dari PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui PT United Tractors Pandu Engineering telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Jasa Jakarta (BJJ), anak usaha secara tidak langsung dari PT Astra International Tbk melalui PT Sedaya Multi Investama, yang bergerak dalam bidang perbankan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Jan 2025, 17:18 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 17:18 WIB
Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup Menguat 0,86 Persen
Nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp10,91 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Anak perusahaan secara tidak langsung dari PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui PT United Tractors Pandu Engineering telah menandatangani perjanjian kredit dengan  PT Bank Jasa Jakarta (BJJ), anak usaha secara tidak langsung dari PT Astra International Tbk melalui PT Sedaya Multi Investama, yang bergerak dalam bidang perbankan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/1/2025) perjanjian ini ditandatangani pada 30 Desember 2024. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Triatra akan mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dari BJJ sebesar Rp 25 miliar. 

Adapun suku bunga dari fasilitas kredit ini sebesar 8 persen per Tahun dengan jangka waktu satu tahun, sejak tanggal 30 Desember 2024 hingga 30 Desember 2025. 

Fasilitas ini merupakan transaksi afiliasi, dengan hubungan afiliasi antara Triatra dan BJJ ditunjukan dari kepemilikan saham Astra pada Triatra dan BJJ, serta kesamaan manajemen pada saat diberikannya Fasilitas.

Perseroan menjelaskan pemberian Fasilitas akan lebih menguntungkan Triatra, dengan pertimbangan. BJJ merupakan afiliasi dari Triatra, sehingga Triatra dapat meminimalkan konflik yang mungkin muncul sehubungan dengan adanya pemberian Fasilitas tersebut.

Kemudian BJJ merupakan bank yang memiliki pengalaman dalam memberikan kredit modal kerja kepada nasabah serta syarat dan ketentuan dari Fasilitas lebih menguntungkan bagi Triatra dengan tetap memperhatikan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (Arm’s Length).

Sehubungan dengan Fasilitas ini, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa sepanjang sepengetahuan Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat dan tidak ada fakta material yang tidak diungkapkan atau dihilangkan sehingga menyebabkan informasi yang diberikan sehubungan dengan Fasilitas di atas menjadi tidak benar atau menyesatkan.

 

 

BEI Bidik 407 Pencatatan Efek Baru pada 2025

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik pencatatan efek baru sebanyak 407 pada 2025. Adapun pencatatan efek itu mulai dari saham, obligasi, sukuk waran terstruktur, ETF, DIRE, DINFRA, efek beragun aset (EBA).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya optimistis stabilitas politik setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dapat mendorong kepercayaan investor dan meningkatkan minat perusahaan untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan tercatat di BEI.

“Dengan stabilitas ekonomi domestik yang terjaga dan proyeksi positif atas kebijakan makro akan menjadi faktor pendukung untuk memperkuat daya saing pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang atraktif di kawasan ASEAN,” ujar Nyoman kepada wartawan, ditulis Rabu (1/1/2025).

Seiring mencapai target penerbitan efek itu, Nyoman menuturkan, BEI juga memperkuat edukasi dengan tetap fokus pada peningkatan kualitas due diligence untuk menjaga kepercayaan pasar, penyesuaian regulasi yang adaptif, kolaborasi institusi, pengembangan infrastruktur yang berkesinambungan.

Adapun hingga akhir 2024, ada 41 perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di BEI. Dari 41 perusahaan itu sektor yang mendominasi antara lain sektor consumer siklikal yang merupakan sektor dengan pencatatan saham tertinggi yakni 13 perusahaan dengan dana dihimpun mencapai Rp 5,7 triliun.

Kemudian diikuti oleh sektor basic materials sebanyak delapan perusahaan dengan dana dihimpun mencapai Rp 1,5 triliun dan sektor energi sebanyak enam perusahaan dengan dana dihimpun mencapai Rp 5,6 triliun.

 

 

Sektor Saham

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Prospek dari sektor-sektor ini pada 2025 diharapkan tetap menarik, terutama karena produk-produk dari sektor tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari,” kata Nyoman.

Ia mengatakan, optimisme ini ditopang oleh stabilitas ekonomi domestik dengan target pertumbuhan ekonomi dan proyeksi inflasi yang terkendali.

“Selain dari sektor-sektor tersebut, kami juga berharap seluruh sektor dapat bergerak positif sehingga semakin banyak pilihan investasi untuk investor dari berbagai sektor. Dukungan program pemerintah baru juga kami harapkan berkontribusi menciptakan lingkungan yang semakin kondusif bagi aktivitas bisnis dan perekonomian,” kata dia.

BEI membidik 66 penawaran saham perdana pada 2025. Hingga akhir 2024, terdapat 21 perusahaan dalam pipeline IPO, itu termasuk tiga perusahaan yang merupakan lighthouse IPO.

Ia menuturkan,mayoritas berasal dari sektor-sektor prospektif tersebut, menandakan optimisme pemulihan minat IPO pada tahun mendatang.

Klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

-1 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 Miliar);

- 2Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar s.d.Rp250 Miliar);

- 18 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp250 Miliar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya