Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan beberapa manfaat lain migrasi ke siaran TV digital, selain kualitas siaran yang lebih baik serta kanal yang berpotensi bakal lebih beragam.
"Melalui pemanfaatan, efisiensi, farming, dan refarming, proses intensifikasi dan ekstensifikasi tata kelola spektrum nasional kita, sumber daya spektrum nasional kita, menjadi lebih efisien dibandingkan dengan televisi analog," kata Johnny.
Baca Juga
Sistem Peringatan Dini Melalui TV Digital, Langkah Baru Indonesia Hadapi Bencana dan Minimalisasi Korban
Transformasi TV Digital Indonesia Bawa Perubahan Besar, Bukan Sekadar Usir Semut di Layar Televisi
Sebarkan Informasi Dini Bencana Lewat Jaringan TV Digital, Menkominfo: Jangkau 76% Populasi Indonesia
Dalam sambutannya pada Kamis (3/11/2022) dini hari usai hitung mundur Analog Switch Off (ASO), Johnny menyebut, dengan dimatikannya siaran analog, akan ada farming spektrum frekuensi sebesar 112 MHz di spektrum 700 MHz.
Advertisement
Johnny menambahkan, menurut Boston Consulting Group, multiplier economy yang dihasilkan dari pemanfaatan digital dividen ini juga akan memberikan dampak untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di kisaran Rp 7 triliun per tahun.
"Atau lebih dari 70 triliun, sekitar 77 triliun untuk 10 tahun masa lisensi spektrum bagi operator telekomunikasi," kata Menkominfo.
Selain itu, spektrum yang sama juga memungkinkan untuk jadi fondasi bagi pengembangan teknologi 4G dan 5G di Indonesia untuk telekomunikasi selular.
Johnny mengklaim, ini bisa memberikan dampak penciptaan usaha baru yang cukup besar dengan 181 ribu kesempatan bisnis baru yang bisa dihasilkan, serta menghasilkan penambahan setidaknya 232 ribu lapangan kerja lima tahun ke depan.
"Akan memungkinkan kontribusi terhadap PDB nasional kita sampai dengan 448 triliun rupiah, dan akan bisa lebih besar lagi melalui akselerasi transformasi digital nasional kita," imbuh Menkominfo.
Sehingga Johnny mengatakan, tak cuma untuk industri televisi yang akan menjaga konvergensi usaha, migrasi TV digital dinilai juga memiliki multiplier effect besar bagi perekonomian Indonesia.
Dimanfaatkan untuk Internet Kecepatan Tinggi
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD juga mengatakan bahwa migrasi ke siaran digital, Indonesia akan memperoleh efisiensi frekuensi digital dividen.
"Nantinya akan dimanfaatkan untuk teknologi akses internet berkecepatan tinggi dengan kecepatan tinggi 5G, dan digitalisasi terkait penanganan bencana alam, pendidikan, kesehatan, serta mendukung pengembangan ekonomi digital," kata Mahfud.
Siaran TV analog di Jabodetabek sendiri secara resmi dimatikan pada Rabu (2/11/2022) tengah malam. Hal ini dilakukan dalam acara hitung mundur Analog Switch Off (ASO) atau penghentian TV analog di Kantor Kementerian Kominfo.
Siaran TV analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia akan digantikan dengan siaran TV digital.
Mahfud MD, dalam sambutannya mengatakan ASO merupakan amanat UU Cipta Kerja, di mana paling lambat penghentian siaran TV analog harus dilakukan selambat-labatnya pada 2 November 2022.
"Migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital akan memberikan manfaat bagi masyarakat, di mana masyarakat bisa menikmati kualitas siaran TV digital dengan audio visual yang jauh lebih baik. Jumlah saluran juga akan lebih banyak lagi," kata Mahfud.
Ia menambahkan langkah ini juga akan memacu konten lokal dan keberagaman saluran di tongkat lokal atau daerah. Juga turut mendukung industri elektronik dalam negeri, seperti perangkat TV digital dan set top box (STB).
Advertisement
Set Top Box
Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) bersama LPM (Lembaga Penyelenggara Multipleksing) telah melakukan distribusi bantuan Set Top Box (STB) pada RTM (Rumah Tangga Miskin).
STB merupakan alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara untuk ditampilkan di TV analog biasa. Jadi, alat ini digunakan pengguna TV analog untuk menikmati siaran TV digital.
RTM yang menjadi calon penerima bantuan STB gratis adalah mereka yang terdaftar di dalam desil 1 data P3KE (Percepatan Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, sedangkan RTM khusus di DKI Jakarta adalah mereka yang terdaftar pada data carik desil 1 provinsi.
Meski sudah mulai didistribusikan, ada beberapa RTM yang belum menerima STB hingga 2 November 2022 karena kendala di lapangan. Untuk itu, Kementerian Kominfo mengingatkan para RTM yang membutuhkan STB dapat mengajukannya secara mandiri.
Mekanisme Pengajuan STB Secara Mandiri
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (2/11/2022), pengajuan STB secara mandiri dapat dilakukan dengan menghubungi call center 159 atau nomor telepon Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB terdekat.
Adapun mekanisme pengajuan STB secara mandiri adalah sebagai berikut:
- Buka situs web https://cekbantuanstb.kominfo.go.id
- Masukkan NIK dan kode captcha pada kolom yang tersedia
- Klik Pencarian
- Apabila terdaftar sebagai penerima bantuan, masyarakat dapat menghubungi Call Center 159 atau datang lokasi Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB dengan membawa KTP dan KK asli
- Apabila mengalami kendala saat mengakses situs web, masyarakat dapat menghubungi Call Center 159 atau nomor telepon posko
Terdapat 6 (enam) Posko di JABODETABEK, yaitu:
Kota Depok
Hotel Bumi Wiyata (Lt. Dasar, R. Wahidin) 082123816099
Kota Bekasi, Kab Bekasi
Hotel Amaroossa Grande (Lt. Lobby, R. Taj Mahal) 082123816095
Kab Tangerang, Kota Tangerang
Hotel Novotel (Lt. PL. R. Eureka) 082123816096
Kota Tangerang Selatan
Grand Zuri BSD City (Lt. 2, R. Mulia 4) 082123816098
Kota Bogor & Kab Bogor
Hotel Salak Herritage (Lt. 2, R. Batu Tulis, 2-3 Nov; Lt. 1, R. Burangrang, 4 Nov) 081212820047
DKI Jakarta
The Akmani Hotel (M-Floor, R. Venezia 2) 081212820047
Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB di wilayah Jabodetabek mulai beroperasi sejak tanggal 2 hingga 4 November 2022, jam 08.00 – 19.00 WIB.
(Dio/Ysl)
Advertisement