IDC Perkirakan Pengapalan Perangkat Wearable Capai 539 Juta Unit pada 2023

IDC memperkirakan perbaikan kondisi ekonomi serta meningkatnya permintaan perangkat wearable dari pasar negara berkembang akan mendorong pertumbuhan baru pada tahun 2023 dengan perkiraan pengapalan mencapai 539 juta unit

oleh M Hidayat diperbarui 27 Des 2022, 17:06 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 17:06 WIB
smartwatch
Ilustrasi smartwatch (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar perangkat wearable bergerak maju dengan pertumbuhan secara tahunan (Year over Year, YoY) sebesar 1,7 persen pada kuartal ketiga 2022 (Q3 2022).

Namun, pengapalan global untuk setahun penuh 2022 diperkirakan turun 3,3 persen menjadi 515,6 juta unit. Itu menandai tahun penuh pertama yang menurun sejak 2013. Demikian menurut laporan terbaru dari Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker Desember 2022 dari International Data Corporation (IDC).

Penurunan pada tahun 2022 disebabkan oleh perbandingan secara tahunan yang sulit menyusul pertumbuhan dramatis pasar selama dua tahun pertama pandemi dan lingkungan ekonomi makro global yang menantang.

Namun, IDC memperkirakan perbaikan kondisi ekonomi serta meningkatnya permintaan perangkat wearable dari pasar negara berkembang akan mendorong pertumbuhan baru pada tahun 2023 dengan perkiraan pengapalan mencapai 539 juta unit.

Meskipun secara tradisional pasar didominasi oleh pemain lama seperti Apple, Samsung, Huawei, dan Xiaomi, telah terjadi pergeseran seiring dengan pertumbuhan di India.

Selama kuartal ketiga 2022, 3 dari 10 perusahaan perangkat wearable teratas berasal dari India. Imagine Marketing melompat ke posisi kedua di belakang Apple sebagai pemain global.

"India berada di jalur yang tepat untuk melampaui Amerika Serikat untuk menjadi pasar terbesar kedua untuk perangkat yang dapat dikenakan dalam hal pengapalan, meskipun itu akan jauh dari pesaing teratas dalam hal nilai dolar," kata Jitesh Ubrani, manajer riset untuk Mobility and Consumer Device Trackers di IDC dikutip dari laporan resmi IDC.

 

CAGR

Ubrani menilai, ini tentu menjadi pertanda baik bagi merek-merek premium seperti Apple, Google, dan Samsung karena mereka umumnya dibanderol lebih mahal.

Namun, ini menempatkan merek-merek yang berorientasi pada harga seperti Xiaomi dan Huawei dalam posisi genting di mana mereka dapat menghadapi persaingan ketat karena merek India terus memperluas kehadiran mereka.

Ke depan, pasar perangkat wearable diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (compound annual growth rate, CAGR) lima tahun sebesar 5,1 persen karena pengiriman unit mencapai 628,3 juta pada akhir tahun 2026.

IDC memperkirakan smartwatch, termasuk yang menjalankan sistem operasi tingkat tinggi seperti Apple Watch atau Wear OS, serta yang berjalan pada sistem operasi real-time (RTOS), seperti dari Polar, Withings, OnePlus, atau lainnya, tumbuh dengan CAGR 6,3 persen.

Sementara itu, perangkat hearable akan mengalami CAGR 5,1 persen selama periode tersebut.

 

Fundamental Pasar

"Meskipun pasar akan berkontraksi pada 2022, ini hanya sementara," kata Ramon T. Llamas, direktur riset untuk Mobile Devices and AR/VR di IDC.

Fundamental pasar, menurut Llamas, cukup baik dengan siklus penggantian sehat, penetrasi pasar berkelanjutan, dan ketersediaan perangkat yang lebih banyak dengan rangkaian fitur dan titik harga berbeda pada tahun-tahun mendatang.

"Namun, mengingat jumlah merek dan perangkat, diferensiasi akan menjadi sulit didapat Hal ini menempatkan tanggung jawab pada vendor untuk mengembangkan perangkat dan solusi terbaik di pasaran untuk menarik dan mempertahankan pelanggan," kata Llamas.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya