CEO Beelli Ingin Dorong UMKM Mandiri Lewat Fitur Live Streaming

CEO Beelli Indrawan berharap kehadiran aplikasi besutannya dapat menjadi gerbang lapangan pekerjaan baru atau pembuka rezeki untuk para muda-mudi Indonesia, kretor konten, influencer, serta ibu rumah tangga untuk dapat memamerkan bakat dan keahliannya.

oleh Iskandar diperbarui 29 Des 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 16:00 WIB
Dok: Beelli
Dok: Beelli

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah gempuran developer asing, aplikasi karya anak bangsa bernama Beelli hadir untuk siap bersaing dengan aplikasi buatan luar negeri.

Beelli merupakan aplikasi yang menggabungkan fitur live streaming dan pertemanan. Di aplikasi ini para streamer akan mendapatkan beberapa benefit, seperti gift dan premium call.

CEO Beelli Indrawan menilai sudah saatnya aplikasi Indonesia berjaya dan merajai negeri sendiri. Ia berharap kehadiran aplikasi Beelli dapat menjadi gerbang lapangan pekerjaan baru atau pembuka rezeki untuk para muda-mudi Indonesia, kretor konten, influencer, serta ibu rumah tangga untuk dapat memamerkan bakat dan keahliannya.

"Beelli bukan hanya sebagai platform pencari keuntungan seperti aplikasi asing yang memaksa kita untuk selalu mematuhi aturan yang mereka buat. Keuntungan Beelli akan dikembalikan ke pengguna sebagai rewards secara acak dan rutin," ujar Indrawan melalui keterangannya, Kamis (29/12/2022).

"Kami ingin memakmurkan pengguna karena kami bangga dengan bakat yang dimiliki anak bangsa dengan fitur yang akan selalu kami perbaharui,” ucapnya menambahkan.

Di sisi lain, Indrawan menyebut Beelli akan mengangkat program usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mandiri lewat fitur live streaming dan promosi gratis di aplikasi besutannya.

Isu keamanan juga menjadi perhatian penting bagi pengembang. Oleh karenanya, aplikasi ini diklaim telah diperkuat fitur keamanan yang mampu menangkal akun palsu.

Saat ini aplikasi Beelli telah hadir di platform Android, dan untuk platform iOS rencananya akan dirilis pada tahun 2023.

Tak Ada Lagi BLT UMKM di 2023

FOTO: Perjuangan Industri Sepatu Rumahan di Tengah Pandemi COVID-19
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2020). Pemerintah terus berupaya mendorong pemulihan UMKM melalui Program Banpres Produktif Usaha Mikro atau BLT UMKM. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, Menteri Koperasi dan UKM memastikan tidak akan memberikan Bantuan Usaha Mikro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai atau BLT UMKM di tahun 2023. Alasannya, pemerintah merasa sektor usaha mikro sudah pulih dan programnya tidak diperlukan lagi.

"Per hari ini pemerintah melihat UMKM sudah cukup pulih, survive, program hibah BPUM tidak diperlukan lagi," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (26/12).

Pemerintah menyadari ancaman perekonomian global tahun depan masih tinggi terhadap ekonomi nasional. Kalau pun kondisi ekonomi memburuk, bantuan yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha mikro diberikan dalam bentuk program pembiayaan, bukan dana hibah.

"Kalau perkembangannya tidak terlalu bagus seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bisa melakukan adjusment terhadap program dan pembiayaan," kata Teten.

Diberitakan sebelumnya, Pencairan bantuan langsung tunai untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau BLT UMKM masih belum menemui kejelasan. Bila dilihat secara waktu, penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) ini mungkin baru akan cair di 2023 mendatang.

"Setahu saya itu kami sama, masih mengusahakan, tapi mengingat waktu. Kita wait and see lah," ujar Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Eddy Satriya di Jakarta, Kamis (27/10).

Pencairan

FOTO: Perjuangan Industri Sepatu Rumahan di Tengah Pandemi COVID-19
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2020). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah terus berupaya mendorong pemulihan UMKM di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pencairan bantuan langsung tunai untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau BLT UMKM masih belum menemui kejelasan. Bila dilihat secara waktu, penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) ini mungkin baru akan cair di 2023 mendatang.

"Setahu saya itu kami sama, masih mengusahakan, tapi mengingat waktu. Kita wait and see lah," ujar Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Eddy Satriya di Jakarta, Kamis (27/10).

"Kalau enggak tahun ini, mungkin tahun depan yang memang mungkin disesuaikan dengan kebutuhan pembeli tahun 2020/2021. Melihat waktu, kemungkinan meluncur ke tahun depan," ungkapnya.

Menurut dia, bentuk penyaluran BLT UMKM nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Mengingat program bantuan sosial (bansos) biasanya disalurkan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat di saat-saat genting.

"Pemerintah ada wacana juga untuk sebagai pengganti kenaikan subsidi BBM dan lain-lain. Nah, itu akan dirumuskan lagi seperti apa," terang Eddy.

"Tapi yakinlah, pak Teten (Masduki, Menteri Koperasi dan UKM) selalu concern dengan UMKM, dan itu akan terus berusaha setiap ada langkah mendapatkan bantuan. Itu akan kita lakukan secara maksimal," tuturnya.

Infografis Journal 8 Aplikasi Milik Pemerintah yang Membantu Berikan Informasi. (Liputan6.com/Trie Yasnie).

infografis journal
Infografis Journal 8 Aplikasi Milik Pemerintah yang Membantu Berikan Informasi. (Liputan6.com/Trie Yasnie).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya