Waspada, Penipu Pakai WhatsApp Buat Kuras Uang di Rekening Pengguna

Pengguna WhatsApp harus waspada, karena penipu kerap kali menggunakan aplikasi pesan ini untuk menguras uang di rekening pengguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Jan 2023, 12:01 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 12:00 WIB
Whatsapp - Vania
Ilustrasi Whatsapp/https://unsplash.com/Christian Wiediger

 

Liputan6.com, Jakarta - Penipuan di dunia maya kian marak, salah satunya adalah adanya pihak yang menawarkan uang melalui aplikasi WhatsApp. Sayangnya saat pengguna sadar bahwa aksi tersebut adalah penipuan semata, bisa jadi uang di rekening mereka sudah terkuras.

Seperti baru-baru ini, aksi penipuan menjerat pengguna WhatsApp di Brasil dan India, yang menjanjikan uang dengan hanya memberi like pada video di YouTUbe.

Mengutip Gizchina, Kamis (26/1/2023), penipu mulanya menghubungi calon korban via WhatsApp, mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan marketing global. Para penipu meyakinkan calon korbannya bisa mendapatkan uang sekitar USD 0,50 dengan hanya memberi like satu video YouTube.

Jumlah itu memang tidak banyak, tapi para penipu menjanjikan korban bisa dapat hingga USD 60 per hari jika mereka memberi 5.000 likes.

Dengan hitungan kasar, jika korban memberi like 5.000 video YouTube per hari untuk tujuh hari berturut-turut, mereka bisa mendapatkan USD 420. Terdengar menggiurkan bukan?

Masalahnya, semua itu adalah penipuan semata yang bertujuan untuk mendapatkan data-data pribadi dan uang dari si korban.

Rupanya, ketika si penipu mendekati pengguna WhatsApp, mereka akan mulai meminta informasi pribadi yang katanya dipakai untuk memproses pembayaran. Setelah mengumpulkan data-data, si penipu akan mengatakan ada masalah teknis.

Kadang-kadang, penipu juga sengaja mentransfer sejumlah kecil uang untuk membuat aksinya terlihat menjanjikan.

Suruh Korban Pasang Aplikasi Jahat

Logo WhatsApp
Ilustrasi tampilan WhatsApp. (Sumber foto: Pexels.com)

Setelah korban percaya, para penipu ini mempersyaratkan korban untuk memasang aplikasi untuk transfer uang.Masalahnya, aplikasi-aplikasi tersebut mengandung trojan atau malware. Para penipu akan meminta pengguna untuk transfer USD 1 untuk verifikasi.

Selanjutnya, si penipu pun berhasil mendapatkan data korban. Tentunya dengan beberapa langkah sederhana, korban sendirilah yang memberikan penipu akses ke detail rekening bank, kartu kredit, email, dan lain-lain.

Saat para penipu ini mendapat akses ke seluruh data pribadi korban, tidak banyak hal yang bisa dilakukan korban untuk mencegah pengambilalihan uang dari rekening.

Waspada Pada Pesan WhatsApp yang Janjikan Pekerjaan

Ilustrasi aplikasi WhatsApp
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Photo by Dima Solomin on Unsplash)

Oleh karena itu, jika kamu pernah mendapatkan pesan di WhatsApp yang menjanjikan pekerjaan semacam ini, waspada kalau hal itu bisa saja merupakan penipuan.

Pada kasus di atas, setelah aksi pengurasan uang di rekening korban selesai, mereka hanya perlu menghapus akun WhatsApp-nya dan berganti ke korban lainnya.

Di Brasil misalnya, ada sejumlah penipu yang memakai WhatsApp dan Telegram untuk mencuri data pengguna. Mereka bisa saja berbohong, mengaku bekerja di Amazon dan memperlihatkan sejumlah screenshot pembayaran untuk meyakinkan sang korban.

Segera Laporkan Kalau Ada Akun Penipu

[Fimela] ilustrasi whatsapp
ilustrasi whatsapp | pexels.com/@anton-8100

Kalau aksi ini terjadi, biasanya tujuannya sama, yakni mencuri data dan mendapatkan akses ke informasi pribadi korban.

Oleh karena itu, jika sampai ada orang yang mengirimi kamu pesan serupa, pastikan untuk melaporkan akun WhatsApp tersebut kemudian memblokir akun itu. Selain itu, jangan taruh nomor telepon kamu di website umum atau di media sosial.

Hal ini karena kadang kala penipu mengakses grup tertentu untuk mencari calon korban. Jadi, pastikan untuk selalu melakukan riset dan menghindari orang-orang yang menjanjikan uang dengan cara yang super mudah.

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya