Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), dan Google telah bekerja sama untuk meningkatkan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2045.
Guna mencapai tujuan ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Google for Education di Surabaya baru-baru ini, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud, Iwan Syahril, menjelaskan bahwa program Merdeka Belajar merupakan upaya utama dalam mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia.
Baca Juga
Program ini melibatkan penggunaan teknologi pendidikan untuk mengatasi krisis dan meningkatkan soft skill sumber daya manusia.
Advertisement
Lokakarya ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan di sektor pendidikan, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala sekolah, dan guru-guru di Jawa Timur.
Para peserta didorong untuk memaksimalkan penggunaan teknologi pendidikan, seperti perangkat Chromebook dan Akun Belajar.id, untuk mengoptimalkan kurikulum Merdeka Belajar.
Kemendikbud secara aktif mendorong optimalisasi teknologi pendidikan dengan mendistribusikan bantuan perangkat teknologi ke berbagai satuan pendidikan di Indonesia dan memberikan pelatihan teknologi pendidikan bekerja sama dengan Google.
Sejumlah guru di seluruh Indonesia telah menerima pelatihan Google Master Trainer, dan 40 juta akun Belajar.id telah didistribusikan kepada para guru dan siswa.
260 ribu guru se-Indonesia dapat pelatihan Google Master Trainer
"Kita menyediakan pelatihan teknologi pendidikan dengan bekerja sama dengan Google. Misalnya, Google Master Trainer. Saat ini sudah ada lebih dari 260 ribu guru se-Indonesia yang mendapatkan pelatihan Google Master Trainer,” kata Iwan.
Pemprov Jatim juga telah berinvestasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut. Pemerintah berupaya untuk mengubah pola pikir agar daerah tersebut tidak hanya mengandalkan sumber daya alam agar tetap kompetitif.
"Jika kita hanya mengandalkan sumber daya alam terus, maka kita akan semakin tertinggal," ujar Emil. Di Jawa Timur, kata Emil, intervensi untuk meningkatkan kualitas SDM terus dilakukan. Salah satunya melalui sinergi dengan semua pihak.
Advertisement
1,5 juta akun belajar.id aktif di Jawa Timur
Sementara Google berkomitmen untuk menyediakan pembelajaran yang optimal bagi setiap siswa dan guru di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Saat ini, sebanyak 1.992 guru di Jawa Timur telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi Google Certified Educators, dan 42 guru telah menjadi Google Certified Trainer.
Selain itu, jumlah pengguna akun Belajar.id yang aktif di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 1,5 juta.
"Google terus berinovasi untuk menghasilkan teknologi pendidikan terkini melalui platform pembelajaran, yang salah satunya dikenal dengan Google Workspace for Education," tutur Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin.
Lokakarya ini diakhiri dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan pendidikan siswa di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan dapat memberikan harapan bagi masa depan sumber daya manusia yang unggul di Indonesia.
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Advertisement