Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Elon Musk menyebut manusia sudah menjadi cyborg. Pernyataan miliarder terkenal ini dilontarkan untuk menanggapi postingan blog Mark Anderson tentang kecerdasan buatan.
Dalam postingan tersebut, Musk berpendapat bahwa Artificial Intelligence (AI) adalah cara untuk membuat hal-hal penting menjadi lebih baik, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga
Elon Musk juga mengatakan bahwa kalimat yang menjadi perbincangan hangat, yakni “Kami sudah menjadi cyborg”.
Advertisement
Kalimat tersebut pun mendapat perhatian banyak orang dan menimbulkan pertanyaan apakah arti cyborg sebenarnya dan bagaimana hubungan manusia dengan teknologi.
Menurut Bionity, Cyborg alias Cybernetic Organism, merupakan makhluk yang menggabungkan komponen biologis dan buatan. Penggabungan ini dapat berupa apa saja, misalnya kaki palsu.
Musk mengatakan, manusia telah menjadi cyborg karena ketergantungannya pada mesin untuk menjaga ingatannya. Dia berpendapat bahwa manusia memiliki “versi digital” masing-masing yang diwujudkan dalam bentuk online, berupa email, media sosial, dan rekaman digital lainnya.
Oleh karena itu, Musk percaya bahwa evolusi manusia akan bergabung dengan kecerdasan digital secara simbiosis. Penggabungan kecerdasan digital juga dianggap akan mempermudah interaksi dengan teknologi.
Menurut informasi dari Gizchina, klaim Elon Musk terkait manusia cyborg memiliki beberapa implikasi. Pertama, kalimat tersebut menunjukkan bahwa garis antara manusia dan mesin sudah sangat tipis karena manusia terus bergantung pada teknologi.
Etika dan Risikonya
Implikasi lainnya menganggap hubungan manusia dengan teknologi sudah semakin intim, di mana integrasi lebih dari sekadar penggunaan mesin.
Visi Musk tentang hubungan simbiosis antara manusia dan mesin masih dalam ranah fiksi ilmiah. Namun, saat ini contoh orang yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuannya sudah banyak ditemukan.
Salah satunya, yaitu penggunaan antarmuka komputer untuk mengontrol kaki palsu, atau berkomunikasi dengan komputer.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kemungkinan akan lebih banyak contoh manusia yang menjadi cyborg. Hal ini pun dapat menimbulkan berbagai pertanyaan terkait etika dan risiko manusia yang bergantung pada teknologi.
Advertisement
Viral Foto Elon Musk Mencium Robot Humanoid
Sebelumnya, foto Elon Musk yang seolah-olah tengah mencium robot humanoid viral di internet. Foto tersebut membuat seantero internet bingung, apakah gambar tersebut asli?
Sekadar informasi, foto-foto tersebut memperlihatkan miliarder 51 tahun ini mencium robot wanita. Foto itu diunggah oleh pengguna Twitter Daniel Marven. Ia adalah influencer dan entrepreneur online.
Dalam foto tersebut, Daniel menuliskan keterangan, "Elon Musk mengumumkan calon istri, siapa dia?"
Terlepas dari itu, di sampingnya, Daniel mengungkapkan bahwa robot tersebut dirancang menggunakan kecerdasan buatan dan memakai kepribadian sebagai sejumlah perempuan.
Hanya Foto Buatan AI
Diklaim pula, mesin yang terlihat dalam wujud perempuan ini dapat berjalan tanpa diisi daya dan dilengkapi dengan kabel sensorik yang memungkinkannya merasakan berbagai emosi.
Ternyata, foto-foto Elon Musk bersama para robot humanoid itu hanya foto palsu. Pengguna Twitter itu sendiri mengungkapkan bahwa gambar Elon Musk mencium robot itu sebenarnya dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan.
Daniel menambahkan, tujuan utama di balik penciptaan foto ini adalah untuk membuat orang sadar akan bahaya AI.
"Postingan tersebut untuk mengklarifikasi bahaya AI (kecerdasan buatan) di masa mendatang, terutama setelah Tesla Company merilis robot terintegrasi pertama yang bernama Optimus," Daniel memungkaskan.
Advertisement