Alasan Twitter Batasi Tweet yang Bisa Dilihat Pengguna: Demi Hapus Spam dan Cegah Data Diambil AI

Twitter akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait alasan pemberlakukan pembatasan Tweet yang bisa dilihat pengguna selama beberapa hari terakhir

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Jul 2023, 10:48 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 10:30 WIB
[Fimela] Twitter
Twitter | unsplash.com/@martenbjork

Liputan6.com, Jakarta - Twitter akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan pembatasan Tweet yang bisa dilihat pengguna, selama beberapa hari terakhir.

Melalui blog resmi Twitter Business, perusahaan mengatakan mereka harus mengambil tindakan ekstrem untuk menghapus spam dan bot dari platformnya, demi memastikan keaslian basis pengguna.

"Itulah mengapa kami membatasi penggunaan untuk sementara agar kami dapat mendeteksi dan menghilangkan bot dan aktor jahat lainnya yang merusak platform," tulis Twitter, dikutip Rabu (5/7/2023).

Platform milik Elon Musk itu mengklaim, apabila mereka mengumumkan perubahan itu sebelum diterapkan, maka aktor jahat dapat mengubah perilaku mereka untuk menghindari deteksi.

Twitter juga mengatakan, di tingkat tinggi, mereka berusaha mencegah akun-akun ini dari mengumpulkan data Twitter publik pengguna untuk membuat model AI, serta memanipulasi orang dan percakapan di platform dengan berbagai cara.

"Saat ini, pembatasan memengaruhi sebagian kecil orang yang menggunakan platform, dan kami akan memberikan pembaruan saat pekerjaan selesai. Terkait dengan pelanggan kami, efek pada iklan sangat minim," kata mereka menambahkan.

"Kadang-kadang, bahkan untuk sesaat, Anda harus memperlambat untuk menjadi lebih cepat," pungkas media sosial itu dalam pernyataannya.

CEO Twitter Linda Yaccarino pun juga telah merilis pernyataan singkatnya, terkait kontroversi di platform tersebut, dengan tetap merujuk pada pernyataan resmi di atas.

"Saat Anda memiliki misi seperti Twitter -- Anda harus membuat pergerakan besar untuk tetap memperkuat platform ini. Pekerjaan ini berarti dan sedang berjalan," tulisnya lewat Tweet di akun @lindayacc.

Elon Musk Batasi Cuitan yang Bisa Dilihat Pengguna

Twitter/dok. Unsplash Claudio
Twitter/dok. Unsplash Claudio

Sebelumnya, Elon Musk secara tiba-tiba mengubah kebijakan Twitter, dengan membatasi jumlah cuitan yang dapat dibaca oleh pengguna.

Lewat postingan di akun Twitter pribadinya, Elon Musk mengatakan, pengguna tak terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan per hari, kemudian ditambah jadi 800 kicauan, lalu naik hingga 1.000.

Sedangkan pengguna baru tak terverifikasi, mereka hanya bisa membaca 300 cuitan, lalu ditambah menjadi 400.

Dilansir BBC, Minggu (2/7/2023), pengguna Twitter terverifikasi pun ikut dibatasi, di mana mereka hanya dapat membaca 6000 cuitan, kemudian ditambah menjadi 8000, dan bertambah lagi 10.000.

Dikutip dari cuitan di Twitter, Elon menyebut tindakan ini dilakukan karena besarnya jumlah data yang diambil (scraping) dari platform media sosial itu.

 

Alasan Elon Musk Berlakukan Pembatasan di Twitter

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Elon Musk juga menambahkan, batasan ini juga dibuat karena tingginya manipulasi sistem data di Twitter.

"Ini merupakan tindakan darurat sementara. Kami mendapati pengambilan data besar-besaran, sehingga menurunkan kualitas layanan untuk pengguna biasa," tulis Musk di Twitter.

Sontak kebijakan baru Elon Musk ini menuai reaksi dari banyak pengguna Twitter, di mana mereka mengeluhkan linimasanya tidak bisa di refresh karena melewati batas.

Lebih lanjut, Elon juga mengaitkannya dengan perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang menarik data dengan tujuan melatih model mereka.

"Hampir setiap perusahaan yang melakukan AI, mulai dari perusahaan rintisan hingga beberapa perusahaan terbesar di Bumi, mengorek sejumlah besar data," kata Elon Musk

"Agak menyakitkan harus membawa sejumlah besar server online dalam keadaan darurat hanya untuk memfasilitasi beberapa penilaian AI yang keterlaluan," imbuhnya.

Reaksi Warganet

Ilustrasi twitter
Ilustrasi twitter. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Saking ramainya pengguna yang mengeluh, keyword seperti Elon, Ini Twitter, #TwitterDown, #RIPTwitter dan Twitter Kenapa pun masuk trending topic.

"INI TWITTER KENAPA COBA???" tulis akun @L****.·Akun @s**** mencuitkan, "Makin mundur bgt si ini Twitter. Elon ngeselin bener."

"Sumpah makin gajelas ini twitter, kalo bisa bikin aplikasi sendiri gue bikin sendiri dah, ribet bgt twitter semenjak ada elon," kata @P****.

"Ini Twitter kenapa lagi," ujar @t****.

"Twitter di pegang bang jek jadi buron, terus ini twitter dipegang melon jadi makin gak jelas aja😊," tulis @ad****.

"Gaabis pikir bisa2nya dibikin kaya gini ini twitter 😐 kalo emang mau bedain yg bayar sama yg ngga di limit posting masih diterima. Lah ini limit baca tuh gimana konsepnya 🧐 scroll sekali juga udah 5 tuh nguranginnya 😒," ucap @C****

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya