YouTube Bakal Hentikan Rekomendasi Video Jika Pengguna Matikan Histori Tontonan

YouTube mengumumkan bakal mematikan rekomendasi video, apabila pengguna memilih mematikan histori tontonan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta YouTube mengumumkan tidak akan memberikan rekomendasi video di platform-nya, apabila pengguna mematikan riwayat tontonan atau watch history pada akunnya.

Pengumuman ini disampaikan melalui laman Support Google dan berlaku mulai hari Selasa (8/8/2023).

"Mulai hari ini, jika kamu menonaktifkan histori tontonan YouTube dan tidak memiliki histori tontonan sebelumnya yang signifikan, fitur yang memerlukan histori tontonan untuk memberikan rekomendasi video akan dinonaktifkan – seperti feed beranda YouTube kamu," tulis perusahaan yang berada di bawah Google itu.

Nantinya, apabila pengguna memilih untuk mematikan histori tontonan, tampilan Feed di beranda akan terlihat berbeda. Hanya bakal terlihat menu search bar dan panduan, tanpa video rekomendasi di feed.

Menurut perusahaan, ini akan memudahkan pengguna YouTube untuk melakukan pencarian, menjelajahi saluran yang di-subscribe, serta mengeksplorasi tab Topik sebagai gantinya.

YouTube mengatakan bahwa perubahan ini akan dilangsungkan pelan-pelan, dalam beberapa bulan ke depan.

"Kami meluncurkan pengalaman baru ini untuk memperjelas fitur YouTube mana yang mengandalkan histori tontonan untuk memberikan rekomendasi video dan membuatnya lebih disederhanakan bagi Anda yang lebih suka menelusuri daripada mencari rekomendasi," lanjut mereka.

"Anda dapat mengubah setelan histori tontonan YouTube kapan saja berdasarkan apakah Anda lebih suka kami memberikan rekomendasi video atau tidak," kata YouTube menambahkan.

Adapun, pengguna YouTube dapat mematikan atau mengaktifkan riwayat tontonan melalui myactivity.google.com/activitycontrols.

Pantauan Tekno Liputan6.com, fitur ini sendiri tampaknya memang belum tersedia luas. Saat mematikan histori tontonan video YouTube, video rekomendasi masih tampil di beranda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


YouTube Uji Coba Peringatan Bagi Pengguna Ad Blocker

Ilustrasi YouTube, Aplikasi YouTube
Ilustrasi YouTube, Aplikasi YouTube. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sementara itu, pada Juli lalu, YouTube dilaporkan tengah menguji coba peringatan baru bagi pengguna yang menggunakan pemblokir iklan atau ad blocker.

Dalam "eksperimen kecil secara global" ini, YouTube bakal membatasi pengguna yang memakai ad blocker, agar hanya bisa menonton tiga penayangan video saja.

Dilansir Bleeping Computer, seorang pengguna Reddit pada Rabu pekan ini melaporkan, YouTube akan menampilkan pop-up kepada pengguna pemblokir iklan yang jadi target tes bahwa "pemutar video akan diblokir setelah 3 video."

"Sepertinya Anda mungkin menggunakan ad blocker. Pemutaran video akan diblokir kecuali YouTube diizinkan atau pemblokir iklan dinonaktifkan," tambah pesan tersebut, dikutip Sabtu (1/7/2023).

"Iklan memungkinkan YouTube tetap gratis untuk miliaran pengguna di seluruh dunia. Anda bisa bebas iklan dengan YouTube Premium, dan kreator konten masih bisa mendapatkan bayaran dari langganan Anda."

 


Dorong Pengguna Pakai YouTube Premium

Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi tampilan YouTube di laptop (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Setelah menerima peringatan ini, pengguna pun harus memilih untuk mematikan pemblokir iklan dan memperbolehkan iklan, atau berlangganan YouTube Premium agar terbebas dari iklan.

Kepada Bleeping Computer, YouTube mengonfirmasi uji coba ini. Mereka juga mengatakan perusahaan mendesak penonton untuk mengizinkan iklan di platformnya, atau mencoba YouTube Premium.

"Kami sedang menjalankan eksperimen kecil secara global yang mendesak pemirsa dengan ad blocker diaktifkan untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium," kata YouTube.

Terkait apakah perusahaan di bawah Google ini berencana untuk memblokir pengguna jika memakai ad blocker, perusahaan menyebut pemutaran mungkin akan dimatikan sementara dalam "kasus ekstrem."

 


Pilih Nonton Iklan atau Matikan Pemblokir

YouTube
YouTube mengumumkan sejumlah perubahan tampilan dan fitur baru di aplikasinya. (Dok: YouTube)

"Dalam kasus ekstrim, di mana pemirsa terus menggunakan pemblokir iklan, pemutaran akan dinonaktifkan untuk sementara," kata perusahaan lebih lanjut.

"Kami sangat serius dalam menonaktifkan pemutaran, dan hanya akan menonaktifkan pemutaran jika pemirsa mengabaikan permintaan berulang kali untuk mengizinkan iklan di YouTube."

YouTube pun meminta, untuk mencegah gangguan sebagai bagian dari uji coba ini, pengguna ad blocker bisa mematikan pemblokir iklan mereka untuk mengizinkan iklan, atau berlangganan Premium.

Meski begitu, YouTube tidak mengungkapkan berapa banyak dan wilayah mana saja yang disertakan dalam uji coba tersebut.

(Dio/Isk)

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya