Liputan6.com, Jakarta - Setelah menghapus layanan 3G dan memigrasikan penggunaan spektrumnya untuk memperkuat layanan 4G LTE, operator seluler mulai berencana untuk mematikan layanan 2G.
Salah satunya adalah XL Axiata yang berencana menyuntik mati jaringan 2G secara bertahap. Meski begitu, proses penghentian jaringan 2G oleh XL Axiata tidak akan dilakukan terburu-buru, melainkan disesuaikan dengan perkembangan industri dan manfaatnya bagi pelanggan.
Baca Juga
Di sisi lain, operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel, menyebut belum ada rencana untuk penghapusan 2G.
Advertisement
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, Telkomsel masih akan melihat data pelanggan sebelum melakukan langkah penghentian sebuah teknologi.
Saki menjelaskan, di sebuah tempat dengan tower yang didukung teknologi 2G, sementara perangkat pelanggan di sekitar tower tersebut sudah mendukung layanan VoLTE (voice over LTE), mungkin dilakukan untuk menghentian layanan 2G di wilayah tersebut untuk dimigrasikan ke LTE.
Namun sebaliknya, jika perangkat pelanggan yang ada di sekitar tower belum mendukung VoLTE, belum bisa untuk menghilangkan layanan telekomunikasi seluler ini.
Layanan VoLTE sendiri memungkinkan pelanggan untuk melakukan panggilan dengan konektivitas data atau internet. Sementara jika perangkat tak didukung VoLTE, pengguna hanya bisa melakukan panggilan melalui jaringan seluler (2G), bukan lewat jaringan internet.
"Kalau HP belum VoLTE, itu harus pindah ke 2G untuk mengkover layanan panggilan. Kadang-kadang HP belum capable VoLTE," kata Saki, ketika ditemui usai peluncuran paket bundling Telkomsel x YouTube Premium, di Jakarta (21/8/2023).
Saki mengatakan, saat ini ada sejumlah perangkat yang tidak didukung layanan VoLTE meski sudah berjaringan 4G atau 5G.
"Ini masih banyak, kami tidak bisa menghilangkan. Oleh karena itu, belum ada rencana 2G shutdown karena kita masih melayani pelanggan," katanya.
Telkomsel Rilis Paket Langganan YouTube Premium
Lewat paket bundling yang dibanderol Rp 49 ribu per bulan (termasuk pajak) ini, selain mendapatkan layanan YouTube bebas iklan, pelanggan juga mendapatkan kuota mengakses YouTube dan streaming lain sebesar 2GB.
Paket bundling Telkomsel dan YouTube ini berlaku bagi pelanggan Telkomsel Prabayar dan Telkomsel Halo.
Pelanggan Telkomsel yang mau berlangganan bundling YouTube Premium sekaligus mendapat kuota untuk menonton YouTube bisa mengakses di aplikasi MyTelkomsel.
Paket yang dibanderol Rp 49 ribu ini berlaku untuk satu bulan dan termasuk tambahan kuota nonton sebesar 2GB. Paket kuota ini bisa dipakai untuk mengakses YouTube, Maxstream, dan layanan platform streaming lain yang bekerja sama dengan Telkomsel.
Adapun paket bundling YouTube Premium dari Telkomsel ini menghadirkan kemudahan akses ke sejumlah fitur eksklusif yang hanya tersedia untuk pelanggan premium.
Misalnya fitur download video untuk diputar secara offline, background play sehingga bisa mengakses aplikasi lain saat membuka YouTube, hingga akses penuh untuk fitur YouTube Music Premium, dan YouTube Kids.
Dalam peluncuran paket bundling Telkomsel YouTube Premium di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (21/8/2023) ini, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan, saat ini Telkomsel mendukung gaya hidup digital masyarakat Indonesia.
Apalagi, menurutnya, kini pelanggan Telkomsel bisa menikmati lebih dari dua aplikasi streaming, bahkan segmen tertentu malah menggunakan lebih daru dua aplikasi streaming.
"Video berkontribusi besar untuk payload, YouTube menjadi partner terbesar kami, di mana lebih dari 80 juta pelanggan Telkomsel mengakses YouTube," kata Nirwan.
Advertisement
100 Juta Pengguna Mengakses YouTube
Sekadar informasi, berdasarkan data perusahaan per akhir kuartal 2 2023, jumlah pelanggan Telkomsel sebesar 153 juta. Dari jumlah tersebut 120 juta adalah pelanggan data dan lebih dari 80 juta di antaranya mengakses YouTube.
Sementara, pelanggan yang memakai YouTube Premium sekitar 80.000 pelanggan. Nirwan mengatakan, dengan kehadiran paket bundling ini, Telkomsel melihat masih ada ruang untuk tumbuh dari segi pelanggan YouTube Premium maupun kuota yang dikeluarkan pelanggan.
"Jika 80 juta pelanggan yang mengakses YouTube itu beralih ke YouTube Premium, engagement-nya bisa meningkat double, dari 2GB per bulan menjadi 4GB dan mendorong agar YouTube Premium bisa lebih diterima masyarakat Indonesia," kata Nirwan.
Sementara itu, Country Head YouTube Indonesia Suwandi Widjaja, mengatakan, ini Telkomsel jadi operator pertama di Indonesia yang berkolaborasi hadirkan paket bundling YouTube Premium.
Saat ini, menurutnya, ada lebih dari 100 juta pengguna internet di Indonesia yang mengakses YouTube tiap harinya.
"Layanan YouTube Premium sendiri di Indonesia baru dirilis pada November 2019 dan ini merupakan pertama kalinya YouTube bekerja sama dengan partner telko. Dengan jaringan, basis pelanggan, dan distribusi Telkomsel ini akan mendorong pertumbuhan YouTube Premium dan Telkomsel," tutur Suwandi.