Flare Prewedding Diduga Picu Kebakaran di Bukit Teletubies Gunung Bromo, Warganet Geram

Bukit Teletubies Gunung Bromo terbakar hebat akibat flare yang digunakan oleh pasangan yang sedang foto prewedding. Warganet geram dan mengutuk ulah pelaku yang merusak alam.

oleh Yuslianson diperbarui 07 Sep 2023, 11:49 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 11:49 WIB
Flare Prewedding Diduga Picu Kebakaran di Bukit Teletubies Gunung Bromo
Flare Prewedding Diduga Picu Kebakaran di Bukit Teletubies Gunung Bromo, Netizen Geram. (Doc: Twitter | @anomharya)

Liputan6.com, Jakarta - Ranah media sosial sedang diramaikan dengan beredarnya video Bukit Teletubies, salah satu destinasi wisata favorit di kawasan Gunung Bromo, terbakar hebat pada Rabu (7/9/2023).

Lewat postingan di akun Twitter (kini bernama X) @anomharya, terlihat video pasangan yang sedang melakukan foto prewedding di sana.

"Area Savana Bromo terbakar sore ini akibat 'kreativitas' mereka. Diperkirakan dampaknya akan semakin besar," tulis akun tersebut.

Dia menjelaskan, "Penyebab kebakaran diduga berasal dari flare yang dinyalakan oleh pasangan yang sedang melakukan foto prewedding di sana."

Flare adalah alat mengeluarkan cahaya terang dan api biasa digunakan sebagai sinyal darurat atau efek dramatis dalam fotografi.

Namun, penggunaan flare di kawasan hutan yang kering dan mudah terbakar sangat berbahaya dan tidak disarankan.

Mengutip keterangan pemandu wisata Gunung Bromo, Bima Angriawan Pratama, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis pagi (7/9/2023) mengatakan, pelaku sudah diamankan ke Polres Probolinggo untuk dimintai keterangan.

Pantauan di lapangan hingga Kamis pagi, tim gabungan dari BB TNBTS, TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih berusaha memadamkan api yang meluas di Bukit Teletubies.

Akibat kebakaran ini, BB TNBTS kembali menutup total aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.

Selain merugikan bagi para pelaku usaha pariwisata dan pengunjung, kebakaran Bukit Teletubies Gunung Bromo ini juga menyulut kemarahan warganet di media sosial.

 

Komentar Warganet Soal kebakaran Bukit Teletubies Gunung Bromo

Petugas dan relawan berupaya memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo (BB TNBTS)

Banyak netizen Tanah Air mengutuk ulah pelaku dianggap tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan. Beberapa komentar warganet di lini masa Twitter.

"Taman Nasional Bromo Tengger minimal nuntut ganti rugi ato pidana, jangan mau kebakaran gini damai modal materai 10rb," kata @k****.

"Vendor fotografer nya mana ini? Kudu dikapokno lek iki. Urip teko bromo kok gak isok ngeruma," tulis @Y**** di akun Twitter-nya.

Akun @r**** mencuitkan, "Ini sengaja mrk bakar utk keperluan tema foto atau gmn?"

"Hukum kalau buktinya jelas. Kebakarannya sampai skrnh blm padam," cuit @A****.

"Alam yg sdh indah itu utk difoto, bukan dirusak. Mau flare, warna2 ajaib, ya pakai filter lensa, atau edit 😭 ini malah bakar alam," ujar @V**** di platform media sosial milik Elon Musk itu.

Namun, karena musim kemarau yang panjang, kondisi Bukit Teletubies menjadi kering dan rawan terbakar. Oleh karena itu, pengunjung dan pelaku wisata harus lebih berhati-hati dan menjaga kawasan ini dari kebakaran hutan.

Semoga kebakaran Bukit Teletubies Gunung Bromo ini segera bisa dipadamkan dan tidak terulang lagi. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian alam Indonesia yang sangat berharga ini.

Wisata Gunung Bromo Ditutup Total Imbas Kebakaran Lahan di Bukit Teletubies

Kebakaran di Gunung Bromo. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup total aktivitas wisata dari semua pintu masuk menuju kawasan Gunung Bromo, akibat kebakaran pada Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubies.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, penutupan tersebut dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan keamanan pengunjung akibat kebakaran yang terjadi pada 6 September 2023.

“Kegiatan wisata Gunung Bromo ditutup secara total mulai Rabu malam (6/9) pukul 22.00 WIB,” kata Septi, Kamis (7/9/2023).

Septi menjelaskan, penutupan akses wisata ke kawasan taman nasional akibat kebakaran hutan dan lahan di area savana kaldera Tengger tersebut dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, BB TNBTS telah beberapa kali menutup sejumlah akses wisata akibat kebakaran hutan dan lahan.

Pada saat itu, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan taman nasional termasuk pada area Perum Perhutani yang berdekatan dengan TNBTS sudah tertangani dan kemudian akses bagi wisatawan tersebut kembali dibuka. Namun, pada 6 September 2023 kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Empat Akses Masuk

<p>Bukit Teletubies Gunung Bromo terbakar. Api diduga berasal dari flare prewedding yang digelar pengunjung. (Liputan6.com/ Dok @pesonalumajangmovment)</p>

Diketahui, akses wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.

Kemudian, dari Kabupaten Lumajang, serta pada pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penutupan akses wisata tersebut dikeluarkan BB TNBTS melalui Pengumuman nomor PG.08/T.8/BIDTEK/9/2023.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya