Liputan6.com, Jakarta - Dr. Victor Chang saat ini menjadi sosok yang muncul dalam laman penelusuran di Google Doodle. Seperti diketahui, Google selalu memperingati event atau sosok yang berpengaruh dalam laman penelusurannya, lewat sketsa atau doodle yang bisa dilihat para penggunanya.
Untuk kali ini, Dr. Victor Chang ditampilkan untuk memperingati kiprahnya sebagai dokter. Mengutip laman Google Doodle, Rabu (22/11/2023), sosoknya dikenal sebagai pionir dalam operasi tranplantasi jantung modern.
Baca Juga
Dengan kiprahnya tersebut, doodle kali ini pun menampilkan sosok Dr Victor Chang dengan gambar jantung. Selain itu, sebagai latar belakang, ada animasi yang menandakan jantung berdenyut.
Advertisement
Sekadar diketahui, Google Doodle ini yang ditampilkan ini sekaligus peringatan ulang tahun ke-87 dari Victor Chang pada 21 November 2023. Selama kiprahnya, salah satu kontribusi yang paling berdampak dari sosoknya adalah keberhasilan mengembangkan katup jantung buatan.
Katup jantung buatan ini menjadi terobosan dalam dunia kesehatan karena jauh lebih murah dibandingkan model sebelumnya. Berkat pengembangan tersebut, penggunaan katup jantung buatan pun semakin mudah diakses oleh lebih banyak orang.
Selain itu, ia juga berhasil melakukan transplantasi jantung ke pasien termuda di Australia yakni Fiona Coote pada 1984. Ketika itu, Fiona baru berusia 14 tahun.
Selang dua tahun kemudian, Fiona mendapatkan transplantasi jantung kedua dan ia masih bertahan hingga sekarang. Fiona pun dikenal sebagai orang Australia penerima transplantasi jantung yang bisa bertahan paling lama.
Mengingat keberhasilannya di dunia medis, Victor Chang mendapatkan penghargaan tertinggi di Australia pada 1986, yakni Companion of the Order of Australia. Ia juga dikenal kerap membagikan pengetahuannya dengan mendirikan Victor Chang Foundation pada 1984.
Dengan semua jasa yang sudah dilakukannya di bidang kesehatan, kematian Dr. Victor Chang ternyata tragis. Ia harus meninggal akibat upaya pemerasan yang dilakukan terhadapnya di 1991.
Google Doodle Merayakan Papeda
Bulan lalu, Google doodle juga merayakan Papeda atau Bubur Sagu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2015 lalu.
Tapi apakah Anda tahu apa itu papeda yang tampil sebagai Google doodle hari ini? Papeda adalah bubur sagu yang menjadi salah satu makanan pokok dan favorit masyarakat di Indonesia Timur, seperti di Papua dan Maluku.
 Pada umumnya, papeda memiliki tekstur kenyal dan lembut, serta memiliki rasa gurih dan nikmat. Baik untuk kesehatan, bubur sagu ini menjadi populer di dunia.
Jutaan pohon sagu menutupi pulau-pulau di Indonesia, dan setiap tahun penduduk setempat memanennya dengan tujuan untuk diekspor ke negara lain atau untuk dimasak—seperti membuat papeda.Â
Satu pohon sagu bisa menghasilkan hampir 150 hingga 300 kilogram pati sagu, sebagaimana dikutip dari laman Google.
Disebutkan, tanaman ini menyediakan berbagai nutrisi seimbang, termasuk protein, karbohidrat, kalsium, dan zat besi.
Namun hal ini juga memiliki arti lebih besar bagi masyarakat di seluruh Indonesia karena telah terbantu untuk mempertahankannya selama berabad-abad.Â
Hingga saat ini, sagu masih digunakan dalam berbagai ritual dan upacara di Papua dan Maluku, seperti Watani Kame (upacara yang menandai berakhirnya siklus kematian seseorang).
Advertisement
Google Doodle Rayakan Ulang Tahun ke-25 Google Inc Hari Ini
Lalu pada September 2023, Google Doodle merayakan ulang tahun ke-25 Google. Doodle spesial ini tampil sangat istimewa dengan memperlihatkan logo Google yang berubah-ubah.
Mulai dari logo Google jadul hingga modern dengan ciri khas warna-warni serupa. Di akhir animasi doodle, kamu akan melihat tulisan Google menggunakan angka 25 sebagai pengganti huruf 'oo' di bagian tengah.
Jika kamu mengklik Google doodle tersebut, kamu akan disambut dengan animasi kertas warna-warni yang berhamburan memenuhi sebagian layar gadget.
"Doodle hari ini merayakan tahun ke-25 Google. Meskipun kami di Google berorientasi pada masa depan, ulang tahun juga bisa menjadi waktu untuk merenung. Mari kita menelusuri jalan kenangan untuk mengetahui bagaimana kita dilahirkan 25 tahun yang lalu," tulis Google, dikutip dari blog resminya.
(Dam)