Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Android diminta untuk berhati-hati dengan beredarnya aplikasi pinjam uang online (pinjol), bernama SpyLoan di Google Play Store.
Menurut laporan keamanan siber ESET, Senin (11/12/2023), malware SpyLoan ini sudah diunduh sebanyak 12 juta kali sepanjang tahun 2023 ini.
Baca Juga
Akan tetapi, jumlah tersebut kemungkinan bisa lebih besar karena aplikasi pinjol berbahaya itu juga tersedia di toko pihak ketiga dan situs web tidak resmi.
Advertisement
ESET menjelaskan, malware SpyLoan ini memiliki kemampuan untuk mencuri data HP Android, mulai dari daftar akun, informasi perangkat, dan log panggilan.
"Pelaku juga bisa mendapatkan informasi aplikasi apa saja terinstal di perangkat Android, acara kalender, detail jaringan Wi-Fi lokal, dan metadata dari gamber," tulis ESET dalam laporannya.
Peneliti keamanan siber ini juga menyebutkan, perangkat terinfeksi malware ini berisiko daftar kontak, data lokasi, dan pesan teks mereka juga dicuri.
Sepintas, aplikasi ini terlihat sebagai layanan keuangan sah menjanjikan "akses dana cepat dan mudah." Akan tetapi, malware SpyLoan berkedok aplikasi ini ternyata merugikan pengguna.
Namun, pelaku kejahatan malah menipu korban agar menerima pembayaran berbunga tinggi. Bila tidak bisa membayar, pelaku kejahatan siber mengancam dan memeras korbannya.
"Sejak awal tahun 2023, kami mendeteksi ada 18 aplikasi SpyLoan dan telah memberantas malware tersebut dari Google Play Store." ujar ESET.
Sejak menerima laporan, Google pun langsung bergerak cepat dengan menghapus ke-17 aplikas berbahaya tersebut dari toko aplikasi Android.
Sementara itu, aplikasi tersisa saat ini sudah memiliki fungsi dan izin berbeda dan tidak lagi terdeteksi sebagai malware SpyLoan.
4 Malware Paling Berbahaya di Smartphone
Di masa yang serba digital saat ini, smartphone menjadi perangkat yang sangat diandalkan bagi banyak orang. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi, menyimpan informasi pribadi, data keuangan, dan masih banyak lagi.
Smartphone memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Namun, di samping itu, ada tantangan yang harus dihadapi oleh para pengguna teknologi ini. Misalnya, malware dan virus berbahaya yang mengancam privasi dan keamanan.
Dikutip dari Gizchina, Minggu (3/12/2023), malware mencakup berbagai program berbahaya yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mencuri data dari perangkat.
Malware sendiri adalah program yang mereplikasi dirinya sendiri dan menyebar dari satu perangkat ke perangkat lainnya, biasanya melalui lampiran email atau situs web yang terinfeksi.
Perlu diketahui, ada beberapa jenis malware yang biasa menyerang perangkat seluler, di antaranya sebagai berikut.
Â
Advertisement
1. Adware
Malware jenis ini, biasanya membombardir pengguna dengan iklan yang mengganggu dan ini akan menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware.Â
2. Spyware
Seperti namanya, jenis malware ini akan memonitor aktivitas pengguna, melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi secara diam-diam seperti mata-mata.
3. Ransomware
Ransomware akan mengenkripsi file perangkat dan meminta pembayaran tebusan untuk dekripsi.
4. Trojan
Trojan biasanya menyamar sebagai aplikasi yang sah agar mendapatkan akses ke perangkat. Setelah itu, peretas akan mencuri data pengguna atau memasang malware lainnya.
Malware-malware semacam itu sebenarnya bisa dikenali tanda-tandanya. Misalnya, munculnya iklan-iklan dan pop-up yang tidak diinginkan di smartphone. Terutama saat menjelajah di internet, pengguna biasanya tiba-tiba dialihkan ke situs web asing.
Pengurasan baterai dan masalah kinerja juga menjadi salah satu tanda kalau perangkat diserang oleh malware. Selain itu, tagihan seluler yang tiba-tiba muncul, seperti melalui sms atau panggilan telepon juga menjadi tanda-tanda serangan malware.
Cara Melindungi Smartphone dari Malware
1. Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi
Gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store untuk meminimalkan risiko mengunduh aplikasi berbahaya.
2. Baca Izin Aplikasi dengan Hati-hati
Sebelum memasang aplikasi, tinjau izin yang diminta dengan cermat. Hindari memberikan izin yang berlebihan, terutama jika izin tersebut tampaknya tidak berhubungan dengan fungsi aplikasi.
3. Selalu Perbarui Perangkat Lunak dan Aplikasi Perangkat
Perbarui sistem operasi smartphone dan aplikasi yang terinstal secara berkala untuk menambal kerentanan keamanan dan melindungi dari ancaman yang diketahui.
4. Hindari Membuka Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan
Berhati-hatilah saat mengeklik tautan atau membuka lampiran di email atau pesan teks, meskipun tampaknya berasal dari sumber tepercaya.
5. Instal Perangkat Lunak Keamanan Seluler Terkemuka
Pertimbangkan untuk memasang aplikasi keamanan seluler terkemuka yang dapat memindai malware, memblokir aktivitas mencurigakan, dan memberikan perlindungan waktu nyata.
Advertisement
Beri Perlindungan Tambahan pada Smartphone
Selain beberapa cara menjaga smartphone dari serangan malware di atas, masih ada beberapa cara tambahan yang bisa dilakukan oleh pengguna. Misalnya, dengan mengaktifkan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor untuk lapisan keamanan ekstra.
Bagi pengguna yang sering menggunakan Wi-Fi publik, ada baiknya untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas sensitif di smartphone, seperti membuka aplikasi e-banking atau melakukan transaksi belanja online.
Selain itu, perlu sekali untuk mencadangkan data secara teratur ke layanan penyimpanan cloud terpercaya atau hard drive eksternal apabila terjadi infeksi malware. Langkah ini juga bisa menjadi antisipasi apabila smartphone hilang.
Memperbarui sistem operasi perangkat juga menjadi salah satu langkah mencegah malware. Produsen secara rutin merilis pembaruan perangkat lunak untuk menambal kerentanan keamanan dan mengatasi masalah umum lainnya. Maka dari itu, dengan menginstal pembaruan bisa melindungi perangkat.