Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi menyatakan operasional BTS 4G akan meningkatkan produktivitas masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Hal ini ia sampaikan usai pengoperasian BTS 4G oleh BAKTI Kominfo.
Menurut Menkominfo, kehadiran infrastruktur di daerah 3T dapat mendukung pelayanan publik, baik di sektor pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, maupun sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca Juga
"Pembangunan infrastruktur digital ini target utamanya adalah bagaimana membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Jadi digitalisasi ini membuat masyarakat, warga menjadi lebih produktif," tutur Menkominfo dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (30/12/2023).
Advertisement
Ia menuturkan, kehadiran BTS 4G tidak berhenti di infrastruktur digital, melainkan pemanfaatannya untuk berbagai macam hal, seperti sekolah, kesehatan, hingga ekonomi. Jadi, masyarakat daerah 3T bisa menikmati manfaat pemerataan akses digital sesuai kebutuhan.
"Jadi infrastruktur digital ini membuat masyarakat terutama di daerah 3T ini memiliki akses terkoneksi di ruang digital," tuturnya.
Untuk diketahui, pemerintah telah meresmikan pengoperasian BTS 4G dan integrasi Satria-1 dengan stasiun Bumi di Desa Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada 28 Desember 2023.
Dalam peresmian tersebut, Budi Arie mengatakan, sebanyak 4.990 BTS 4G sudah selesai dibangun.
"Dari target seluruhnya adalah 7.200, terus dibangun opsel (operator seluler) 1.800-an, dan yang kita bisa selesaikan hingga tahun ini 4.990. Tadi saya lapor ke Pak Presiden 4.988, berarti ada tambah dua yang sudah on-air," kata Budi.
Dalam laporannya, masih ada sekitar 630 BTS 4G yang belum bisa selesai tahun ini. Menkominfo berharap agar di awal tahun 2024, proyek ini bisa dirampungkan.
"Kita harapkan mudah-mudahan semester satu atau kuartal satu tahun depan, tiga bulanlah, mudah-mudahan bisa kita selesaikan di daerah kahar, khususnya di Papua," kata Menkominfo.
Menkominfo Ungkap Tantangan Pembangunan BTS 4G
Pada kesempatan tersebut, Budi juga mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi dalam proyek BAKTI Kominfo ini lebih banyak terkait administratif hukum, dibandingkan masalah teknis.
"Kita harus berterima kasih kepada Kejaksaan Agung, BPKP, Kementerian Keuangan, yang sudah membantu proses percepatan pembangunan BTS BAKTI Kominfo," kata Budi Arie.
Adapun, BTS 4G ini dibangun melalui Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) dalam dua tahap.
"Tahap pertama, sampai dengan tahun 2020 total pembangunan BTS di 1.682 lokasi dan seluruhnya telah migrasi ke layanan jaringan 4G pada tahun yang sama," kata Menkominfo, mengutip siaran pers sebelumnya.
Advertisement
Dibangun BAKTI Dalam Dua Tahap
Sementara di 2021, pembangunan tahap dua BTS 4G dilakukan di 5.618 lokasi yang dibagi menjadi dua fase, yaitu Fase 1 Tahun 2021 di 4.112 lokasi dan Fase 2 Tahun 2022 di 1.506 lokasi.
"Pembangunan difokuskan pada wilayah 3T, dengan 76 persen cakupannya berada di timur Indonesia, yakni Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua," tutur Menkominfo Budi Arie.
Lebih lanjut, per 26 Desember 2023, 1.682 lokasi BTS 4G tahap satu sudah on-air, sedangkan untuk tahap dua BTS, di 4.990 lokasi sudah on-air dari keseluruhan target.
Proses Penyelesaian Pembangunan BTS 4G
Menurut Budi, ada 628 lokasi yang belum on-air, kebanyakan diakibatkan karena status kahar keamanan di Papua dan kesulitan mobilisasi material ke lokasi.
Guna mempercepat penyelesaian, Kementerian Kominfo berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta pemerintah daerah setempat untuk mencari solusi.
Pembiayaan pembangunan BTS 4G bersumber dari APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola BAKTI Kementerian Kominfo.
Demi mempercepat pemerataan infrastruktur digital, BAKTI melanjutkan kontrak kerja dengan mitra terdahulu untuk operasional BTS 4G di daerah 3T.
Advertisement