X Alias Twitter Rilis Fitur Panggilan Suara dan Video di Android

Setelah X alias Twitter membawa fitur panggilan suara dan video ke perangkat iOS pada Oktober 2023, fitur-fitur tersebut akhirnya hadir di Android.

oleh Iskandar diperbarui 21 Jan 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2024, 10:00 WIB
Platform X alias Twitter
Platform X alias Twitter. Liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk sangat berambisi untuk mengubah X alias Twitter menjadi aplikasi super yang kaya fitur dan komprehensif.

Setelah platform ini membawa fitur panggilan suara dan video ke perangkat iOS pada Oktober 2023, fitur-fitur tersebut akhirnya hadir di Android.

Meskipun pengumuman resmi dari X atau Twitter mengenai peluncuran fitur ini di Android belum diumumkan secara resmi, namun tweet seorang karyawan dari akun Twitter Elon Musk mengisyaratkan penerapannya secara bertahap.

Cuitan itu pun mengajak para pengguna untuk memperbarui aplikasi dan coba menggunakannya untuk melakukan panggilan (suara atau video).

Namun sayangnya, fitur ini tidak gratis. Akses panggilan suara dan video eksklusif hanya bisa digunakan untuk pelanggan X Premium, dengan biaya bulanan mulai dari €8 untuk paket basic dan €16 untuk Premium+.

Langganan tahunan menawarkan diskon, masing-masing turun menjadi €84 dan €168. Kabar baiknya adalah menerima panggilan suara atau video tidak memerlukan langganan berbayar.

Kemampuan untuk menelepon seseorang secara langsung di X atau Twitter memberikan kelebihan dan kekurangan. Sisi positifnya, menawarkan cara mudah untuk terhubung dengan orang lain melalui percakapan langsung, terlebih ketika pesan suara dirasa tidak mencukupi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Potensi Penyalahgunaan

Twitter menghapus logo X dari kantor pusatnya di San Francisco
Markas besar perusahaan di San Francisco yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter terlihat pada Senin, 31 Juli 2023. Tanda "X" yang berkedip terang telah dicopot dari kantor pusat perusahaan yang sebelumnya bernama Twitter di San Francisco, hanya beberapa hari setelah dipasang. (AP Photo/Godofredo A. Vásquez)

Namun, mengingat perjuangan X/Twitter dalam melawan spam dan misinformasi, pengenalan panggilan suara dan video menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaannya.

Penipu atau pelaku tak bertanggung jawab bisa memanfaatkan fitur ini untuk panggilan yang tidak diharapkan dan interaksi penipuan.

Untuk memitigasi risiko ini, X/Twitter memberikan kontrol terperinci atas pengaturan panggilan dalam antarmuka perpesanan.

Pengguna dapat memilih untuk menerima panggilan dari siapa pun yang berlangganan Premium, membatasinya hanya pada pengikutnya, atau membatasinya hanya pada kontak yang tersimpan di ponselnya.

Kejhati-hatian dan menerapkan pendekatan selektif dalam izin aplikasi sangat penting untuk pengalaman yang aman dan positif.


X Alias Twitter Gaet UMKM untuk Beriklan Setelah 'Dibuang' Apple dkk

Elon Musk memasang X raksasa di Twitter HQ
Logo X mulai muncul di bagian atas Twitter versi desktop pada hari Senin. (AP Photo/Haven Daley)

Di sisi lain, setelah perusahaan-perusahaan besar memutuskan untuk menyetop iklan mereka di X alias Twitter, kini perusahaan milik Elon Musk itu mengubah strategi periklanannya. X alias Twitter kini menarik perusahaan kecil dan menengah atau UMKM untuk beriklan di platform mereka. 

Perusahaan X alias Twitter meningkatkan investasinya melalui strategi periklanan barunya ini. Langkah ini jadi upaya perusahaan mengimbangi hilangnya pendapatan besar yang disebabkan oleh kepergian pengiklan besar. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (4/12/2023).

Sebelumnya, X sudah bekerja sama dengan merek kecil dan menengah. Namun, setelah para pengiklan besar memutuskan setop beriklan di Twitter, jejaring sosial ini memprioritaskan iklan dari UMKM.

Dalam unggahan terbarunya di aplikasi X, Elon Musk mengaku tidak peduli apakah merek besar memasang iklan atau tidak. Untuk meningkatkan bisnis periklanan X yang sedang goyah, perusahaan secara aktif menarik usaha kecil dan menengah untuk memasang iklan di platformnya.

Sementara itu, sebelumnya Elon Musk telah mendapat reaksi keras dari pengiklan setelah dia dinilai mendukung teori konspirasi antisemit di unggahan akun Twitter pribadinya. 

Anggapan kalau Elon Musk mendukung teori konspirasi antisemit ini membuat puluhan merek besar seperti Apple dll hengkang dari iklan Twitter. Akibat hal ini,  platform tersebut diperkirakan bisa kehilangan pendapatan iklan hingga USD 75 juta pada akhir tahun 2023. 

Sebagai respons terhadap boikot tersebut, Elon Musk menggunakan kata-kata umpatan untuk mengkritik para pengiklan yang telah meninggalkan platform X alias Twitter. Elon Musk dengan meminta para pengiklan untuk “pergi sendiri”. 

Dia juga menyebut boikot tersebut sebagai “pemerasan” dan mengatakan bahwa dia tidak peduli dengan pengiklan yang telah menghentikan pengeluaran untuk X.


Elon Musk Maki-Maki Pengiklan yang Cabut dari X Twitter Gara-Gara Kena Boikot

Evolusi Logo Twitter: Dari Burung Biru Ikonik hingga X ala Elon Musk
Evolusi Logo Twitter: Dari Burung Biru Ikonik hingga X ala Elon Musk. (Doc: AP Photo/Susan Walsh, File | Punch Newspaper)

Kejadian ini terjadi ketika Elon Musk berada di atas panggung konferensi DealBook, saat Andrew Ross Sorkin yang bertindak sebagai moderator, bertanya tentang penghentian iklan di X.

"Jangan beriklan," kata Musk, seperti dikutip dari Tech Crunch, Jumat (1/12/2023).

Sorkin pun menjawab: "Anda tidak ingin mereka beriklan?"

"Jika seseorang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras saya dengan uang? Go f*** yourself!" kata CEO Tesla itu menjawab pertanyaan itu. "Go. F***. Yourself. Sudah jelas?"

Jawaban itu sempat membuat Sorkin terdiam sesaat, namun juga membuat beberapa penonton tertawa, seperti dilihat berdasarkan potongan video yang beredar di X.

Pemilik X itu bahkan sempat melambai kepada penonton dan berkata, "Hai, Bob," di mana yang dia maksud adalah CEO Disney Bob Iger, yang juga hadir di acara itu.

Musk melanjutkan, aksi boikot iklan ini adalah pembunuhan terhadap perusahaan. "Dan seluruh dunia akan tahu bahwa pengiklan tersebut membunuh perusahaan ini dan kami akan mendokumentasikannya dengan sangat rinci," katanya.

Di hari yang sama, sebelumnya, Sorkin juga bertanya kepada Bob Iger tentang langkah perusahaan menarik iklan mereka di X.

Menurut Iger, nama Elon Musk sangat terkait dengan perusahaan miliknya, baik itu Tesla, SpaceX, maupun X. Dia juga mengaku menghormati Musk.

"Dengan dia mengambil posisi yang diambilnya secara terbuka, kami hanya merasa bahwa hubungan dengan posisi tersebut dan Elon Musk dan X belum tentu berdampak positif bagi kami," kata Iger.

Iger mengatakan meski beberapa properti Disney, seperti ABC dan ESPN, masih memakai X sebagai platform komunikasi, dia tidak mempertimbangkan kembali keputusan untuk menarik iklan.


Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya