XL Raih Laba Rp 1,28 Triliun Berkat Kenaikan Trafik Internet, 2024 Bakal Geber Layanan FMC

XL Axiata mencatatkan laba bersih Rp 1,28 triliun di tahun 2023, ditopang oleh pendapatan data dan digital. Trafik internet perusahaan juga naik 21 persen dan bakal fokus menggeber layanan FMC di 2024.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Feb 2024, 08:29 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 08:29 WIB
Kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)
Ilustrasi kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mengumumkan laporan kinerja keuangan sepanjang 2023. Salah satu yang digarisbawahi perusahaan adalah pendapatan XL Axiata yang naik 11 persen dibandingkan tahun lalu.

Total pendapatan XL Axiata di tahun 2023 tercatat Rp 32,34 triliun. Dari jumlah tersebut, laba XL Axiata Rp 1,28 triliun atau naik 15 persen dibanding tahun 2022.

Mengutip keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (13/2/2024), pendapatan tersebut 91 persen ditopang oleh layanan data dan digital dengan lalu lintas data yang naik 21 persen menjadi 9.638 Petabytes.

Saat ini, perusahaan yang berkantor di bilangan Kuningan Jakarta Selatan ini mengelola lebih dari 57,5 juta pelanggan.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebut, tahun 2023 tidak mudah bagi perusahaan. Namun, XL berbangga pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan laba bersih mencapai double digit.

"Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, dan adopsi teknologi relevan di semua bisnis mampu meningkatkan kualitas layanan dan mendorong peningkatan trafik data yang berkontribusi pada peningkatan ARPU menjadi Rp 43 ribu," kata Dian.

Bicara perusahaan penyedia layanan data, tidak terlepas dari infrastruktur jaringan. Sampai akhir 2023, XL menambah BTS sebanyak 14.101 unit, kini total BTS XL adalah 160.124 unit yang dipakai untuk melayani 57,5 juta pelanggan.

Adapun BTS XL mayoritas berteknologi 4G dengan total sebanyak 104.993 BTS 4G. Fiberisasi XL juga mencapai 61 persen dari total BTS mereka di seluruh Indonesia.

 

Bangun Jaringan dengan Capex Rp 7,6 Triliun

Presdir & CEO XL Axiata
Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini (Foto: XL Axiata).

Fibersisasi sendiri menjadi upaya modernisasi jaringan dengan menghubungkan BTS melalui fiber. XL juga terus meregenerasi perangkat BTS dari microwave menjadi perangkat fiber.

Fungsi fiberisasi adalah untuk meningkatkan kualitas layanan data 4G dan salah satu langkah untuk mempersiapkan jaringan 5G.

Upaya XL membangun jaringan tak berhenti di situ. Tahun 2024 ini XL mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 7,6 triliun yang mayoritas digunakan untuk mengembangkan jaringan dan kualitas layanan.

XL Axiata masih memiliki utang kotor di angka Rp 10,11 triliun dengan utang bersih Rp 9,14 triliun.

Free cash flow perusahaan kini diklaim ada di tingkat yang sehat, dengan peningkatan 69 persen menjadi Rp 8,72 triliun.

Geber Layanan FMC di 2024

XL Axiata
Logo XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

XL Axiata di tahun 2024 berambisi untuk menggeber layanan FMC mereka. Saat ini jumlah pelanggan fixed broadband dan penetrasi konvergensi meningkat dua kali lipat.

Pelanggan XL Home kini mencapai 235.000 dengan penetrasi konvergensi 75 persen.

Layanan konvergensi XL Satu pun diklaim memiliki permintaan yang kuat. Saat ini, jaringan XL Home dan XL Satu Fiber mencapai 86 kota/kabupaten dengan home passed sebanyak 2 juta.

XL berupaya menggeber FMC setelah kesuksesannya mengakuisisi Link Net tahun lalu. Bahkan, dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperkuat cakupan layanan hingga 8 juta home passsed.

Pada Juni dan Desember 2023, kedua pihak menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan dan pengoperasian jaringan sebanyak 3 juta home passed.

XL juga mengambilalih 750 ribu pelanggan residensial Link Net. Ini membuat jumlah pelanggan fixed broadband XL jadi satu juta sekaligus menempatkan perusahaan jadi pemain kedua terbesar dalam pasar fixed broadband Indonesia.

Efisiensi dan Penggunaan Data Analytics

XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Perusahaan juga menerapkan efisiensi di setiap lini bisnis. Salah satunya efisiensi pengeluaran penjualan dan pemasaran yang ditekan hingga 6 persen.

Dengan begitu operasional expenditure atau pengeluaran operasional dikendalikan hingga lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan.

Penurunan beban penjualan dan pemasaran ini didorong oleh peningkatan penggunaan aplikasi digital MyXL dan Axisnet oleh pelanggan. Sepanjang 2023, jumlah pengguna kedua aplikasi ini tercatat mencapai 29 juta pelanggan.

Menurut perusahaan, kedua aplikasi ini mampu meningkatkan pengalaman pelanggan dan bisa memberi preferensi sesuai kebutuhan pelanggan. Imbasnya, XL bisa memberikan penawaran yang tepat pada pelanggan secara lebih efektif.

Penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics diklaim membuat perusahaan bisa berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan.

Data analitik ini juga membuat XL mampu evaluasi di setiap aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan. Dengan begitu, pelanggan bisa merancang strategi yang tepat.

Infografis Konsumsi Media
Musim Semi Internet (liputan6.com/deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya