Liputan6.com, Jakarta - Meta Platforms mengungkap, bisnis yang ingin meningkatkan jangkauan mereka melalui fitur "boost" di Facebook dan Instagram pada aplikasi versi iOS akan dikenai biaya tambahan.
Disebutkan Meta Platforms, para pengguna versi iOS yang membeli boost akan kena biaya layanan tambahan sebesar 30 persen. Biaya tambahan ini dibayarkan kepada toko aplikasi Apple. Demikian sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (17/2/2024).
Advertisement
Baca Juga
Meta juga menyebut, kalau pengiklan keberatan membayar biaya tambahan layanan yang besarnya 30 persen kepada Apple, mereka dapat meningkatkan atau boost konten mereka di Instagram dan Facebook melalui browser.
Advertisement
Sebelumnya, Apple telah mengumumkan panduan App Store terbaru pada 2022. Di mana, Meta menyebut mereka akan mulai menerapkan perubahan pada bulan Februari ini di Amerika. Sementara pasar lain juga akan tunduk pada biaya ini mulai tahun 2024.
Juru bicara Meta menolak berkomentar terkait apakah akan ada dampak materi dari perubahan tersebut.
"Kami wajib mematuhi panduan Apple atau menghapus posting-an dengan boost dari aplikasi kami," kata Meta dalam sebuah pernyataan.
Meta juga mengatakan, pihaknya tak ingin menghapus kemampuan untuk boost unggahan.
Pasalnya hal tersebut bisa merugikan bisnis kecil dengan membuat fitur tersebut kurang terlihat dan berpotensi menghilangkan cara berharga untuk mempromosikan bisnis pengiklan.
Pembayaran Ditagih Apple, Bukan Facebook
Lebih lanjut, sebagai bagian dari perubahan tersebut, pengiklan yang meningkatkan postingan di iOS akan ditagih oleh Apple, bukan Meta. Para pengiklan ini akan diminta membayar di muka, alih-alih setelah iklan berjalan.
Unggahan yang ditingkatkan atau di-boost merupakan produk yang ditawarkan Meta kepada bisnis yang ingin mempromosikan kontennya di Facebook atau Instagram, tanpa kampanye Ads Manager, tool periklanan Meta yang memungkinkan mereka membeli dan membuat iklan.
Advertisement
Perlunya In-App Purchase untuk Boost Konten
Sementara itu mengenai hal ini, Apple mengatakan, "meningkatkan atau boost memungkinkan individu atau organisasi membayar agar jangkauan kontennya bisa ditingkatkan. Ini merupakan layanan digital, jadi memang diperlukan In App Purchase."
Bahkan Apple menyebutkan, ada banyak contoh aplikasi yang melakukan In App Purchase dengan sukses.
Apple juga menyebutkan, pengiklan di Meta masih bisa menggunakan aplikasi terpisah bernama Meta Ads Manager untuk membayar kampanye iklan tanpa harus membayarkan komisi ke Apple. Pasalnya aplikasi terpisah itu termasuk dalam pengecualian untuk aplikasi manajemen kampanye periklanan.
Â
Apple Izinkan Pengguna Unduh Aplikasi di Luar App Store
Sementara itu, Apple akhirnya bakal mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di iOS di Uni Eropa, untuk pertama kalinya. Hal ini demi menaati aturan Digital Markets Act yang akan berlaku di blok tersebut.
Dengan perubahan yang akan hadir di iOS 17.4 pada Maret mendatang, App Store pun tidak lagi jadi satu-satunya distributor atau toko aplikasi yang diizinkan Apple.
Mengutip The Verge, Senin (29/1/2024), jadi nantinya, pengguna iOS 17.4 di Uni Eropa, akan bisa mengunduh "pasar aplikasi alternatif" itu dari situs web marketplace tersebut.
Namun, supaya bisa dipakai di iPhone, toko aplikasi itu harus tetap mendapatkan persetujuan dari Apple, dan setelah diunduh, pengguna harus memberikan izin mereka untuk mengunduh aplikasi ke perangkat.
Setelah toko aplikasi itu disetujui dan sudah terpasang di perangkat, pengguna pun bisa men-download aplikasi apapun yang diinginkan, bahkan yang melanggar pedoman App Store.
Pengguna pun juga bisa menetapkan toko non-App Store sebagai toko aplikasi default di perangkatnya.
Di sisi lain, pengembang juga akan bisa memilih apakah mereka akan memakai layanan pembayaran Apple dan pembelian dalam aplikasi, atau mengintegrasikan sistem pembayaran pihak ketiga, tanpa membayar biaya tambahan ke Apple.
Advertisement