Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dikabarkan tengah bersiap untuk memperkenalkan fitur baru. Aplikasi chatting milik Meta tersebut dilaporkan akan memperkenalkan fitur yang memungkinkan pengguna memberikan reaction dengan double tap (ketuk dua kali).
Fitur ini sebenarnya sudah lama diperkenalkan di DM Instagram, dan kini WhatsApp mengikuti jejaknya. Mengutip informasi dari GSM Arena, Rabu (30/7/2024), fitur tersebut masih dalam tahap pengujian versi beta untuk Android.
Baca Juga
Untuk bisa mencoba fitur ini, pengguna tentu harus bergabung dalam program beta WhatsApp melalui Google Play Store. Namun, perlu diingat slot uji coba ini terbatas, sehingga tidak semua pengguan bisa menjajalnya.
Advertisement
Seperti namanya, fitur baru ini memungkinkan pengguna menambahkan reaksi ke pesan apa pun dengan lebih cepat, hanya dengan double tap. Fitur baru WhatsApp ini juga digunakan untuk memberikan reaksi langsung pada foto, video, hingga GIF.
Meski terdengar sederhana, fitur ini bisa sangat membantu pengguna untuk lebih cepat memberikan reaksi. Alasannya, fitur ini sekarang hanya bisa diakses dengan menekan lama pada pesan yang dituju, baru memilih reaksi.
Secara bawaan, ketika pengguna melakukan double tap, pengguna akan memberikan reaksi dengan emoji hati, sama seperti Instagram. Jika ingin memakai emoji lain, pengguna harus memilih secara manual.Â
Kendati demikian, laporan menyebut, WhatsApp belum menyediakan opsi menonaktifkan fitur ini. Hal ini bisa menajdi masalah bagi pengguna yang mungkin tidak sengaja menekan layar terlalu lama ketika melihat sebuah pesan.
Untuk sekarang, fitur baru ini memang sudah dalam tahap beta, tapi belum diketahui kapan akan dirilis ke pengguna. Hanya, ada kemungkinan fitur ini akan digulirkan dalam waktu dekat untuk aplikasi WhatsApp.
Bikin Akun WhatsApp Kini Tak Perlu Nomor Ponsel, Kok Bisa?
Kabar baik bagi kamu yang ingin membuat akun WhatsApp baru karena saat ini tak perlu lagi mendaftar dengan nomor ponsel.
Ya, WhatsApp baru-baru ini meluncurkan pembaruan signifikan yang memungkinkan pengguna untuk mendaftar tanpa nomor ponsel.
Langkah ini dapat merevolusi privasi pengguna dan cara orang berkomunikasi di platform tersebut.
Sebelumnya, kamu memerlukan nomor ponsel untuk membuat akun WhatsApp. Langkah ini dapat mengekspos info pribadi dan membuat kamu rentan terhadap peretasan.
Sekarang, kamu dapat menggunakan alamat email atau metode lain untuk mendaftar. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Sabtu (27/7/2024).
Cara ini bisa menjaga informasi kamu lebih aman dan memberikan lebih banyak privasi, terutama bagi orang-orang seperti jurnalis yang perlu tetap anonim.
Pembaruan ini juga membuat WhatsApp lebih mudah digunakan oleh lebih banyak orang. Jika kamu tidak memiliki nomor ponsel, seperti di daerah terpencil, masih dapat menggunakan WhatsApp.
Pertumbuhan WhatsApp juga bisa meningkat kerena berpeluang mendapatkan lebih banyak pengguna, terutama di tempat-tempat yang sulit mendapatkan nomor ponsel.
Advertisement
Risiko Membludaknya Akun WhatsApp Palsu
Pembaruan tersebut mungkin membuat orang lebih nyaman menggunakan WhatsApp, karena mereka dapat nge-chat tanpa khawatir nomor ponsel mereka akan terbongkar.
kondisi ini juga berdampak pada percakapan yang lebih aman. Bisnis bahkan dapat menawarkan dukungan anonim untuk membangun kepercayaan.
Meskipun pembaruan ini meningkatkan privasi, namun bisa menghadirkan masalah keamanan baru. WhatsApp perlu memastikan metode pendaftaran baru tersebut aman.
WhatsApp harus mampu mencegah akun palsu dan penyalahgunaan. Proses verifikasi yang kuat sangat penting untuk menjaga keamanan platform.Â
Tanggapan Pakar Keamanan Siber
Pakar keamanan siber mengatakan ini adalah langkah besar untuk privasi.
Dr. Jane Doe, analis keamanan siber, mengatakan, "Langkah WhatsApp ini membantu melindungi privasi pengguna. Namun, WhatsApp harus memiliki langkah keamanan yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan."
Fitur baru WhatsApp untuk mendaftar tanpa nomor ponsel merupakan pembaruan besar. Fitur ini meningkatkan privasi, membuat aplikasi lebih mudah diakses, dan mengubah cara orang berkomunikasi.
Namun, fitur ini juga memerlukan langkah keamanan yang kuat untuk menjaga keamanan platform. Pembaruan ini akan menetapkan standar baru untuk privasi dalam komunikasi digital.
Advertisement