Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong hijrah ke aplikasi asal China lainnya, yakni RedNote, di tengah ancaman pemblokiran TikTok oleh pemerintah AS.
RedNote, dikenal dengan nama Xiaohongshu di China merupakan platform media sosial populer di kalangan anak muda dan menjadi pesaing berat TikTok di China, Taiwan, dan negara berbahasa Mandarin lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Lonjakan pengguna TikTok yang bermigrasi ke RedNote membuat aplikasi ini langsung melejit ke peringkat nomor 6 di kategori Sosial di Apple App Store.
Advertisement
Dalam waktu singkat, jumlah pengguna aplikasi China tersebut melonjak tajam, terutama dengan bertambahnya akun baru milik warga Amerika Serikat.
Melihat hal tersebut, pengguna RedNote di China menyambut hangat kehadiran pengguna baru dari AS. Banyak dari mereka membagikan pesan selamat datang dan tips menggunakan platform tersebut.
Tak hanya itu, beberapa pengguna pun mengungkap rasa penasaran mereka terhadap kehidupan sehari-hari warga AS.
Informasi, platform seperti YouTube, Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan Instagram memang diblokir China. Namun, pengguna bisa mengakses layanan tersebut melalui VPN.
"Haha, panas ini akan segera mereda. Mereka hanya berlindung untuk saat ini," komentar seorang pengguna Xiaohongshu dalam unggahan videonya.
"Sebenarnya, tidak seorang pun [dapat] menyebut Anda pengungsi dari sini. Kami semua adalah pengguna," tulis seorang warganet di Shanghai.
Selamat Datang di China!
"Kalian semua dipersilakan," komentar pengguna lain pada video seorang pendatang baru, menambahkan: "Apa yang akan Anda lakukan jika Xiaohongshu juga dilarang?"
"Rekam lebih banyak cuplikan tentang seperti apa kehidupan sehari-hari di negara asing. Saya ingin memperluas wawasan saya," tulis seorang netizen.
"Selamat datang di Tiongkok. Saya benar-benar ingin bertemu teman asing," kata yang lain.
Namun, ada juga komentar mengingatkan pendatang baru untuk berhati-hati dalam berbagi konten di platform media sosial tersebut.
"Selamat datang, tetapi jangan katakan apa pun tentang LGBTQ+. Terima kasih!" seorang netizen di Beijing menulis, meskipun yang lain dengan cepat membantah pernyataan tersebut.
Advertisement
Pengguna Tak Peduli Soal Isu Keamanan
Nama Tiongkok RedNote, Xiaohongshu, berarti 'Buku Merah Kecil', bukan merujuk pada buku kutipan pemimpin komunis Tiongkok Mao Zedong dengan nama yang sama. Namun, kekhawatiran keamanan tidak menghalangi pengguna untuk berbondong-bondong ke RedNote.
Sarah Fotheringham (37), seorang pekerja kantin sekolah di Utah, mengatakan bahwa kepindahannya ke RedNote adalah cara untuk "menentang" pemerintah.
"Saya hanya orang sederhana yang menjalani hidup sederhana," kata Fotheringham kepada BBC melalui pesan RedNote.
"Saya tidak memiliki apa pun yang tidak dimiliki Tiongkok, dan jika mereka menginginkan data saya, mereka boleh mengambilnya," ia menambahkan.
Marcus Robinson, seorang perancang busana di Virginia, mengatakan ia membuat akun RedNote untuk mempromosikan merek pakaiannya.
Ia mengaku sedikit ragu menerima syarat dan ketentuan penggunaan aplikasi yang ditulis dalam bahasa Mandarin.
"Saya tidak bisa membacanya, jadi itu sedikit mengkhawatirkan, tapi saya tetap menyetujuinya," ucap Robinson.
Bagaimana Jika AS Batal Larang TikTok?
Meskipun pemblokiran tidak akan serta merta menghilangkan TikTok, namun toko aplikasi dilarang untuk memajang aplikasi, yang pada akhirnya dapat mematikan aplikasi tersebut.
Akan tetapi, jika TikTok lolos dari pemblokiran, perusahaan (dalam hal ini ByteDance) mungkin tidak bisa membendung pengguna yang terlanjur pindah ke platform alternatif. Beberapa pengguna media sosial mengatakan mereka lebih sering menggunakan RedNote daripada TikTok.
"Bahkan jika TikTok tetap ada, saya akan terus menggunakan platform yang telah saya buat di RedNote," kata Sydney Crawley, seorang pekerja teknologi di Tennessee, yang memperoleh lebih dari 6.000 pengikut dalam 24 jam setelah membuat akun RedNote.
Fotheringham menambahkan, RedNote membuka dunia saya ke Tiongkok dan rakyatnya. Robinson pun mengakui komunitas di RedNote sangat ramah.
"Saya sangat menyukai RedNote… Saya hanya perlu belajar berbicara bahasa Mandarin!," ia memungkaskan.
Advertisement