Liputan6.com, Jakarta - Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek (iForte) resmi mengakuisisi PT Remala Abadi Tbk (DATA). Pemegang saham pengendali DATA, Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham kepada iForte.
iForte sendiri adalah anak usaha tidak langsung dari PT Sarana Menara Menara Tbk (TOWR) yang merupakan bagian Grup Djarum.
Advertisement
Baca Juga
Setelah kesepatan tersebut, DATA mengaku siap melakukan penggelaran jaringan dan ekspansi usaha. Salah satunya, perusahaan menggandeng PT Cikarang International City (Cinity) untuk menggelar jaringan FTTH (Fiber to the Home) di sejumlah cluster.
Advertisement
Direktur Utama Remala Abadi, Richard Kartawijaya, mengatakan, kerja sama ini membuktikan kepercayaan tinggi yang diberikan Cinity kepada DATA untuk menyediakan jaringan FTTH yang berkualitas bagi konsumen Cinity.
"Saat ini broadband sudah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. DATA berinisiatif menjalin kerja sama dengan Cinity untuk menyediakan jaringan broadband berkualitas," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).
Richard menyebut akan memberikan biaya langganan internet khusus bagi pemilik rumah yang dibangun oleh Cinity.
"Konsumen yang membeli rumah dari Cinity akan kami berikan harga broadband yang sangat kompetitif dan terjangkau yaitu Rp 180 ribu per bulan untuk kecepatan mulai dari 100 mbps," ucapnya.
Sediakan Layanan CCTV
Untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen Cinity, Remala juga akan menyediakan layanan keamanan CCTV yang terpasang di cluster maupun di jalan raya.
"Di tahap awal, DATA berencana menyediakan jaringan FTTH di seluruh unit yang dibangun oleh Cinity," Richard mengungkapkan.
Jumlah homepass yang akan dibangun oleh DATA di seluruh cluster yang dibangun Cinity mencapai 13 ribu.
Nantinya, tak menutup kemungkinan DATA dapat membangun dan menyediakan jaringan broadband di tempat-tempat komersial yang dibangun oleh PT Pertiwi Sejati Estate sebagai holding Cinity. Antara lain di wilayah Jawa Barat, seperti Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Subang.
Advertisement
Dicaplok Grup Djarum, Saham Remala Abadi Mentok ARA
Sebelumnya, saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, saham DATA sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,90 persen ke posisi 1.530.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin, 20 Januari 2025 saham DATA juga ARA dengan kenaikan 25 persen ke posisi 1.225 dari penutupan sebelumnya di posisis 980. Dalam sepekan, terakhir, saham DATA telah naik 85,45 persen dan 101,32 sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Kenaikan harga saham DATA terjadi di tengah kabar akuisisi oleh Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek, yang merupakan entitas anak tidak langsung yang dikendalikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Aksi korporasi ini terjadi setelah pemegang saham pengendali DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham Iforte Solusi Infotek.
Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menjelaskan, kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.
"Perjanjian ini akan menjadi acuan kedua belah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Dengan demikian, perseroan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
“Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai manajemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan bradband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte,” tambah Richard Kartawijaya.
Infografis AS Desak Pemilik TikTok Lepas Saham dan Ancam Larangan Total. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement