Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan Connected TV (CTV) diprediksi akan terus tumbuh. Diproyeksikan, pertumbuhan CAGR CTV mencapai 8,84 persen hingga 2029, serta menghasilkan nilai sebesar 55,14 miliar USD.
Peluang pertumbuhan itu pun diprediksi akan meningkat di Ramadan. Disebutkan, momentum Ramadan akan menjadi kunci dalam konsumsi media, karena di periode ini menawarkan peluang bagi brand terhubung dengan audiens melalui CTV.
Advertisement
Kehadiran CTV ini pun disebut membuka kemungkinan mengubah kebiasaan penonton tradisional selama Ramadan di Indonesia.
Advertisement
Menurut General Manager Head of Creative & Digital Marketing Kino Indonesia Christian Widi Nugraha, hal itu dimungkinkan karena CTV menawarkan konten yang lebih terpersonalisasi.
"Kami mengakui banyak sekali pengguna CTV yang terhubung saat ini. Artinya, cara mereka mengonsumsi konten hiburan mereka berubah dan semakin personal," tuturnya saat event MMA Innovate Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Meski kini semakin personal, dalam hal waktu menonton, kebiasaan menonton konsumen sebenarnya tidak banyak berubah. Selama Ramadan, penonton hanya mengubah kebiasaan menontonnya di waktu ngabuburit atau menjelang sahur.
"Namun, jika kita berbicara tentang konsumsi terkait konten yang mungkin mereka lihat dan konsumsi, kebiasaan tersebut akan berubah drastis karena sekarang semuanya sangat dipersonalisasi," tuturnya lebih lanjut.
Di masa Ramadan, konsumsi media juga juga disebut melonjak. Menurut Country Manager Viu Indonesia Avijit Dutta, hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah unduhan aplikasi Viu selama Ramadan tahun lalu. Â
Â
Konsumsi Konten Indonesia di CTV
Pertumbuhan itu pun terjadi di CTV. Avijit menuturkan, konsumsi konten Indonesia mencapai 12 hingga 15 persen di CTV, sedangkan judul Korea konsumsi 20 persen.
"Jadi, ini berarti ada pergeseran besar yang terjadi," tuturnya. Ia juga menambahkan, meski peningkatan itu lebih terasa di Ramadan, perubahan sebenarnya terjadi secara konsisten sepanjang tahun di CTV.
Terkait soal konten, Data Product Director YouGov Ali Aria mengatakan, YouGov memang menemukan ada perubahan kebiasaan menonton konten dari para konsumen di Indonesia.
Berdasarkan survei yang dilakukan YouGov, jenis konten yang digemari di masa Ramadan adalah konten religi, makanan, serta film bertema keluarga.
Â
Advertisement
Konten Menarik Perhatian di Luar Masa Ramadan
Sementara di luar masa Ramadan, konten yang banyak menarik perhatian adalah konten dengan genre laga, komedi, atau drama.
"Jadi, mengingat CTV memungkinkan orang mengakses konten semacam ini dengan mudah, jadi kita bisa mengharapkan adanya akses yang lebih sering ke jenis konten semacam itu, dibandingkan sebelumnya," tuturnya lebih lanjut.
Dengan adanya perubahan itu, pemasar pun bisa memanfaatkan lonjakan konsumsi CTV selama Ramadan untuk menciptakan iklan yang efektif. Menurut Ali, ada tiga kunci utama yang perlu diketahui para pengiklan.
Â
Cara Pemasar Optimalkan CTV Selama Ramadan
Pertama, konten yang ditampilkan harus unik dan terhubung secara personal dengan konsumen, sehingga bisa meninggalkan memori bagi penontonnya.
Selain itu, iklan yang ditampilkan harus berdurasi pendek, karena banyak audiens yang mau menonton iklan dengan durasi di bawah 15 detik.
Terakhir, hal lain yang juga perlu diketahui adalah memanfaatkan layar kedua. Seperti diketahui, banyak penonton memakai perangkat lain seperti ponsel saat menonton CTV, manfaatkan kebiasan untuk membuka peluang interaksi tambahan.
Advertisement