Liputan6.com, Jakarta - Alasan Apple tak mau membeli TikTok untuk pasar Amerika Serikat menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (29/1/2025) kemarin.
Informasi lain yang juga populer datang dari game Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii yang menggelar event khusus di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Inikah Alasan Apple Enggan Beli TikTok?
Nasib TikTok di Amerika Serikat dipertaruhkan dalam waktu 75 hari. Pasalnya, perintah eksekutif Donald Trump memberi waktu ke TikTok untuk melaksanakan transaksi penjualan bisnisnya di Amerika Serikat jika ingin tetap bisa beroperasi di negara tersebut.
Tidak butuh waktu lama, perusahaan-perusahaan hingga jutawan Amerika Serikat pun disebut memiliki ketertarikan untuk membeli TikTok. Masalah penjualan TikTok ini juga menjadi perhatian tersendiri bagi Presiden AS Donald Trump.
Trump bahkan disebut sudah berbincang dengan sejumlah perwakilan perusahaan AS terkait TikTok, termasuk antaranya Microsoft.
Apple sebagai perusahaan teknologi besar asal AS sayangnya, tidak tertarik untuk membeli TikTok. Padahal, jika dilihat dari kemampuan finansial, Apple bisa membeli startup atau perusahaan mana pun yang diinginkan.
Namun, Apple memilih untuk tidak membeli TikTok. Laporan Bloomberg dikutip dari Apple Insider, Rabu (29/1/2025) mengungkapkan, kalau perusahaan pembesut iPhone itu ingin membeli TikTok perusahaan bisa saja mengeluarkan uang sebesar USD 60 miliar.
Keputusan Apple tidak ingin memiliki TikTok sama saja dengan langkah mereka untuk tidak membeli Disney, seberapa banyak pun pakar yang menyarankannya. Masalahnya bukan di harga.
2. Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii Berlabuh di Jakarta, Sega Gelar Event Khusus untuk Penggemar!
Para penggemar game di Jakarta, bersiaplah! Sega, studio game kenamaan dari Jepang, akan mengadakan acara spesial untuk merayakan peluncuran game terbaru mereka, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii.
Mengutip keterangan resminya, Rabu (29/1/2025), event khusus besutan Sega ini akan digelar di Jakarta pada 21 Februari mendatang dan menjadi ajang sangat dinantikan oleh para pecinta seri Like a Dragon di Indonesia.
Acara ini bukan sekadar peluncuran biasa. Sega telah menyiapkan berbagai aktivitas seru, termasuk meet and greet dengan kreator konten terkenal seperti Luthfi Halimawan, Andhikanug, dan Davidbeatt.
Penggemar beruntung juga bisa mendapatkan merchandise eksklusif dari game terbaru ini. Untuk bisa turut serta, kamu perlu mendaftar sebelum 9 Februari 2025 melalui halaman Facebook RGG Studio SEA dan Discord Sega SEA.
Game Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii sendiri menawarkan petualangan lebih segar dengan latar tropis Hawaii. Kali ini, cerita akan berpusat pada karakter Goro Majima berperan sebagai bajak laut.
Pemain akan diajak berlayar di lautan dengan kapal Goromaru, berburu harta karun, dan bertempur dengan musuh di tengah laut, menambah elemen baru menarik dalam seri Like a Dragon.
Bagi gamer terpilih untuk menghadiri acara ini, Sega akan mengirimkan undangan resmi pada 11 Februari 2025. Namun, lokasi acara tetap menjadi misteri dan hanya akan diketahui oleh peserta beruntung.
Â
Advertisement
3. Chatbot DeepSeek AI Nomor Satu di Toko Aplikasi App Store, Bos OpenAI Beri Pujian
Chatbot AI buatan startup Tiongkok DeepSeek merajai toko aplikasi Apple, App Store. Tidak hanya di wilayah Amerika Serikat, per minggu ini, DeepSeek bahkan menjadi aplikasi gratis nomor satu di App Store di 51 negara lainnya, demikian berdasarkan analisis dari Appfigures.
Pertumbuhan yang sangat positif dari DeepSeek di App Store ini mengikuti meningkatnya popularitas DeepSeek AI. Hal ini seiring dengan diluncurkannya serangkaian model AI open source yang kompetitif dibandingkan OpenAI ataupun Google.
Jumat lalu, aplikasi mobile DeepSeek hanya diunduh sebanyak 1 juga kali App Store dan Google Play. Namun, pada Senin pagi, jumlah unduhan meningkat hingga 2,6 juta kali di kedua toko aplikasi.
Sensor Tower mengungkap, lebih dari 80 persen dari total unduhan DeepSeek terjadi dalam waktu tujuh hari terakhir. Dalam jangka waktu tersebut, DeepSeek mencatatkan unduhan aplikasi hampir 300 persen lebih banyak ketimbang aplikasi AI Perplexity.
Meski Tiongkok adalah pasar aplikasi seluler terbesar untuk DeepSeek saat ini, Sensor Tower menyebutkan kalau negara itu hanya menyumbang 23 persen dari total unduhannya. Pasar terbesar dari DeepSeek adalah Amerika Serikat (15 persen) dan Mesir (6 persen).
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement