Liputan6.com, Jakarta - Selama lebih dari 30 tahun, Samsung telah menjadi bagian dari perkembangan industri teknologi di Indonesia. Sejumlah produk telah diluncurkan di pasar Indonesia, mulai dari smartphone, tablet, wearable, perangkat elektronik rumah tangga, monitor.
Tidak hanya dikenal sebagai pemimpin dalam industri smartphone dan tablet sejak 2012, Samsung juga berinvestasi dalam penguatan produksi dalam negeri dengan mendirikan pabrik smartphone dan tablet di Cikarang pada 2015.
Pabrik ini berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus mengekspor lebih dari 12 juta unit smartphone ke berbagai negara tetangga selama 2015-2024.
Advertisement
"Selain memenuhi permintaan pasar Indonesia, pabrik smartphone dan tablet Samsung di Cikarang, Jawa Barat juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor pada tahun 2015-2024 yang mencapai lebih dari 12 juta unit smartphone," tutur President Samsung Electronics Indonesia Harry Lee dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
Mendorong Kemajuan Ekonomi Nasional
Komitmen Samsung dalam mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) diwujudkan melalui pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai lini produk.
Dengan produksi lokal di Cikarang, smartphone Galaxy berhasil memenuhi standar TKDN, seperti Galaxy A26 5G (40,3 persen), Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G (39,6 persen), serta Galaxy S25 Series (37,5 persen).
Selain meningkatkan devisa negara, Samsung juga menciptakan lebih dari 11 ribu lapangan pekerjaan di Indonesia, mulai dari produksi hingga layanan purna jual, yang turut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
Gandeng Anak Muda Kembangkan Inovasi
Pada 2012, Samsung mendirikan Samsung Research Institute Indonesia (SRIN) untuk mengembangkan aplikasi dan software berbasis kebutuhan lokal dan global.
SRIN fokus pada AI, Internet of Things (IoT), data, cloud, dan 5G, serta telah menghasilkan berbagai aplikasi populer seperti Samsung Gift Indonesia, Salaam, S-Lime, dan Samsung Pay.
Selain itu, SRIN turut berperan dalam pengembangan fitur Galaxy AI dengan dukungan Bahasa Indonesia.
Dalam proses inovasi ini, terjadi transfer pengetahuan antara talenta muda Indonesia dan tim pengembang di Samsung Research Korea Selatan serta negara lain.
Melalui program magang dan kolaborasi dengan universitas ternama, SRIN membuka peluang besar bagi anak muda untuk terlibat dalam proyek teknologi berskala global.
Advertisement
Kembangkan Potensi Digital Pelajar Indonesia
Samsung terus menjalankan program corporate social responsibility (CSR) guna memberdayakan generasi mendatang melalui pendidikan digital.
Sejak 2012, Samsung telah meluncurkan inisiatif strategis seperti Samsung Smart Learning Class dan Samsung Tech Institute.
Dua program utama, Samsung Innovation Campus (SIC) dan Samsung Solve for Tomorrow (SFT), menjadi wadah bagi pelajar SMA hingga mahasiswa S1 dalam mengasah keterampilan coding, programming, IoT, AI, serta inovasi STEM.
Hingga kini, lebih dari 51 ribu siswa dan 50 ribu guru telah mendapatkan manfaat dari program pemberdayaan Samsung yang menjangkau 1.500 sekolah di seluruh Indonesia.
Mendorong Keberlanjutan Lingkungan
Di bidang lingkungan, Samsung aktif mendukung restorasi terumbu karang di berbagai wilayah, termasuk Bali.
Pada 2024, lebih dari 11 ribu fragmen terumbu karang telah ditanam sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem laut untuk generasi mendatang.
Harry Lee menegaskan bahwa Samsung akan terus menghadirkan inovasi dan inisiatif yang berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, peluang kerja, dan knowledge transfer bagi anak muda Indonesia demi masa depan yang lebih baik," tuturnya menutup pernyataan.
Advertisement
