Ponsel Andalan Motorola Moto X Akan Dirilis 1 Agustus?

Banyak pengamat meyakini smatphone flagship Motorola Moto X akan hadir pada 1 Agustus, sebagaimana tercantum pada desain iklan Motorola.

oleh Adhi Maulana diperbarui 26 Jun 2013, 11:01 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2013, 11:01 WIB
motorola-googbay-130626b.jpg
Pada bulan Mei 2013 yang lalu, Chief Executive Officer (CEO) Motorola Mobility Dennis Woodside mengungkapkan perusahaannya sedang mempersiapkan ponsel pintar terbaru yang akan dinamakan Moto X. Saat itu ia memperkirakan Moto X akan dirilis pada Oktober 2013.

Namun sejumlah rumor yang beredar menyebutkan Moto X akan hadir lebih cepat, tepatnya pada 1 Agustus mendatang. Dilansir laman Phandroid, Rabu (26/6/2013), rumor ini pertama kali berhembus ketika sebuah studio desain bernama B.A. Bakken mempublikasikan sebuah portfolio kampanye iklan Motorola di situs Behance.com.

Portfolio desain yang ditampilkan dengan tagline 'Goodbye Moto' itu dideskripsikan sebagai ucapan selamat tinggal pada Motorola yang kita tahu selama ini sekaligus mengucapkan selamat datang pada Motorola yang baru.

Perusahaan yang berbasis di Ilinois, AS tersebut memang baru saja melewati masa 'kritis'. Tahun lalu, Motorola diakuisisi oleh Google senilai USD 12,4 milyar dan sempat memecat sekitar 1.800 karyawannya di China.

Meski pada portfolio kampanye iklan tersebut tak disebutkan secara eksplisit seputar peluncuran Moto X, namun banyak pengamat meyakini smatphone flagship Motorola akan hadir pada "8.1.13" sebagaimana tercantum pada desain iklan tersebut.

Hingga saat ini belum ada bocoran terkait spesifikasi yang akan diusung oleh Moto X. Namun sebelumnya Woodside pernah mengkonfirmasi bahwa nantinya proses produksi seluruh komponen handset Moto X akan dilakukan di Amerika Serikat, tepatnya di Texas.

"Moto X akan menjadi produk smartphone pertama yang diproduksi secara utuh di Amerika Serikat. Kami akan memproduksinya di Texas di wilayah Fort Worth yang sebelumnya digunakan untuk merakit ponsel Nokia. Dan kami akan membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 2000 karyawan," jelas Woodside beberapa waktu lalu.

(dhi/dew/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya