Layanan televisi berbayar semakin menjamur di Indonesia. Beberapa teknologi jaringan yang umumnya digunakan untuk menyediakan TV berbayar adalah KU Band, C-Band dan S-Band. Namun ternyata, ketika cuaca buruk, pemilihan teknologi jaringan turut mempengaruhi baik buruknya kualitas konten TV yang ditayangkan.
Kebanyakan para penyedia layanan TV berbayar menggunakan KU Band dan C-Band, yang ternyata lebih rentan terhadap gangguan cuaca. Sedangkan S-Band yang biasa dipakai untuk kebutuhan militer dan lebih kuat terhadap gangguan cuaca hanya digunakan beberapa penyedia TV berbayar saja.
Lippo Group mempunyai trik khusus untuk layanan televisi berbayar yang baru saja diluncurkanya, BIG TV. Meski berjalan di jaringan KU Band, Chief Operation Officer BIGTV Widijastoro Nugroho mengklaim telah mengantisipasinya.
Ia mengklaim akan memanfaatkan transponder yang dimiliki Lippo Group sebagai induk perusahaannya, agar layanannya tetap baik menghadapi perubahan cuaca. Lippo Group sendiri saat ini memiliki 12 transponder yang menjadikannya pemilik transponder terbanyak di Indonesia.
"Kami memiliki transponder yang cukup banyak agar bisa digunakan lebih efisien, semakin sedikit channel di transponder membuat sinyal lebih padat dan tahan terhadap hujan," ungkap Widijastoro yang ditemui Liputan6.com di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (9/9/2013).
Lebih lanjut ia menuturkan, setiap teknologi memiliki resiko terhadap gangguan, hanya saja bagaimana kita mengantisipasi setiap kemungkinan gangguan yang ada di dalamnya. Walaupun pakai KU Band, BIGTV diklaim lebih kuat terhadap gangguan cuaca.
Pria yang akrab disapa Widi itu mengklaim bahwa BIGTV menggunakan setiap transponder untuk 25 channel standar definition (SD).
"Perusahaan lain mungkin menggunakannya lebih dari 25 channel jadi lebih mudah terkena gangguan, milik kami akan lebih kokoh karena lebih efisien," katanya lagi. (den/dew)