Siap Dijual, BlackBerry Ditawar Rp 54 Triliun

Perusahaan konsorsium yang memiliki saham terbesar di BlackBerry itu menawar BlackBerry senilai USD 4,7 milyar atau sekitar Rp 54 triliun.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 24 Sep 2013, 10:19 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2013, 10:19 WIB
rim-bb-130902b.jpg

Kondisi perusahaan yang terus merugi memunculkan isu jika BlackBerry akan segera dijual. Meskipun CEO Thorstein Heins sempat membantah isu tersebut, namun kini BlackBerry nampaknya sudah menemukan pembeli yang cocok.

BlackBerry diketahui telah menandatangani letter of intent (perjanjian tentatif) untuk diakuisisi oleh salah satu perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited. Perusahaan konsorsium yang memiliki saham terbesar di BlackBerry itu menawar BlackBerry senilai USD 4,7 milyar atau sekitar Rp 54 triliun.

Dalam keterangan resminya, konsorsium ini disebutkan akan mengakuisisi uang tunai atas seluruh saham BlackBerry namun tidak termasuk saham yang dimiliki Fairfax. Disebutkan pula jika para pemegang saham BlackBery akan ditawarkan USD 9 per saham secara tunai.

Untuk kebutuhan tersebut, konsorsium akan mencari pendanaan dari BofA Merrill Lynch dan BMO Capital Markets. Fairfax memiliki sekitar 10% saham BlackBerry dan rencananya setelah proses akuisisi akan menjadikan BlackBerry sebagai sebuah private company.

"Kami akan memberikan nilai langsung kepada pemegang saham dan melanjutkan strategi jangka panjang perusahaan yang fokus pada pemberian solusi bisnis korporasi dan layanan berkelanjutan yang aman bagi pelanggan BlackBerry di seluruh dunia", ujar Prem Watsa, Chairman and CEO Farifax dalam keterangan resminya yang dikutip dari laman CrackBerry, Selasa (24/9/2013).

Meskipun sudah ada kesepakatan harga antara keduanya, namun kabarnya BlackBerry masih memiliki waktu hingga 4 November 2013 untuk mempertimbangkan dan bernegosiasi dengan pihak lain yang akan mengajukan tawaran. Dengan kata lain, pengumuman pembelian ini baru terjadi awal November mendatang tergantung pada sumber dana dari konsorsium ini.

Prem percaya jika transaksi yang terjalin ini akan membawa BlackBerry pada bab baru, baik untuk pelanggan, operator dan karyawan BlackBerry di seluruh dunia. (vin/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya