Regulasi 4G LTE Akan Digodog Akhir Tahun Ini

Kementerian Kominfo memastikan bahwa regulasi tentang 4G LTE paling cepat akan keluar akhir tahun ini.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 22 Okt 2013, 12:40 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2013, 12:40 WIB
4g-lte-130520c.jpg

Liputan.com, Bali - Rencana pemerintah untuk menghadirkan teknologi generasi keempat atau yang populer disebut 4G LTE (Long Term Evolution) di Indonesia tahun depan akan segera terealisasi. Meski terbilang terlambat, teknologi 4G dipastikan akan hadir dalam waktu dekat.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto memastikan bahwa regulasi tentang 4G LTE paling cepat akan keluar akhir tahun ini.

"Namun jangan berharap akhir tahun ini 4G LTE akan hadir. Yang keluar lebih dulu adalah regulasinya, paling cepat akhir tahun ini dan itu diawali dengan penyusunan keputusan menteri tentang peluang usaha 4G. Sama seperti 3G dulu juga seperti itu," jelas Gatot yang dijumpai di sela acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center.

Pada saat yang bersamaan, lanjut Gatot, pemerintah akan melakukan uji publik Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang 4G LTE. Saat ini menurut Gatot pihaknya sudah mulai menyusun rancangan peraturannya. 

"Pihak yang menangani orangnya itu-itu juga, termasuk 3G dan BWA. Karena penataan 3G sudah hampir selesai, di bulan berikutnya akan disusun RPM tentang 4G LTE. Kemungkinan November atau Desember ini akan disusun materinya RPM-nya," ungkap Gatot.

Di satu sisi adopsi teknologi 3G sendiri belum optimal, baru berkisar 30-40 persen saja, di sisi lain operator sudah mendesak agar pemerintah segera menghadirkan teknologi 4G. Menanggapi hal itu, Gatot menilai 4G LTE secara total sebagai bisnis area. Pemerintah hanya menyusun regulasinya saja.

"Industri itu unik, di satu sisi mereka minta 3G, tapi di sisi lain giliran sudah ada 4G mereka ngejar-ngejar pemerintah untuk LTE. Sebetulnya LTE ini sudah kita undur-undur, kalau mereka sudah mendesak pemerintah untuk LTE itu berarti dengan kondisi 3G yang hanya sekian persen pun mereka sudah siap untuk itu," papar Gatot.

Pria berkacamata ini juga menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin kejadian adopsi 3G terjadi seperti dulu. Indonesia dulunya leading dalam gal adopsi 3G, nomor 1 di Asia Tenggara, bahkan Philipina dan Thailand belajar dari Indonesia.

"Tapi jujur kami akui itu di luar ekspektasi. Belajar dari kasus itu, untuk LTE prinsipnya kita tidak usah nomor 1 mengaplikasikannya. Yang penting kita lihat dulu industrinya sudah ada kepastian," imbuh Gatot.

Jika layanan telekomunikasi 4G sudah tersedia di masyarakat, Indonesia bisa mencicipi akses internet yang diklaim mampu download sampai dengan tingkat 300 Mbps dan upload 75 Mbps.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya