Miss Internet Bali dan Azerbaijan Curi Perhatian Peserta IGF

Di tengah seriusnya acara IGF, sosok Miss Internet Bali dan sepasang lelaki dan perempuan berpakaian Republik Azerbaijan mencuri perhatian.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 23 Okt 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2013, 12:00 WIB
miss-internet-131023b.jpg

Liputan6.com, Bali - Di tengah seriusnya acara diskusi seputar isu tata kelola internet dunia yang digelar secara paralel, sosok Miss Internet Bali dan sepasang lelaki dan perempuan berpakaian Republik Azerbaijan berhasil mencuri perhatian di acara IGF 2013.

Miss Internet Bali, Dewa Ayu Windu Sari Devi, tampak menggunakan baju kebaya dengan kain motif Bali lengkap dengan mahkotanya di booth Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sedangkan sepasang lelaki dan perempuan cantik lainnya berdiri memamerkan pakaian Azerbaijan di depan booth Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Azerbaijan.

Kehadiran mereka cukup mewarnai acara IGF 2013 yang umumnya digunakan para peserta sebagai ajang networking, selain sharing pengalaman  tentunya. Tak sedikit peserta yang ingin mengabadikan fotonya bersama Miss Internet Bali dan juga perwakilan dari Azerbaijan. 

Berbeda dengan Devi yang memang terpilih oleh APJII sebagai Miss Internet Bali pada September 2013 lalu, perwakilan Azerbaijan hadir bukan sebagai duta internet. Mereka tampil sebagai perwakilan dari Kementerian Kominfo Republik Azerbaijan.

Di mata dunia, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang rakyatnya ramah. Asaime, wanita cantik yang menggunakan pakaian Republik Azerbaijan itu pun mengakuinya. "Rakyat Indonesia sangat ramah, mereka helpfull dan murah senyum," ujar Asaime saat ditanyai Tekno Liputan6.com mengenai kesannya tentang Indonesia.

Peran Miss Internet Bali

Miss Internet Bali sendiri dipilih oleh APJII untuk mensosialisasikan penggunaan internet yang baik, aman serta produktif kepada masyarakat Bali. Ide Miss Internet ini merupakan inisiatif dari pengurus APJII di wilayah Bali.

Salah satu tugas Miss Internet Bali, selain mensosialisasikan penggunaan internet, adalah mengajari internet bagi ibu-ibu PKK yang belum tahu manfaat internet. Untuk sementara ini Miss Internet baru ada di Bali, namun ke depannya ada wacana untuk membuat Miss Internet di setiap kota.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya