Meningkatnya jumlah pengguna perangkat mobile di Indonesia turut mendorong pertumbuhan penggunaan layanan data internet. Dalam laporan yang dirilis Ericsson, Indonesia disinyalir merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pelanggan data internet terbesar di dunia.
Indonesia juga masuk dalam lima besar negara di Asia Pasifik yang memiliki jumlah pelanggan data internet dari perangkat mobile terbesar, yakni mencapai 5 juta. Bahkan jumlah tersebut diprediksi bakal bertumbuh dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Melihat peluang ini, Ericsson mengumumkan pihaknya akan mulai merambah bisnis layanan TV streaming. Langkah ini sendiri diambil oleh Ericsson setelah beberapa waktu lalu mereka sukses mengakuisi penyedia layanan TV streaming yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, bernama Azuki Systems Inc.
Dengan bergabungnya Azuki Systems, Ericsson akan fokus dalam pengembangan platform 'TV Anywhere' yang mengintegrasikan konten video over the top (OTT) dengan perangkat mobile, baik smartphone maupun tablet.
"Azuki memperluas segmen bisnis kami. Saat ini kondisi TV tradisional juga sudah mulai ditingglakan, pengguna membutuhkan sesuatu yang digital dan mobile. Pola konsumsi konten media telah berubah seiring dengan pesatnya pertumbuhan perangkat mobile," ungkap Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Sam Saba, saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, ke depannya Ericsson akan mencoba bekerjasama dengan sejumlah operator layanan seluler di Indonesia untuk mewujudkan layanan tersebut. Diharapkan nantinya akan dapat drumuskan sebuah produk paket data internet terjangkau yang dikhususkan untuk layanan TV streaming.
Selain itu, masih diperlukan pula kordinasi dengan pihak regulator, dalam hal ini pemerintah, guna menjamin dukungan jaringan internet yang mangkomodasi jenis layanan TV streaming.
"Jaringan internet di Indonesia memang belum seperti yang diharapkan banyak pengguna. Terutama untuk layanan TV streaming yang membutuhkan konektivitas stabil. Namun kami tetap optimis infrasturkturnya akan segera siap dalam beberapa tahun ke depan," lanjut Sam Saba.
Baca juga:
2019, Pengguna Smartphone Capai 5,6 Miliar
Pengguna Aplikasi Perangkat Mobile Bertumbuh Pesat
Ini yang Harus Dilakukan Agar Layanan OTT Tak Rugikan Operator
Layanan OTT Ancam Operator Merugi Rp 555 Triliun
Indonesia juga masuk dalam lima besar negara di Asia Pasifik yang memiliki jumlah pelanggan data internet dari perangkat mobile terbesar, yakni mencapai 5 juta. Bahkan jumlah tersebut diprediksi bakal bertumbuh dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Melihat peluang ini, Ericsson mengumumkan pihaknya akan mulai merambah bisnis layanan TV streaming. Langkah ini sendiri diambil oleh Ericsson setelah beberapa waktu lalu mereka sukses mengakuisi penyedia layanan TV streaming yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, bernama Azuki Systems Inc.
Dengan bergabungnya Azuki Systems, Ericsson akan fokus dalam pengembangan platform 'TV Anywhere' yang mengintegrasikan konten video over the top (OTT) dengan perangkat mobile, baik smartphone maupun tablet.
"Azuki memperluas segmen bisnis kami. Saat ini kondisi TV tradisional juga sudah mulai ditingglakan, pengguna membutuhkan sesuatu yang digital dan mobile. Pola konsumsi konten media telah berubah seiring dengan pesatnya pertumbuhan perangkat mobile," ungkap Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Sam Saba, saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, ke depannya Ericsson akan mencoba bekerjasama dengan sejumlah operator layanan seluler di Indonesia untuk mewujudkan layanan tersebut. Diharapkan nantinya akan dapat drumuskan sebuah produk paket data internet terjangkau yang dikhususkan untuk layanan TV streaming.
Selain itu, masih diperlukan pula kordinasi dengan pihak regulator, dalam hal ini pemerintah, guna menjamin dukungan jaringan internet yang mangkomodasi jenis layanan TV streaming.
"Jaringan internet di Indonesia memang belum seperti yang diharapkan banyak pengguna. Terutama untuk layanan TV streaming yang membutuhkan konektivitas stabil. Namun kami tetap optimis infrasturkturnya akan segera siap dalam beberapa tahun ke depan," lanjut Sam Saba.
Baca juga:
2019, Pengguna Smartphone Capai 5,6 Miliar
Pengguna Aplikasi Perangkat Mobile Bertumbuh Pesat
Ini yang Harus Dilakukan Agar Layanan OTT Tak Rugikan Operator
Layanan OTT Ancam Operator Merugi Rp 555 Triliun