Liputan6.com, Jakarta - Petugas mengambil sampel di sejumlah pedagang beras di Pasar Gembrong Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang dikelola PD Pasar Jaya. Petugas juga mendatangi sejumlah agen beras yang beroperasi di sekitar pasar.Â
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (26/5/2015), pemeriksaan dilakukan mulai dari secara fisik dengan melihat langsung kondisi beras, mencium aroma beras, hingga mengambil sampel untuk uji laboratorium.
Meski demikian, tak banyak pedagang beras yang tahu perbedaan beras asli dengan beras sintetis. Dan dampak atas kasus ini, omzet pedagang pun beras menurun. Uji laboratorium sampel beras ini untuk memastikan ada tidaknya kandungan polifinil dalam beras. Hal ini untuk melindungi hak dan kesehatan konsumen, mengingat beras sintetis sangat berbahaya jika dikonsumsi.
Advertisement
"Dari sekian sampel yang kita ambil, kurang lebih ada 20 sampel, setelah itu sampai dengan saat ini belum semuanya kita uji, belum teridentifikasi adanya beras sintetis di kawasan Pasar Gembrong Baru dan sekitarnya, termasuk ada beberapa pelaku usaha yang memiliki gudang beras," ucap Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat Muldjadi.
Sidak juga digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan yang menggandeng kepolisian. Operasi beras di Pasar Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan ini merupakan 1 dari sekian pasar yang akan dijadikan sasaran pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan di Pasar Tebet Barat, tidak ditemukan adanya beras sintesis atau plastik.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan tidak ada beras plastik yang beredar di wilayah Ibukota Jakarta. Kasus beredarnya beras sintetis yang diduga tercampur dengan beras asli juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Presiden mengimbau semua pihak untuk tidak gegabah merespons temuan beras sintetis ini hingga ada hasil pemeriksaan laboratorium. (Vra/Sss)