Liputan6.com, Jakarta - Kapolri, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pejabat negara terkait lainnya Selasa petang kemarin, 26 Mei 2015, melaporkan hasil uji laboratorium sampel beras yang sebelumnya dinyatakan mengandung unsur plastik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (27/5/2015), hasil uji laboratorium yang dilakukan BPOM, Polri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian menyatakan, kandungan plastik dalam sampel beras adalah negatif.
Hasil ini sekaligus memperlihatkan ada perbedaan dengan temuan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat pekan lalu. "Kesimpulan kami, kami juga menguji apakah mengandung sintetis, polimer sintetis, tidak, tidak ada, absen di sana. Tidak terdeteksi. Laporan kami sudah kami sampaikan tidak mengandung plastik," ucap Kepala BPOM Roy Sparingga.
Advertisement
"Di mana hasil analisis yang dikeluarkan PT Sucofindo adalah hasil analisis kualitatif, tanpa dilakukan konfirmasi dengan menggunakan senyawa baku dari bahan plastik yang diduga terkandung di dalam sampel yang dianalisis, itu kemungkinan pertama," ucap Kapolri Jenderal Badrodin Haiti terkait perbedaan hasil uji itu.
"Kemungkinan kedua, bisa saja itu terjadi karena adanya kontaminasi pada peralatan analisis yang digunakan di dalam analisis sampel tersebut," pungkas Badrodin.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi dan PT Sucofindo yang pertama kali meneliti kandungan beras plastik di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, merilis temuan beras oplosan. Beras yang meresahkan warga itu awalnya ditemukan di Bekasi.
Beras itu kemudian diuji di laboratorium sebanyak 2 sampel beras di lab Sucofindo dan hasilnya, positif teridentifikasikan ada senyawa polifinil dalam beras tersebut. (Vra/Sun)