Liputan6.com, Jakarta - Dalam Operasi Patuh Jaya 2015 di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) tepatnya di depan Gelanggang Remaja Jakarta Timur, polisi dan polisi militer menjaring puluhan sepeda motor yang melintas di jalur bus Transjakarta padahal jalur arteri di sebelahnya kosong.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (5/6/2015), polisi juga langsung memberikan bukti pelanggaran bagi pengendara sepeda motor yang kedapatan mengubah warna dasar kendaraan hingga tak sesuai dengan data di STNK.
Baca Juga
Selain sepeda motor, ada pula mikrolet yang masuk jalur bus Transjakarta, bahkan polisi militer juga memeriksa kelengkapan pengendara anggota TNI. Namun, salah satu mobil perwira TNI Angkatan Udara yang melintas di jalur bus Transjakarta tidak ditindak.
Advertisement
Pada Operasi Patuh Jaya di Ibukota hari ke-10 Kamis 4 Juni 2015 kemarin, polisi memfokuskan razia terhadap kendaraan roda 4 berplat merah serta kendaraan yang mengganti platnya.
Seorang pengendara mobil pegawai kementerian, menutup plat merah dengan plat hitam diduga menyalahgunakan fungsi mobil dinas untuk kepentingan pribadi.
Petugas lalu lintas di Jakarta Pusat juga sudah menilang sekitar 7.000 kendaraan yang melanggar. Mulai dari kendaraan roda 2 yang memasuki jalur cepat hingga kendaraan tidak dilengkapi surat-surat.
Sementara pada Operasi Patuh Jaya di Tulung Agung, Jawa Timur, polisi menemukan sejumlah kejanggalan SIM C yang sedang diperiksa. Bahan kertas SIM kusam tanpa hologram, nama kapolres, dan tahun pembuatan tidak sesuai. Pengendara motor mengaku membuat SIM via calo di sekitar Polres Tulung Agung.
Jumat pekan lalu 29 Mei 2015, polisi mencokok Rocky Hendarmen di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rocky kedapatan mengendarai motor gede bodong yang dimodifikasi persis ala motor besar polisi lengkap dengan pakaian beserta atribut bak polisi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Operasi Patuh Jaya masih akan digelar sampai 9 Juni nanti. (Vra/Rmn)