Peserta MOS Tak Percaya Diri Gunakan Atribut Aneh

Kegiatan baris-berbaris selama MOS di SMA Negeri 1 Lamongan sudah digelar sejak tahun lalu.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jul 2015, 18:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 18:15 WIB
Peserta MOS di Subang Tak Percaya Diri Gunakan Atribut Aneh
Kegiatan baris-berbaris selama MOS di SMA Negeri 1 Lamongan sudah digelar sejak tahun lalu.

Liputan6.com, Subang - Ratusan siswa baru SMP Negeri 2 Ciasem, Subang, Jawa Barat, sejak Senin 27 Juli lalu wajib memakai ikat pinggang rumbai dari tali plastik, topi karton warna-warni, gelang tangan dari terong, wortel dan sayuran lain, serta menggendong tas punggung dari kardus saat mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (29/7/2015), jangankan menatap kamera, saling menatap satu sama lain, mereka jadi malu dan tak percaya diri lantaran merasa aneh.

Di Lamongan, Jawa Timur, siswa baru SMA Negeri 1 Lamongan tiga hari belakangan mendapat pelatihan baris berbaris dengan instruktur personel TNI. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Lamongan menegaskan, kegiatan ini sudah digelar sejak tahun lalu. Agar para siswa langsung mendapat peraturan baris-berbaris dari sumber terpercaya.

Sementara siswa baru SMA Negeri 2 Lamongan,menjalani MOS dengan mengikuti acara pengajian dan membaca kitab suci Alquran. Sekolah berharap dengan siraman rohani ini, akhlak siswa semakin baik.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan tampak kesal saat melakukan sidak ke sekolah menengah kejuruan Yupentek Satu, Tangerang, Banten, Rabu pagi tadi. Anies kecewa saat melihat, ratusan siswa baru memakai peralatan yang tidak wajar selama mengikuti MOS, seperti topi bola, tas karung dan papan nama besar di dada serta adanya sebuah produk yang beriklan di areal sekolah.

Anies memerintahkan panitia MOS dan para guru menghentikan kegiatan ini, dan seluruh peralatan yang dipakai siswa baru dilepas. (Dan/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya