Kerajinan Akar di Magelang Tak Kena Imbas Lemahnya Rupiah

Seorang pengrajin memanfaatkan limbah akar kayu menjadi barang seni yang disukai di pasar luar negeri.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Agu 2015, 12:50 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2015, 12:50 WIB
Kerajian Akar di Magelang Tak Kena Imbas Lemahnya Rupiah
Seorang pengrajin memanfaatkan limbah akar kayu menjadi barang seni yang disukai di pasar luar negeri.

Liputan6.com, Magelang - Tidak semua sektor industri kecil terimbas dampak melemahnya rupiah dari dolar Amerika Serikat. Salah satunya industri yang memanfaatkan limbah. Seperti di Magelang, seorang pengrajin memanfaatkan limbah akar kayu menjadi barang seni yang disukai di pasar luar negeri.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (26/8/2015), di Jalan Magelang-Yogyakarta, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, bengkel seni sekaligus toko Muhammad Arwan berada.

Sudah 15 tahun Arwan menekuni profesi sebagai pengrajin yang tidak seperti biasanya. Arwan memanfaatkan akar pepohonan yang dianggap limbah atau sampah.

Dari tangan dingin Arwan, akar bisa dijadikan barang bernilai seni tinggi. Seperti patung kuda atau gurita. Semuanya terbuat dari akar kayu.

Kebanyakan pembeli yang menjadi langganan kerajinan akar berasal dari luar negeri, seperti pembeli yang berasal dari Singapura.

Jenis usaha yang digeluti Arwan sama sekali tidak terkena dampak dari melemahnya rupiah terhadap dolar.

Justru sebaliknya, kerajinan akar ini mendatangkan dolar karena sebagian besar pembeli kerajinan akar berasal dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Asia.

Selain itu bahan baku kerajinan akar juga tidak memerlukan dolar untuk mendapatkannya. Jadi masih ada sektor usaha yang masih bertahan, bahkan meraup keuntungan di tengah melemahnya rupiah terhadap dolar. (Nda/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya